tag:blogger.com,1999:blog-55327230909932386152024-03-13T05:05:14.901-07:00Agent Of Change IndonesiaNadya Artaniahttp://www.blogger.com/profile/05671477616970467918noreply@blogger.comBlogger27125tag:blogger.com,1999:blog-5532723090993238615.post-71145245659257522032012-06-20T21:18:00.002-07:002012-06-20T21:18:26.874-07:00SAMPAIKAN SALAMKU PADANYA<div style="text-align: center;">
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><i><span class="hasCaption">SAMPAIKAN SALAMKU PADANYA</span></i></span></div>
<span style="font-size: small;"><i><span class="hasCaption"></span></i></span></div>
<div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">
<span style="font-size: small;"><i><span class="hasCaption"> </span></i></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwYD9oQ_ERnKmE-SUX1M-_IPzDl6PwS1LZiVQWz57V-Nkk3hQvWF9M-Qi9gN1EVX6xyZ89lXGMslTGYe3HKELXaFEcZXEiZPlR8KSYG4ncaqp_1KkUCCAFkp2iZQsnYkODCq4Ve-mYxTx9/s1600/3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwYD9oQ_ERnKmE-SUX1M-_IPzDl6PwS1LZiVQWz57V-Nkk3hQvWF9M-Qi9gN1EVX6xyZ89lXGMslTGYe3HKELXaFEcZXEiZPlR8KSYG4ncaqp_1KkUCCAFkp2iZQsnYkODCq4Ve-mYxTx9/s320/3.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><i><span class="hasCaption"> </span></i></span></div>
<div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">
<br /></div>
<div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">
<span style="font-size: small;"><i><span class="hasCaption">Kawan…<br />
Jika suatu saat nanti..<br /> aku tak bisa menyaksikan khilafah berdiri
tegak kembali..<br /><span class="text_exposed_hide">...</span><span class="text_exposed_show"> Jika suatu saat nanti..<br /> aku tak bisa
mendengar takbir kemenangan membahana di seluruh negeri..<br /> Jika suatu
saat nanti..<br /> aku tidak sempat merasakan hidup di bawah naungan
pemerintahan islami..<br /> <br /> Karena kematian telah menjemputku..<br />
Karena ajal telah sampai padaku..<br /> Karena Allah telah memanggilku..<br />
<br /> Sungguh..<br /> TOLONG SAMPAIKAN SALAMKU pada khalifah..<br /> TOLONG
SAMPAIKAN BAIATKU pada khalifah...<br /> <br /> Bahwa aku adalah..<br />
Bagian dari pejuang Syariah dan Khilafah..<br /> Bahwa aku ..<br /> Adalah
bagian dari pejuang Syariah dan Khilafah..<br /> Bahwa..</span></span></i></span></div>
<span class="hasCaption"><span class="text_exposed_show"><i><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">AKU ADALAH
BAGIAN DARI PEJUANG SYARIAH DAN KHILAFAH</span></i></span></span>Nadya Artaniahttp://www.blogger.com/profile/05671477616970467918noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5532723090993238615.post-57851598014205758572012-05-24T04:56:00.000-07:002012-05-24T04:56:58.103-07:00Keistiqomahan Dalam Berdakwah<link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Csurabaya%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><o:smarttagtype name="City" namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags"></o:smarttagtype><o:smarttagtype name="place" namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags"></o:smarttagtype><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Csurabaya%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx" rel="themeData"></link><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Csurabaya%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml" rel="colorSchemeMapping"></link>
<m:smallfrac m:val="off">
<m:dispdef>
<m:lmargin m:val="0">
<m:rmargin m:val="0">
<m:defjc m:val="centerGroup">
<m:wrapindent m:val="1440">
<m:intlim m:val="subSup">
<m:narylim m:val="undOvr">
</m:narylim></m:intlim>
</m:wrapindent><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:"Angsana New";
panose-1:2 2 6 3 5 4 5 2 3 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:roman;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:16777219 0 0 0 65537 0;}
@font-face
{font-family:"Cambria Math";
panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:roman;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-1610611985 1107304683 0 0 159 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
margin:0cm;
margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
mso-bidi-font-size:14.0pt;
font-family:"Times New Roman","serif";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-font-family:"Angsana New";}
a:link, span.MsoHyperlink
{mso-style-unhide:no;
color:blue;
text-decoration:underline;
text-underline:single;}
a:visited, span.MsoHyperlinkFollowed
{mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
color:purple;
mso-themecolor:followedhyperlink;
text-decoration:underline;
text-underline:single;}
.MsoChpDefault
{mso-style-type:export-only;
mso-default-props:yes;
font-size:10.0pt;
mso-ansi-font-size:10.0pt;
mso-bidi-font-size:10.0pt;
mso-bidi-font-family:"Angsana New";}
@page Section1
{size:595.3pt 841.9pt;
margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt;
mso-header-margin:35.4pt;
mso-footer-margin:35.4pt;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
-->
</style>
</m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivN-arii1MxdlJlozj37xmlDMsmyJeII5BHVTt6uvuRRUqYF6h5VeYbfVta7xaQu61pntTTsv7pSy-y67CTn0XEAaNwdgC9eUOyLtOJ8qCBudr8dlPgEUPy1HDM2S3BqphcO4rJrz_US8p/s1600/1.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivN-arii1MxdlJlozj37xmlDMsmyJeII5BHVTt6uvuRRUqYF6h5VeYbfVta7xaQu61pntTTsv7pSy-y67CTn0XEAaNwdgC9eUOyLtOJ8qCBudr8dlPgEUPy1HDM2S3BqphcO4rJrz_US8p/s1600/1.jpeg" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: center; text-indent: 36pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-size: 14pt;"> Kalau bicara mengenai dakwah…., mungkin kata-kata itu
cukup asing di telinga segelincir orang. Ya,dakwah adalah aktivitas yang jarak
dilirik oleh kebanyakan orang. Entah apa sebabnya,tapi aktivitas ini cukup awam
bagi mereka. Di media misalnya, hanya ada satu atau dua media yang menyajikan
program khusus bagi para pengemban dakwah. Misalnya, acara Dai Muda Pilhan di ANTV, terus apalagi ya?
Kayaknya gak ada deh. Apakah dakwah ini menjadi asing karena memang bayak orang
yang belum paham, atau memang ada sebuah sistem yang ingin menjauhkan kita dari
islam? Tapi yang pasti kita harus terus berusaha untuk menjadi pribadi yang
berkepribadian islam dan bertindak kritis saat syariat islam tidak
ditegakan.oleh karena itu kita harus terus melakukan perbaikan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-size: 14pt;"><o:p></o:p>Nah, tahukah kalian apa tugas terbesar para muslim dan
muslimah. Tugas terbesar itu adalah sebagai pengamban dakwah.ya kwan, sebagai
pengemban dakwah.</span> </div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<b><i>Kamu adalah umat yang
terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan
mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab
beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman
dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik. (QS. 3:110)</i>. </b><span style="font-size: 14pt;">Itulah salah satu hadis yang memerintahkan kita untuk
berdakwah. Tapi simaklah hadis berikut ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<b><i>“Sesungguhnya islam dating dalam keadaan asing dan akan kembali dalam
keadaan asing, maka berbahagialah bagi orang-orang yang dikatakan<a name='more'></a>
asing”(HR.Muslim dari hadits Abu Hurairah dan Ibnu Umar r.a ). </i></b><span style="font-size: 14pt;">Merekalah para pengamban dakwah, menjadi mereka
bagaikan seorang yang menggenggam panasnya bara api,mereka terasing dalam
kehidupan, mereka melksanakan kebenaran yang menurut orang lain sudah tak
ternilai lagi kemenfaatanya,mereka melaksanakan syariat yang sudah tidak
ternilai lagi harganya. Lihatlah dari <st1:city w:st="on"><st1:place w:st="on">gaya</st1:place></st1:city>
hidupnya saja, mereka lebih memilih pergi ke majelis ilmu disaat yang lain
lebih memilih untuk pergi ke mall, dan dissat memreka lebih memeilih
menguunakan jilbab disaat yang lain memilih untuk mrngunakan baju sesuai mode.
Sangat jauh berbeda penyikapanya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-size: 14pt;"><o:p> </o:p>Pengemban dakwah dituntut untuk beridiologi dan
berkepribadian islam ,oleh karena itu mereka harus benar-benar menjadi sosok
yang tangguh dan cerdas. Bayangkan saja apa yang akan terjadi saat mereka
berkata jangan pacaran pada aktivis pacaran dan berkata jangan menyontek pada
aktivis nyontek.mungkin memang hanya ejekan saja yang mereka dapatkan, tetapi
mental mereka cukup tertantang disana.<b> Dakwah</b> adalah kegiatan yang
bersifat menyeru, mengajak dan memanggil orang untuk beriman dan taat kepada <i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Allah" title="Allah"><span style="color: black; text-decoration: none;">Allah</span></a> Subhaanahu wa ta'ala</i>
sesuai dengan garis aqidah, syari'at dan akhlak <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Islam" title="Islam"><span style="color: black; text-decoration: none;">Islam</span></a> dan dakwah adalah
kewajiban setiap muslim. Tetapi bagaimana saat seseorang dituntut untuk
berdakwah di tengan sistem sekuler dan liberal yang saat ini sedang gencar?
Rasa keputusasaan itu pasti ada. Lalu bagaiman agar kita tetap istiqomqh dalam
berdakwah? Beriktu tipsnya ,,,<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<i><b><span style="font-size: 14pt; font-style: normal;">1</span></b></i><i><b><span style="font-size: 14pt;">.</span></b></i><i><b><span style="font-size: 14pt; font-style: normal;">Percaya
dan yakin bahwa dakwah adalah kewajiban setiap muslim</span></b></i><b><span style="font-size: 14pt;"> dan tumbuhkan keyakinan bahwa orang yang tetap
istiqomah dalam dakwah akan ditempatkan di syurga.</span></b><span style="font-size: 14pt;"> Dakwah adalah jalan kemuliaan dan sudah digaransikan
oleh Allah bahwa denagn jalan ini kita akan mendapat keberkahan di dunia dan di
akhirat.Dakwah memanglah bukan suatu pekerjaan yang menghasilkan , justru malah
dengan dakwah kita akan mengorbankan waktu, tenaga dan materi kita. Tapi tenang
kawan, Allah nggak akan angkat tangan dengan kerja keras hambanya, dan allah
juga akan berjanji untuk menggolonakan mereka menjadi kaum yang beruntung.</span><i><span style="color: #0000f0;"> </span><b>Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan
umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari
yang munkar. mereka adalah orang-orang yang beruntung. (QS. 3:104)</b></i><span style="font-size: 14pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<b><span style="font-size: 14pt;">2. menghilangkan factor internal yang dapat menghambat
kita saat berdakwah.</span></b><span style="font-size: 14pt;"> Dakwah memang
tidak semudah yang kita bayangkan . banyak sekali factor internal dan
manghambat kita saat berdakwah. Beberapa factor internal itu misalnya rasa
tidak percaya diri dan takut menerima konsekuensi. Nah, kalau masalah ketidak
percaya dirian ini biasanya dikarenakan karena kurangnya tsaqofah islam yang
dimiliki, sehingga kita enggan berdakwah karena takut salah atau ada pertanyyan
yang tidak kita mengerti.oleh karena ikita perlu menambah nutrisi setiap hari,
bias dengan membaca bukuatau majalah islami, menonton program islam di tv,
mencari informasi di internet atau berdiskusipun juga bisa kita jadikan tempat
untuk menambah wawasan. Faktor internal kedua adalah rasa takut menerima
konsekuensi. Berdakwah di negeri muslim terbesar ini memeng bukan siksaan fisik
konsekuensi yang kita dapat, mungkin hanya berupa ketidakpuasan mental yang
tidak terlalu signifikan.Oleh karena itu kita perlu mendekatkan diri kepada
Allah dengan memperbanyak amal ibadah dan sentiasa berdoa agar kita selalu
diberi kesabaran dalam berdakwah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<b><span style="font-size: 14pt;">3. Bergabung dalam sebuah jamaah dakwah.</span></b><span style="font-size: 14pt;"> Saat kita bergabug dalam sebuah jammah dakwah, maka
disana kita akan dituntut untuk menjadi pribadi yang layak dan siap untuk
menyuarakan islam di tengan-tengan umat. Kita akan termotivasiuntuk melakukan
perbaikan dan akan terus berlomba dalam kebaikan. Bergaul denagn sesame
pengemban dakwah juga dapat meningkatka keimana kita loh…..,<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: 14pt;"> Itulah beberapa tips agar kita tetap
istiqomah dlam berdakwah, tetapi saat rasa putus asa itu masih ada mari kita
melihat bperjuangan para rosul dan sahabatanya. Bagaimana perjuangan rosululloh
S.A.W saat berdakwah, dan nabi Nuh yang hampir 1000 tahun mengalami siksaan dan
cacia serta perjuanagn Bediuzaman Said Nursi yang yang berdakwah melawan sietem
sekuler yang dibangun oleh Mustafa Kemal Attaturk. kisah Itu akan menambah
kemantapan kita dalam berdakwah, dan tahukah kalian apa janji Allah bagi para
pengemban dakwah? <b>Allah berjanji aknan memberikan Predikat sebaik-baik ummat
(khairu ummah)</b></span><b> </b><i>(ali Imran:110)</i><i><span style="font-size: 14pt;">,</span></i><b><span style="font-size: 14pt;">Menjadi
kelompok yang beruntung</span></b><i>(ali Imran:104</i>)<span style="font-size: 14pt;">, <b>Pahala yang terus mengalir</b> (</span><i>"Jika manusia mati,
putuslah amalnya kecuali tiga macam: sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat, dan
anak shaleh yang mendoakan kedua orang tuanya" (HR. Muslim)</i><i><span style="font-size: 14pt;">),</span></i><span style="font-size: 14pt;"><br />
<b>Mendapat pahala dari orang yang mengikuti</b><i>(</i></span><i>"Barang
siapa memberi petunjuk kebaikan, maka baginya akan mendapatkan ganjaran seperti
ganjaran yang diterima oleh orang yang mengikuti, dan tidak berkurang sedikit
pun hal itu dari ganjaran</i> <i>orang tersebut." (HR. Muslim))</i><i><span style="font-size: 14pt;">,</span></i><b><span style="font-size: 14pt;">Bila
dakwah dilancarkan melalui jihad, dan
Allah berjanji akan mengampuni semua dosa, dan memberikan</span></b><span style="font-size: 14pt;"> <b>surga,serta pertolongan dan kemenangan yang dekat</b>
(ash Shaff:10 - 13). Sungguh mulia bukan para pengemban dakwah?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: 14pt;">Kawan,
teruslah berjuang sebagai gerakan pengubah sistem kekufuran, hari esok dan
selamanya istiqomahkan diri untuk tetap bergabung dalam satu barisan pengubah
sistem kekufuran. Semoga kita menjadi pribadi yang layak untuk menghuni surga
firdausNya, dan semoga hari ini adlan hari terakhiar kita untuk berdakwah.
Amin…<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">
<br /></div>Nadya Artaniahttp://www.blogger.com/profile/05671477616970467918noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5532723090993238615.post-8352281958007210692012-05-01T05:24:00.001-07:002012-05-01T05:25:57.328-07:00Kisah Menyentuh Seorang Ibu Tua<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvwcCh2nAMagTOK2xWqwL9lQrtPuBNIw6ZhF-WLQybXTLZr1-SfCjhgJW_Gxx7RqIbiGXDQogdj5abtNP_KsTRuTlXcquYvtIxRClAcJbJ4rrQHeG56goSba902pxJ00wDmni6Gw5KLyTm/s1600/6.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvwcCh2nAMagTOK2xWqwL9lQrtPuBNIw6ZhF-WLQybXTLZr1-SfCjhgJW_Gxx7RqIbiGXDQogdj5abtNP_KsTRuTlXcquYvtIxRClAcJbJ4rrQHeG56goSba902pxJ00wDmni6Gw5KLyTm/s1600/6.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="background-color: white;"><span style="color: #555555; font-family: Georgia, Arial, georgia, sans-serif; font-size: 13px; text-align: left;"><br /></span></span></div>
<span style="background-color: white;"><span style="color: #555555; font-family: Georgia, Arial, georgia, sans-serif; font-size: 13px; text-align: left;"><br /></span></span><br />
<span style="background-color: white;"><span style="color: #555555; font-family: Georgia, Arial, georgia, sans-serif; font-size: 13px; text-align: left;">Konon pada jaman dahulu, di </span><span style="color: #555555; font-family: Georgia, Arial, georgia, sans-serif; font-size: 13px; font-weight: bold; text-align: left;">Jepang</span><span style="color: #555555; font-family: Georgia, Arial, georgia, sans-serif; font-size: 13px; text-align: left;"> ada semacam kebiasaan untuk membuang orang lanjut usia ke</span><span style="color: #555555; font-family: Georgia, Arial, georgia, sans-serif; font-size: 13px; font-weight: bold; text-align: left;"> hutan</span><span style="color: #555555; font-family: Georgia, Arial, georgia, sans-serif; font-size: 13px; text-align: left;">. Mereka yang sudah lemah tak berdaya dibawa ke tengah hutan yang lebat, dan selanjutnya tidak diketahui lagi nasibnya.</span><br style="color: #555555; font-family: Georgia, Arial, georgia, sans-serif; font-size: 13px; text-align: left;" /><br style="color: #555555; font-family: Georgia, Arial, georgia, sans-serif; font-size: 13px; text-align: left;" /><span style="color: #555555; font-family: Georgia, Arial, georgia, sans-serif; font-size: 13px; font-weight: bold; text-align: left;">Alkisah</span><span style="color: #555555; font-family: Georgia, Arial, georgia, sans-serif; font-size: 13px; text-align: left;"> ada seorang anak yang membawa orang tuanya (seorang wanita tua) ke hutan untuk dibuang. Ibu ini sudah sangat tua, dan tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Si anak laki-laki ini menggendong ibu ini sampai ke tengah hutan. Selama dalam perjalanan, si ibu mematahkan ranting-ranting kecil. Setelah sampai di tengah hutan, si anak menurunkan ibu ini.</span><br style="color: #555555; font-family: Georgia, Arial, georgia, sans-serif; font-size: 13px; text-align: left;" /><span style="color: #555555; font-family: Georgia, Arial, georgia, sans-serif; font-size: 13px; text-align: left;">"Bu, kita sudah sampai",kata si anak. Ada </span><span style="color: #555555; font-family: Georgia, Arial, georgia, sans-serif; font-size: 13px; font-weight: bold; text-align: left;">perasaan sedih</span><span style="color: #555555; font-family: Georgia, Arial, georgia, sans-serif; font-size: 13px; text-align: left;"> di hati si anak. Entah kenapa dia tega melakukannya.</span><br style="color: #555555; font-family: Georgia, Arial, georgia, sans-serif; font-size: 13px; text-align: left;" /><span style="color: #555555; font-family: Georgia, Arial, georgia, sans-serif; font-size: 13px; font-weight: bold; text-align: left;">Si ibu , dengan tatapan penuh kasih berkata</span><span style="color: #555555; font-family: Georgia, Arial, georgia, sans-serif; font-size: 13px; text-align: left;">:"Nak, Ibu sangat mengasihi dan mencintaimu. Sejak kamu kecil, Ibu memberikan semua kasih sayang dan cinta yang ibu miliki dengan tulus. Dan sampai detik ini pun kasih sayang dan cinta itu tidak berkurang.</span><br style="color: #555555; font-family: Georgia, Arial, georgia, sans-serif; font-size: 13px; text-align: left;" /><span style="color: #555555; font-family: Georgia, Arial, georgia, sans-serif; font-size: 13px; text-align: left;">Nak, Ibu tidak ingin kamu nanti pulang tersesat dan mendapat celaka di jalan. Makanya ibu tadi mematahkan ranting-ranting pohon, agar bisa kamu jadikan petunjuk jalan".</span><br style="color: #555555; font-family: Georgia, Arial, georgia, sans-serif; font-size: 13px; text-align: left;" /><span style="color: #555555; font-family: Georgia, Arial, georgia, sans-serif; font-size: 13px; text-align: left;">Demi mendengar kata-kata ibunya tadi, hancurlah hati si anak. Dia peluk ibunya erat-erat sambil menangis. Dia membawa kembali ibunya pulang, dan ,merawatnya dengan baik sampai ibunya meninggal dunia.</span><br style="color: #555555; font-family: Georgia, Arial, georgia, sans-serif; font-size: 13px; text-align: left;" /><br style="color: #555555; font-family: Georgia, Arial, georgia, sans-serif; font-size: 13px; text-align: left;" /><span style="color: #555555; font-family: Georgia, Arial, georgia, sans-serif; font-size: 13px; text-align: left;">Mungkin cerita diatas hanya </span><span style="color: #555555; font-family: Georgia, Arial, georgia, sans-serif; font-size: 13px; font-weight: bold; text-align: left;">dongeng</span><span style="color: #555555; font-family: Georgia, Arial, georgia, sans-serif; font-size: 13px; text-align: left;">. Tapi di jaman sekarang, tak sedikit kita jumpai kejadian yang mirip cerita diatas. Banyak manula yang terabaikan, entah karena anak-anaknya sibuk bisnis dll. Orang tua terpinggirkan, dan hidup kesepian hingga ajal tiba. kadang hanya dimasukkan panti jompo, dan ditengok jkalau ada waktu saja.</span><br style="color: #555555; font-family: Georgia, Arial, georgia, sans-serif; font-size: 13px; text-align: left;" /><br style="color: #555555; font-family: Georgia, Arial, georgia, sans-serif; font-size: 13px; text-align: left;" /><span style="color: #555555; font-family: Georgia, Arial, georgia, sans-serif; font-size: 13px; text-align: left;">Kiranya cerita diatas bisa membuka mata hati kita, untuk bisa mencintai orang tua dan manula. Mereka justru butuh perhatian lebih dari kita, disaat mereka menunggu waktu dipanggil Tuhan yang maha kuasa. Ingatlah perjuangan mereka pada waktu mereka muda, membesarkan kita dengan penuh kasih sayang, membekali kita hingga menjadi seperti sekarang ini.</span></span><br />
<span style="background-color: white;"><span style="color: #555555; font-family: Georgia, Arial, georgia, sans-serif; font-size: 13px; text-align: left;"><br /></span></span><br />
<span style="background-color: white;"><span style="color: #555555; font-family: Georgia, Arial, georgia, sans-serif; font-size: 13px; text-align: left;">Sumber : </span></span><a href="http://kumpulanceritamotivasi.blogspot.com/2009/08/kisah-menyentuh-seorang-ibu-tua.html">http://kumpulanceritamotivasi.blogspot.com/2009/08/kisah-menyentuh-seorang-ibu-tua.html</a>Nadya Artaniahttp://www.blogger.com/profile/05671477616970467918noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5532723090993238615.post-18704426491321818812012-05-01T05:21:00.002-07:002012-05-01T05:26:33.042-07:00Kisah Kerang Mutiara & Kerang Rebus<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCkcl4fGkxvv4Ogwh2ghnqOKNUI5Xpw_z4DN_1FQa63uHZvT01cKaa8i_4mcxUolYu1KTW5eYsavR5C4YMK6z5VFTTp_XkijyCGWONnNqgVNcQKJ0tUS0Ue1pGYUKlaxUNAlXh3-gdG6bP/s1600/5.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCkcl4fGkxvv4Ogwh2ghnqOKNUI5Xpw_z4DN_1FQa63uHZvT01cKaa8i_4mcxUolYu1KTW5eYsavR5C4YMK6z5VFTTp_XkijyCGWONnNqgVNcQKJ0tUS0Ue1pGYUKlaxUNAlXh3-gdG6bP/s1600/5.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="background-color: white; font-family: Calibri; font-size: 18px; line-height: 24px;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white; font-family: Calibri; font-size: 18px; line-height: 24px;"><br /></span><br />
<span style="background-color: white; font-family: Calibri; font-size: 18px; line-height: 24px;"><br /></span><br />
<span style="background-color: white; font-family: Calibri; font-size: 18px; line-height: 24px;">Kisah nyata dari seorang Jamil Azzaini:</span><br />
<br />
<span style="background-color: white; font-family: Calibri; font-size: 18px; line-height: 24px;">Dua puluh tujuh tahun yang lalu, keluarga kami tinggal di tengah hutan di Lampung. Kampung terdekat dengan gubuk kami berjarak kurang lebih 2 km. Gubuk itu terbuat dari bambu (gedhek). Agar aman dari serangan binatang buas gubuk kami dibuat panggung. Pohon singkong mengelilingi gubuk yang hanya mempunyai satu tempat tidur itu. Di depan gubuk nan semilir ada sungai kecil dengan aliran air yang sangat jernih. Setiap hari saya bermain air dan mandi bersama adik dan kakak di aliran sungai itu.</span><br />
<br />
<span style="background-color: white; font-family: Calibri; font-size: 18px; line-height: 24px;">Untuk memenuhi kebutuhan lauk pauk, saya sering memancing ikan di rawa kecil dekat tempat tinggal kami. Suatu saat, ketika saya sedang memancing ikan di rawa, Ayah saya datang dan kemudian duduk di samping saya. "Mil, bapak punya cerita tentang kerang mutiara dan kerang rebus, sambil mancing kamu dengarkan ya," kata bapak saya.</span><br />
<br />
<span style="background-color: white; font-family: Calibri; font-size: 18px; line-height: 24px;">Sambil terus saya memancing, Ia bertutur, "Ketika kerang belia mencari makan dibukalah penutup badannya, ketika itu pasir masuk ke dalam tubuh kerang belia itu. Sang kerang menangis, "Bunda sakit bunda...sakit...ada pasir masuk ke dalam tubuhku." Sang Ibu menjawab, "Sabarlah anakku, jangan kau rasakan sakit itu, bila perlu berikan kebaikan kepada sang pasir yang telah menyakitimu."</span><br />
<br />
<span style="background-color: white; font-family: Calibri; font-size: 18px; line-height: 24px;">Kerang beliapun menangis, namun air matanya ia gunakan untuk membungkus pasir yang masuk ke dalam tubuhnya. Hal ini terus menerus ia lakukan. Rasa sakit itupun secara ber-angsur berkurang bahkan kemudian hilang. Ajaibnya, pasir yang membuat sakit tubuh kerang itu justru telah berubah menjadi butiran yang sangat cantik. Ya, pasir yang masuk ke dalam kerang belia itu telah berubah menjadi mutiara.</span><br />
<br />
<span style="background-color: white; font-family: Calibri; font-size: 18px; line-height: 24px;">Ketika kerang itu dipanen dan kemudian dijual, maka kerang yang berisi sebutir pasir itu harganya mahal. Sementara kerang yang tak pernah merasakan sakitnya pasir dalam tubuhnya, ia menjadi kerang rebus yang dijual murah bahkan di obral di pinggir-pinggir jalan.</span><br />
<br />
<a name='more'></a><span style="background-color: white; font-family: Calibri; font-size: 18px; line-height: 24px;">Setelah menarik napas panjang, ayah saya melanjutkan, "Kalau kamu tidak pernah mendapat cobaan dan merasakan rasa sakit, maka kamu akan menjadi kerang rebus atau orang murahan. Tapi kalau kamu mampu menghadapi cobaan, bahkan mampu memberikan manfaat kepada orang lain ketika kamu sedang mendapat cobaan, maka kamu akan menjadi mutiara."</span><brstyle="background-color: 18px;="" 24px;"="" calibri;="" font-family:="" font-size:="" line-height:="" white;=""><br style="background-color: white; font-family: Calibri; font-size: 18px; line-height: 24px;" /><span style="background-color: white; font-family: Calibri; font-size: 18px; line-height: 24px;">"Anakku..., kerang rebus dijual obral di pinggir jalan sementara mutiara dijual mahal, diletakkan di tempat terhormat dan dikenakan oleh orang-orang yang terhormat. Hidup adalah pilihan wahai anakku... kamu bisa memilih hendak menjadi kerang mutiara atau kerang rebus, semua terserah kamu." Ayah saya kemudian bertanya, "Kamu memilih menjadi apa, mil?" Maka, segera saya jawab, "Saya ingin menjadi kerang mutiara pak!"</span><br style="background-color: white; font-family: Calibri; font-size: 18px; line-height: 24px;" /><br style="background-color: white; font-family: Calibri; font-size: 18px; line-height: 24px;" /><span style="background-color: white; font-family: Calibri; font-size: 18px; line-height: 24px;">Kelak, cerita itu sangat mempengaruhi perjalanan hidup saya. Ketika saya sekolah di sekolah lanjutan pertama, saya harus mencari biaya sendiri untuk membayar SPP. Selepas subuh, saya harus pergi ke kebun karet untuk mengambil latex dari perkebunan karet di PTP X. Pekerjaan itu bisa saya tuntaskan sebelum jam tujuh pagi.</span><br style="background-color: white; font-family: Calibri; font-size: 18px; line-height: 24px;" /><br style="background-color: white; font-family: Calibri; font-size: 18px; line-height: 24px;" /><span style="background-color: white; font-family: Calibri; font-size: 18px; line-height: 24px;">Saya dibayar empat ribu perak selama sebulan. Karena pekerjaan itu, aroma tak sedap pasti menempel di tangan saya. Walau dicuci dengan sabun, aroma itu tetap tak hilang. Sesampainya di sekolah, sering tangan itu diludahin teman karena bau yang tak sedap itu. Bahkan, salah satu air ludah teman SMP saya itu pernah mengenai wajah saya. Sayapun menangis. Dalam suasana seperti itu, saya teringat cerita kerang mutiara dan kerang rebus dari ayah saya. Cerita itu telah membuat saya kuat menghadapi penghinaan teman SMP saya.</span><br style="background-color: white; font-family: Calibri; font-size: 18px; line-height: 24px;" /><br style="background-color: white; font-family: Calibri; font-size: 18px; line-height: 24px;" /><span style="background-color: white; font-family: Calibri; font-size: 18px; line-height: 24px;">Ketika saya lelah mengayuh sepeda sepanjang 23 km menuju sekolah SMAN Way Halim di Bandar Lampung, sayapun teringat cerita ayah saya. Begitu pula ketika saya diterima kuliah di IPB. Saya dan ayah saya datang ke salah seorang yang kaya di kampung kami. "Alhamdulillah pak, Jamil diterima di IPB. Saya tidak punya uang untuk memberangkatkan dia. Tolong saya dipinjami uang tiga ratus ribu rupiah saja." Ayah saya membuka pembicaraan.</span><br style="background-color: white; font-family: Calibri; font-size: 18px; line-height: 24px;" /><br style="background-color: white; font-family: Calibri; font-size: 18px; line-height: 24px;" /><span style="background-color: white; font-family: Calibri; font-size: 18px; line-height: 24px;">Sambil menghisap rokok, tuan rumah itu menjawab, "Wah hebat bisa diterima di IPB, tapi kalau nggak punya uang ya nggak usah panjang angan-angan. Sudah tahu miskin, nggak punya uang lha koq mau kuliah. Baru mau berangkat saja sudah pinjam. Bagaimana nanti biaya bulanannya? Apakah bertahun-tahun mau pinjam uang terus?"</span><br style="background-color: white; font-family: Calibri; font-size: 18px; line-height: 24px;" /><br style="background-color: white; font-family: Calibri; font-size: 18px; line-height: 24px;" /><span style="background-color: white; font-family: Calibri; font-size: 18px; line-height: 24px;">Saya melihat ayah saya tertunduk. Saya tak tahu apa yang ada di benak ayah saya ketika itu. Tak terasa butiran air mengalir di pipi. Saya biarkan air mata itu mengalir, sebab saya merasa itu adalah air mata kerang belia yang sedang membungkus pasir yang masuk ke dalam tubuhnya. Saya memang telah memilih untuk menjadi kerang mutiara. Bagaimana dengan Anda?”</span>
</brstyle="background-color:><br />
<brstyle="background-color: 18px;="" 24px;"="" calibri;="" font-family:="" font-size:="" line-height:="" white;=""><span style="background-color: white; font-family: Calibri; font-size: 18px; line-height: 24px;">Sumber: Pak Jamil Azzaini (Inspirator Sukses Mulia)/http://www.jamilazzaini.com</span>
</brstyle="background-color:>Nadya Artaniahttp://www.blogger.com/profile/05671477616970467918noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5532723090993238615.post-48498264544482924202012-05-01T05:16:00.001-07:002012-05-01T05:17:03.410-07:00Arti Sebuah Kesempurnaan<br />
<div style="background-color: white; text-align: left;">
</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px;">
<b><i>Arti Sebuah Kesempurnaan<span style="background-color: initial; font-family: Verdana;"> </span></i></b></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px;">
<b><i><span style="background-color: initial; font-family: Verdana;"><br /></span></i></b></div>
<div class="entry" style="overflow-x: hidden; overflow-y: hidden;">
<br />
<div style="text-align: center;">
<span style="color: #333333; font-family: Verdana; font-size: 12px; line-height: 16px;"><br /></span></div>
<br />
<div style="color: #333333; font-family: Verdana; font-size: 12px; line-height: 16px;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: Verdana; font-size: 12px; line-height: 16px;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGX8vTnbeUBs90_1VLb2AzpiNTGixOmIAIZvpWUU8yWyQqVrZzCzdKiuyy5gy8s__orlov6VLzFWQW4vjO2qdiCicS2RZ6sLidqVC99DwWdcOjmyYoIt0Fuqd0lx9WLvCwFhEabhR-_AtH/s1600/4.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGX8vTnbeUBs90_1VLb2AzpiNTGixOmIAIZvpWUU8yWyQqVrZzCzdKiuyy5gy8s__orlov6VLzFWQW4vjO2qdiCicS2RZ6sLidqVC99DwWdcOjmyYoIt0Fuqd0lx9WLvCwFhEabhR-_AtH/s1600/4.jpg" /></a></div>
<div style="color: #333333; font-family: Verdana; font-size: 12px; line-height: 16px; text-align: center;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: Verdana; font-size: 12px; line-height: 16px;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: Verdana; font-size: 12px; line-height: 16px;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: Verdana; font-size: 12px; line-height: 16px;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: Verdana; font-size: 12px; line-height: 16px;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: Verdana; font-size: 12px; line-height: 16px;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: Verdana; font-size: 12px; line-height: 16px;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; line-height: 16px;">
<span style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;">Seorang lelaki yang sangat tampan dan sempurna merasa bahwa Tuhan pasti menciptakan seorang perempuan yg sangat cantik dan sempurna pula untuk jodohnya. Karena itu ia pergi berkeliling untuk mencari jodohnya. Kemudian sampailah ia disebuah desa. Ia bertemu dengan seorang petani yg memiliki 3 anak perempuan dan semuanya sangat cantik. Lelaki tersebut menemui bapak petani dan mengatakan bahwa ia ingin mengawini salah satu anaknya tapi bingung; mana yang paling sempurna.</span></div>
<div style="color: #333333; line-height: 16px;">
<span style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;">Sang Petani menganjurkan untuk mengencani mereka satu persatu dan si Lelaki setuju. Hari pertama ia pergi berduaan dengan anak pertama. Ketika pulang,ia berkata kepada bapak Petani,”Anak pertama bapak memiliki satu cacat kecil, yaitu jempol kaki kirinya lebih kecil dari jempol kanan.”</span></div>
<div style="color: #333333; line-height: 16px;">
<span style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;">Hari berikutnya ia pergi dengan anak yang kedua dan ketika pulang dia berkata,”Anak kedua bapak juga punya cacat yang sebenarnya sangat kecil yaitu agak juling.”<span id="more-404"></span></span></div>
<div style="color: #333333; line-height: 16px;">
<span style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;">Akhirnya pergilah ia dengan anak yang ketiga. Begitu pulang ia dengan gembira mendatangi Petani dan berkata,”inilah yang saya cari-cari. Ia benar-benar sempurna.”</span></div>
<div style="color: #333333; line-height: 16px;">
<span style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;">Lalu menikahlah si Lelaki dgn anak ketiga Petani tersebut. Sembilan bulan kemudian si Istri melahirkan. dengan penuh kebahagian, si Lelaki menyaksikan kelahiran anak pertamanya. Ketika si anak lahir, Ia begitu kaget dan kecewa karena anaknya sangatlah jelek. Ia menemui bapak Petani dan bertanya “Kenapa bisa terjadi seperti ini Pak. Anak bapak cantik dan saya Tampan, Kenapa anak saya bisa sejelek itu..?”"</span></div>
<div style="color: #333333; line-height: 16px;">
<span style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;">Petani menjawab,” Ia mempunyai satu cacat kecil yang tidak kelihatan . Waktu itu Ia sudah hamil duluan…..”</span></div>
<div style="color: #333333; line-height: 16px;">
<em><span style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;">Kadangkala saat kita mencari kesempurnaan, yang kita dapat kemudian kekecewaan. Tetapi kala kita siap dengan kekurangan, maka segala sesuatunya akan terasa istimewa.</span></em></div>
<div class="sharedaddy sd-rating-enabled sd-like-enabled sd-sharing-enabled" style="border-bottom-left-radius: 0px !important; border-bottom-right-radius: 0px !important; border-top-left-radius: 0px !important; border-top-right-radius: 0px !important; clear: both; color: #333333; line-height: 16px; zoom: 1;">
<div class="robots-nocontent sd-block sd-social sd-social-icon-text sd-sharing" style="border-bottom-left-radius: 0px !important; border-bottom-right-radius: 0px !important; border-top-color: rgba(0, 0, 0, 0.128906); border-top-left-radius: 0px !important; border-top-right-radius: 0px !important; border-top-style: solid; border-top-width: 1px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px; width: 450px; zoom: 1;">
<br class="Apple-interchange-newline" /></div>
</div>
</div>
Sumber : <a href="http://iphincow.wordpress.com/2012/03/20/arti-sebuah-kesempurnaan/#more-404">http://iphincow.wordpress.com/2012/03/20/arti-sebuah-kesempurnaan/#more-404</a>Nadya Artaniahttp://www.blogger.com/profile/05671477616970467918noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5532723090993238615.post-37898367242418141562012-05-01T05:09:00.001-07:002012-06-20T21:09:26.102-07:00Uang Sepuluh Ribu Membuatku Bersyukur<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiP7yi4tNRwiJ2vk0X6p-0_fpNoNVuRBe7UUpXmo1RioQC-neO-hWVvTB-SiH_IOl9vRcbSBwSsroP9_CBieKDMN7kaNhVGJwOcqpmaPjH56ufFndSiDNoQsMx-bFsm41OFhoYr904L4gc7/s1600/1.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="141" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiP7yi4tNRwiJ2vk0X6p-0_fpNoNVuRBe7UUpXmo1RioQC-neO-hWVvTB-SiH_IOl9vRcbSBwSsroP9_CBieKDMN7kaNhVGJwOcqpmaPjH56ufFndSiDNoQsMx-bFsm41OFhoYr904L4gc7/s320/1.jpeg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande',tahoma,verdana,arial,sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; text-align: left;">
<br />
<br />
<br />
Ada seorang sahabat menuturkan kisahnya. Dia bernama Budiman.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande',tahoma,verdana,arial,sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande',tahoma,verdana,arial,sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; text-align: left;">
Sore itu ia menemani istri dan seorang putrinya berbelanja kebutuhan rumah tangga bulanan di sebuah toko swalayan. Usai mereka membayar semua barang belanjaan. Tangan-tangan mereka sarat dengan tas plastik belanjaan.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande',tahoma,verdana,arial,sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande',tahoma,verdana,arial,sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; text-align: left;">
Baru saja mereka keluar dari toko swalayan, istri Budiman dihampiri seorang wanita pengemis yang saat itu bersama seorang putri kecilnya. Wanita pengemis itu berkata kepada istri Budiman, "Beri kami sedekah, Bu!" Istri Budiman kemudian membuka dompetnya lalu ia menyodorkan selembar uang kertas berjumlah 1000 rupiah. Wanita pengemis itu lalu menerimanya. Tatkala ia tahu jumlahnya dan ternyata itu tidak mencukup kebutuhannya, ia kemudian menguncupkan jari-jarinya dan ia arahkan kearah mulutnya, kemudian ia memegang kepala anaknya dan sekali lagi ia mengarahkan jari-jari yang terkuncup itu ke arah mulutnya. Seolah ia berkata dengan bahasa isyarat, "Aku dan anakku ini sudah berhari-hari tidak makan, tolong beri kami tambahan sedekah untuk bisa membeli makanan." Mendapati isyarat pengemis wanita itu, istri Budiman pun membalas isyarat dengan gerak tangannya seolah berkata, "Tidak... tidak, aku tidak akan menambahkan sedekah untukmu!" Ironisnya meski ia tidak menambahkan sedekahnya malah istri dan putrinya Budiman menuju ke sebuah gerobak gorengan untuk membeli cemilan.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande',tahoma,verdana,arial,sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande',tahoma,verdana,arial,sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; text-align: left;">
Pada kesempatan yang sama Budiman berjalan ke arah ATM center guna mengecek saldo rekeningnya. Saat itu memang adalah tanggal dimana ia menerima gajian dari perusahaannya, karenanya Budiman ingin mengecek saldo rekeningnya. Ia sudah berada di depan ATM. Ia masukkan kartu ke dalam mesin tersebut. Ia tekan langsung tombol INFORMASI SALDO. Sesaat kemudian muncullah beberapa digit angka yang membuat Budiman menyunggingkan senyum kecil dari mulutnya. Ya, uang gajiannya sudah masuk ke dalam rekening. Budiman menarik sejumlah uang dalam bilangan jutaan rupiah dari ATM.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande',tahoma,verdana,arial,sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; text-align: left;">
<br /></div>
<a name='more'></a><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande',tahoma,verdana,arial,sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; text-align: left;">
Pecahan ratusan ribu berwarna merah kini sudah menyesaki dompetnya. Lalu ada satu lembar uang berwarna merah juga, namun kali ini bernilai 10 ribu yang ia tarik dari dompet. Kemudian uang itu ia lipat menjadi kecil dan ia berniat untuk berbagi dengan wanita pengemis yang tadi meminta tambahan sedekah. Budiman memberikan uang itu. Lalu saat sang wanita melihat nilai uang yang ia terima betapa girangnya dia. Ia berucap syukur kepada Allah dan berterima kasih kepada Budiman dengan kalimat-kalimat penuh kesungguhan: "Alhamdulillah... Alhamdulillah... Alhamdulillah... Terima kasih tuan! Semoga Allah memberikan rezeki berlipat untuk tuan dan keluarga. Semoga Allah memberi kebahagiaan lahir dan batin untuk tuan dan keluarga. Diberikan karunia keluarga sakinah, mawaddah wa rahmah. Rumah tangga harmonis dan anak-anak yang shaleh dan shalehah. Semoga tuan dan keluarga juga diberi kedudukan yang terhormat kelak nanti di surga...!" </div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande',tahoma,verdana,arial,sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande',tahoma,verdana,arial,sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; text-align: left;">
Budiman tidak menyangka ia akan mendengar respon yang begitu mengharukan. Budiman mengira bahwa pengemis tadi hanya akan berucap terima kasih saja. Namun, apa yang diucapkan oleh wanita pengemis tadi sungguh membuat Budiman terpukau dan membisu. Apalagi tatkala sekali lagi ia dengar wanita itu berkata kepada putri kecilnya, "Dik, Alhamdulillah akhirnya kita bisa makan juga....!" Deggg...!!! Hati Budiman tergedor dengan begitu kencang. Rupanya wanita tadi sungguh berharap tambahan sedekah agar ia dan putrinya bisa makan.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande',tahoma,verdana,arial,sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande',tahoma,verdana,arial,sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; text-align: left;">
Sejurus kemudian mata Budiman membuntuti kepergian mereka berdua yang berlari menyeberang jalan, lalu masuk ke sebuah warung tegal untuk makan di sana. Budiman masih terdiam dan terpana di tempat itu. Hingga istri dan putrinya kembali lagi dan keduanya menyapa Budiman. </div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande',tahoma,verdana,arial,sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande',tahoma,verdana,arial,sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; text-align: left;">
Mata Budiman kini mulai berkaca-kaca dan istrinya pun mengetahui itu. "Ada apa Pak?" Istrinya bertanya. Dengan suara yang agak berat dan terbata Budiman menjelaskan: "Aku baru saja menambahkan sedekah kepada wanita tadi sebanyak 10 ribu rupiah!" Awalnya istri Budiman hampir tidak setuju tatkala Budiman menyatakan bahwa ia memberi tambahan sedekah kepada wanita pengemis, namun Budiman melanjutkan kalimatnya: "Bu...aku memberi sedekah kepadanya sebanyak itu. Saat menerimanya, ia berucap hamdalah berkali-kali seraya bersyukur kepada Allah. Tidak itu saja, ia mendoakan aku, mendoakan dirimu, anak-anak dan keluarga kita.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande',tahoma,verdana,arial,sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande',tahoma,verdana,arial,sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; text-align: left;">
Panjaaaang sekali ia berdoa! Dia hanya menerima karunia dari Allah Swt sebesar 10 ribu saja sudah sedemikian hebatnya bersyukur. Padahal aku sebelumnya melihat di ATM saat aku mengecek saldo dan ternyata di sana ada jumlah yang mungkin ratusan bahkan ribuan kali lipat dari 10 ribu rupiah. Saat melihat saldo itu, aku hanya mengangguk-angguk dan tersenyum. Aku terlupa bersyukur, dan aku lupa berucap hamdalah. Bu..., aku malu kepada Allah! Dia terima hanya 10 ribu begitu bersyukurnya dia kepada Allah dan berterimakasih kepadaku. Kalau memang demikian, siapakah yang pantas masuk ke dalam surga Allah, apakah dia yang menerima 10 ribu dengan syukur yang luar biasa, ataukah aku yang menerima jumlah lebih banyak dari itu namun sedikitpun aku tak berucap hamdalah."</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande',tahoma,verdana,arial,sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande',tahoma,verdana,arial,sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; text-align: left;">
Budiman mengakhiri kalimatnya dengan suara yang terbata-bata dan beberapa bulir air mata yang menetes. Istrinya pun menjadi lemas setelah menyadari betapa selama ini kurang bersyukur sebagai hamba.Ya Allah, ampunilah kami para hamba-Mu yang suka lalai atas segala nikmat-Mu</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande',tahoma,verdana,arial,sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande',tahoma,verdana,arial,sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande',tahoma,verdana,arial,sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; text-align: left;">
<span class=""><img alt="" class="photo_img img" src="http://a1.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/419501_350547448296524_241988969152373_1349702_552797028_n.jpg" style="border-width: 0px; margin: 0px; max-width: 493px; padding: 0px;" /><span class="caption"></span></span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande',tahoma,verdana,arial,sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande',tahoma,verdana,arial,sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande',tahoma,verdana,arial,sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; text-align: left;">
Hai orang-orang yang beriman! Makanlah di antara rezeki yang baik yang kami berikan kepadamu. Dan bersyukurlah kepada Allah jika memang hanya dia saja yang kamu sembah. <b>(Al-Baqarah: 172)</b></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande',tahoma,verdana,arial,sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande',tahoma,verdana,arial,sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; text-align: left;">
<b>Baik kepadamu maupun kepada nabi sebelummu telah diwahyukan: "Jika engkau mempersekutukan Tuhan, maka akan terbuang percumalah segala amalmu dan pastilah engkau menjadi orang yang merugi. Karena itu sembahlah Allah olehmu, dan jadilah orang yang bersyukur <b>(Az-Zumar: 65-66)</b></b></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande',tahoma,verdana,arial,sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; font-family: 'lucida grande',tahoma,verdana,arial,sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; text-align: left;">
<b><span style="color: #333333;">Sumber : </span>- </b><a href="http://www.facebook.com/notes/kumpulan-cerita-haru-dan-motivasi/uang-sepuluh-ribu-membuatku-bersyukur/350546278296641?ref=nf" style="background-color: transparent;"><span style="color: black;">http://www.facebook.com/notes/kumpulan-cerita-haru-dan-motivasi/uang-sepuluh-ribu-membuatku- bersyukur/350546278296641?ref=nf</span></a></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande',tahoma,verdana,arial,sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; text-align: left;">
<b> - kasak-kusuk</b></div>Nadya Artaniahttp://www.blogger.com/profile/05671477616970467918noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5532723090993238615.post-33525436352588387662012-05-01T05:07:00.001-07:002012-06-20T21:11:10.629-07:00Aku Mengharapkanya<br />
<div align="center" style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: center;">
<i><span style="color: black; font-family: inherit;">Aku Mengharapkanya</span></i><span style="color: black; font-family: inherit;"></span></div>
<div align="center" style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="right" style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: right;">
<i><span style="color: black; font-family: inherit;"> Karya: Pranadya Tania Putri</span></i><span style="color: black; font-family: inherit;"></span></div>
<div align="right" style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: right;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: center;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDIjkrWMVZq9hqWJX87Mtb_0zTLkkVPiz1-LReJgF7uYQ4kv1APCwiSJRr1qQku5h6s3aS5d5N5F5KRGoQXDB_R1KhOyKmaXgnN2N86eocnXLpVDPz1gTwlkQuGObQHkxh_AmszpHLl-Ba/s1600/index.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDIjkrWMVZq9hqWJX87Mtb_0zTLkkVPiz1-LReJgF7uYQ4kv1APCwiSJRr1qQku5h6s3aS5d5N5F5KRGoQXDB_R1KhOyKmaXgnN2N86eocnXLpVDPz1gTwlkQuGObQHkxh_AmszpHLl-Ba/s1600/index.jpeg" /></a></div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: left;">
<br />
<i><span style="color: black; font-family: inherit;">Ku berdiri... menghadap sang ilahi</span></i><span style="color: black; font-family: inherit;"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: left;">
<i><span style="color: black; font-family: inherit;">Niat dan hati ikhlasku tertata</span></i><span style="color: black; font-family: inherit;"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: left;">
<i><span style="color: black; font-family: inherit;">Sebagai bentuk penghambaanDan serah diriku padaNya</span></i><span style="color: black; font-family: inherit;"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: left;">
<i><span style="color: black; font-family: inherit;">Kain putih terjulur di tubuhku</span></i><span style="color: black; font-family: inherit;"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: left;">
<i><span style="color: black; font-family: inherit;">Tangan ku angkat ...dan menyeru takbirpadaNya</span></i><span style="color: black; font-family: inherit;"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: left;">
<i><span style="color: black; font-family: inherit;">Mulutku bergerak...mengucap doa padanya</span></i><span style="color: black; font-family: inherit;"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: left;">
<i><span style="color: black; font-family: inherit;">Jiwaku tenang...terguyur keimanan</span></i><span style="color: black; font-family: inherit;"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: left;">
<i><span style="color: black; font-family: inherit;">Rukuk dan sujud ku persembahkan</span></i><span style="color: black; font-family: inherit;"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: left;">
<i><span style="color: black; font-family: inherit;">Takbir dan syhadat ku serukanUsai sudah...kini ke bersiap</span></i><span style="color: black; font-family: inherit;"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: left;">
<i><span style="color: black; font-family: inherit;">Tuk ungkapkan harapku padanya</span></i><span style="color: black; font-family: inherit;"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: left;">
<i><span style="color: black; font-family: inherit;">Kedua tangan...mulai ku angkat</span></i><span style="color: black; font-family: inherit;"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: left;">
<i><span style="color: black; font-family: inherit;">Tuk menadah nikmat dariNya</span></i><span style="color: black; font-family: inherit;"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: left;">
<i><span style="color: black; font-family: inherit;">Air mata tak tahan lagi untuk ku undangJiwa ini hanyut dalam ketenangan</span></i><span style="color: black; font-family: inherit;"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: left;">
<i><span style="color: black; font-family: inherit;">Doa mulai kupanjatkan...</span></i><span style="color: black; font-family: inherit;"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: left;">
<i><span style="color: black; font-family: inherit;">Selau ku panjatkan...</span></i><span style="color: black; font-family: inherit;"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: left;">
<i><span style="color: black; font-family: inherit;">Dan pasti ku panjatkan...</span></i><span style="color: black; font-family: inherit;"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: left;">
<i><span style="color: black; font-family: inherit;">Dengan berharap akan ketuluasan RidhoNya</span></i><span style="color: black; font-family: inherit;"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: left;">
<i><span style="color: black; font-family: inherit;">Tuhan...Kabulkanlah</span></i><span style="color: black; font-family: inherit;"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: left;">
<i><span style="color: black; font-family: inherit;">Kehendaki aku tuk mendapatkanya</span></i><span style="color: black; font-family: inherit;"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: left;">
<i><span style="color: black; font-family: inherit;">Tuhan...Ridhoilah</span></i><span style="color: black; font-family: inherit;"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: left;">
<i><span style="color: black; font-family: inherit;">Doa itu mewakili perjalanan hidupku yang tak mudah</span></i><span style="color: black; font-family: inherit;"></span></div>
<br class="Apple-interchange-newline" />Nadya Artaniahttp://www.blogger.com/profile/05671477616970467918noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5532723090993238615.post-34266745481152476572012-05-01T05:06:00.001-07:002012-06-20T21:15:00.093-07:00Anak Kebanggaan<br />
<div align="center" style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: center;">
<i><span style="color: black; font-family: inherit;">Anak Kebanggaan</span></i><br />
<div style="text-align: right;">
<i><span style="color: black; font-family: inherit;">Karya: </span></i><i><span style="color: black; font-family: inherit;">Karya : Pranadya TaniaPutri</span></i></div>
</div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: center;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXclpr4qQXZj_Gf1BJoCfv0w8YVEq7Sb_ZheyetQ_mMSdt8FoTpSALMRqNXYuFvcS_Zxm4Tv9qGHc-LqGYUS-38aZvdEsJDqr6wCORKxDesHfApNjP2XdzmOd6PLHPZrpeqYcNzfu7gLSi/s1600/2.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXclpr4qQXZj_Gf1BJoCfv0w8YVEq7Sb_ZheyetQ_mMSdt8FoTpSALMRqNXYuFvcS_Zxm4Tv9qGHc-LqGYUS-38aZvdEsJDqr6wCORKxDesHfApNjP2XdzmOd6PLHPZrpeqYcNzfu7gLSi/s1600/2.jpeg" /></a></div>
<br /></div>
<div align="right" style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: right;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: left;">
<i><span style="color: black; font-family: inherit;">Cahaya putih menembus jendelaku</span></i><span style="color: black; font-family: inherit;"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: left;">
<i><span style="color: black; font-family: inherit;">Membawa pesan agung di balik sinarnya</span></i><span style="color: black; font-family: inherit;"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: left;">
<i><span style="color: black; font-family: inherit;">Aku bergegas... untuk kembali berusaha</span></i><span style="color: black; font-family: inherit;"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: left;">
<i><span style="color: black; font-family: inherit;">Aku bersiap... untuk membaca kehidupan</span></i><span style="color: black; font-family: inherit;"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: left;">
<i><span style="color: black; font-family: inherit;">Hatiku sedih, gundah, dan gelisah</span></i><span style="color: black; font-family: inherit;"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: left;">
<i><span style="color: black; font-family: inherit;">sekejap ku ungkapkan dengan air mata</span></i><span style="color: black; font-family: inherit;"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: left;">
<i><span style="color: black; font-family: inherit;">Lalu ku hapus dengan senyuman</span></i><span style="color: black; font-family: inherit;"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: left;">
<i><span style="color: black; font-family: inherit;">Dan semangat yang kembali datang</span></i><span style="color: black; font-family: inherit;"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: left;">
<i><span style="color: black; font-family: inherit;">Aku selau mencoba…</span></i><span style="color: black; font-family: inherit;"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: left;">
<i><span style="color: black; font-family: inherit;">Dan ku yakin akan menemui kemenangan</span></i><span style="color: black; font-family: inherit;"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: left;">
<i><span style="color: black; font-family: inherit;">Dengan pengorbanan dan niat yang selalu hanya untukNya</span></i><span style="color: black; font-family: inherit;"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: left;">
<i><span style="color: black; font-family: inherit;">Hanya untukNya</span></i><span style="color: black; font-family: inherit;"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: left;">
<i><span style="color: black; font-family: inherit;">Puisi ini untukmu kawan</span></i><span style="color: black; font-family: inherit;"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: left;">
<i><span style="color: black; font-family: inherit;">Untuk kalian yang selalu berusaha</span></i><span style="color: black; font-family: inherit;"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: left;">
<i><span style="color: black; font-family: inherit;">Untuk kalian yang mengerti tentang arti kehidupan</span></i><span style="color: black; font-family: inherit;"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: left;">
<i><span style="color: black; font-family: inherit;">Dan bagi kalian yang bermental juara</span></i><span style="color: black; font-family: inherit;"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: left;">
<i><span style="color: black; font-family: inherit;">Kita sama… dan akan selalu sama</span></i><span style="color: black; font-family: inherit;"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: left;">
<i><span style="color: black; font-family: inherit;">Kita terlahir istimewa… tetapi tidak sempurna</span></i><span style="color: black; font-family: inherit;"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: left;">
<i><span style="color: black; font-family: inherit;">Suatu saat nanti… kita kan berada dalam sebuah barisan</span></i><span style="color: black; font-family: inherit;"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: left;">
<i><span style="color: black; font-family: inherit;">Semoga saja … barisan kesuksesan</span></i><span style="color: black; font-family: inherit;"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: left;">
<i><span style="color: black; font-family: inherit;">Kita pejuang…yang akan terus pejuang</span></i><span style="color: black; font-family: inherit;"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: left;">
<i><span style="color: black; font-family: inherit;">Melawan beratnya persaingan…</span></i><span style="color: black; font-family: inherit;"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: left;">
<i><span style="color: black; font-family: inherit;">Kerasnya kehidupan…</span></i><span style="color: black; font-family: inherit;"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: left;">
<i><span style="color: black; font-family: inherit;">Dan indahnya kemuliaan</span></i><span style="color: black; font-family: inherit;"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: left;">
<i><span style="color: black; font-family: inherit;">Mari mencoba dan mari menjadi pemenang</span></i><span style="color: black; font-family: inherit;"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: left;">
<i><span style="color: black; font-family: inherit;">Menghadirkan senyum dalam kegelisahan</span></i><span style="color: black; font-family: inherit;"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: left;">
<i><span style="color: black; font-family: inherit;">Yang cemburu akan kemenangan kawan</span></i><span style="color: black; font-family: inherit;"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: left;">
<i><span style="color: black; font-family: inherit;">Merasa tak adil…dengan takdir yang telah ditentukan</span></i><span style="color: black; font-family: inherit;"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: left;">
<i><span style="color: black; font-family: inherit;">Suatu saat nanti…kita menang</span></i><span style="color: black; font-family: inherit;"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: left;">
<i><span style="color: black; font-family: inherit;">Mengepalkan tangan…</span></i><span style="color: black; font-family: inherit;"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: left;">
<i><span style="color: black; font-family: inherit;">Dan melukiskan senyum di wajah mereka yang kita cinta</span></i><span style="color: black; font-family: inherit;"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: left;">
<i><span style="color: black; font-family: inherit;">Kita bisa kawan…pasti bisa. </span></i><span style="color: black; font-family: inherit;"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: left;">
<br /></div>
<br class="Apple-interchange-newline" />Nadya Artaniahttp://www.blogger.com/profile/05671477616970467918noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5532723090993238615.post-21287792280621579092012-05-01T05:05:00.002-07:002012-06-20T21:21:27.696-07:00Ku Berharap Kebaikan<br />
<div align="center" style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: center;">
<i><span style="color: black; font-family: inherit;">Ku Berharap Kebaikan</span></i><br />
<div style="text-align: right;">
<i><span style="color: black; font-family: inherit;">karya : Pranadya TaniaPutri</span></i></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: left;">
<br /></div>
</div>
<div align="right" style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: right;">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3ucCvnxTcKUUD4-aQVuo9Kv42-UQNXQbKF7hLApPCBrPQe94v44o-4XsMA6sYpbIQH33o-WKhNsnKQSWtjPtVu_s3xSYj6L4rL8CmuXDqrU9zFMddQxwuvilapXkwAED-ujuPD4BhOEpE/s1600/4.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3ucCvnxTcKUUD4-aQVuo9Kv42-UQNXQbKF7hLApPCBrPQe94v44o-4XsMA6sYpbIQH33o-WKhNsnKQSWtjPtVu_s3xSYj6L4rL8CmuXDqrU9zFMddQxwuvilapXkwAED-ujuPD4BhOEpE/s1600/4.jpeg" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<br />
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: left;">
<i><span style="color: black; font-family: inherit;">Aku melangkah... tuk memulai kehidupan</span></i></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: left;">
<i><span style="color: black; font-family: inherit;">Berbekal iman... kan ku hadapi semua dengan senyum</span></i><span style="color: black; font-family: inherit;"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: left;">
<i><span style="color: black; font-family: inherit;">Dan dzikir yang ku ucap</span></i><span style="color: black; font-family: inherit;"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: left;">
<i><span style="color: black; font-family: inherit;">Serata denagn takbir yang menyeru kebaikan</span></i><span style="color: black; font-family: inherit;"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: left;">
<i><span style="color: black; font-family: inherit;">Tuhan, Ridhoilah kami</span></i><span style="color: black; font-family: inherit;"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: left;">
<i><span style="color: black; font-family: inherit;">Tuk menjalani hidup yang lebih berati</span></i><span style="color: black; font-family: inherit;"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: left;">
<i><span style="color: black; font-family: inherit;">Dengan hati yang suci</span></i><span style="color: black; font-family: inherit;"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: left;">
<i><span style="color: black; font-family: inherit;">Dan pribadi yang teramat mengabdi</span></i><span style="color: black; font-family: inherit;"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: left;">
<i><span style="color: black; font-family: inherit;">Aku berusaha menjadi mutiara umat</span></i><span style="color: black; font-family: inherit;"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: left;">
<i><span style="color: black; font-family: inherit;">mengubah kepurukan sistem yang mencekam</span></i><span style="color: black; font-family: inherit;"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: left;">
<i><span style="color: black; font-family: inherit;">Dan ku berharap kebaikan itu datang</span></i><span style="color: black; font-family: inherit;"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: left;">
<i><span style="color: black; font-family: inherit;">Untuk menjawab semua pengorbanan</span></i><span style="color: black; font-family: inherit;"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: left;">
<i><span style="color: black; font-family: inherit;">Tuhan, jadilah pembimbingku selalu</span></i><span style="color: black; font-family: inherit;"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: left;">
<i><span style="color: black; font-family: inherit;">Berikan selalu petunjukMu di setiap langkahku</span></i><span style="color: black; font-family: inherit;"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: left;">
<i><span style="color: black; font-family: inherit;">Ridhoilah selalu ikhtair ikhlasku</span></i><span style="color: black; font-family: inherit;"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: left;">
<i><span style="color: black; font-family: inherit;">Dan naungkanlah selalu MaghfiohMu kepadaku</span></i><span style="color: black; font-family: inherit;"></span></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #555555; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: left;">
<br /></div>
<br class="Apple-interchange-newline" />Nadya Artaniahttp://www.blogger.com/profile/05671477616970467918noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5532723090993238615.post-76603711705094265032012-05-01T05:00:00.000-07:002012-05-01T05:01:11.311-07:00Abu Nashr Muhammad ibn Muhammad ibn Tarkhan ibn Auzalagh al-Farabi<br />
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">
<strong style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><br /></strong></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDF_vB1oA1Cy81Tzt7MR0SLD1XA3Yz_Is3xMCu_mFUUg9PvaRrt2i7duBmHRC88ilHAv7udfl40VXnbZaRP6Dm6kEyMM_gjZi0d0_T8r20eCJnMvIoeLHsYNQTd6VEB216n3HZbuqy9pNd/s1600/3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDF_vB1oA1Cy81Tzt7MR0SLD1XA3Yz_Is3xMCu_mFUUg9PvaRrt2i7duBmHRC88ilHAv7udfl40VXnbZaRP6Dm6kEyMM_gjZi0d0_T8r20eCJnMvIoeLHsYNQTd6VEB216n3HZbuqy9pNd/s1600/3.jpg" /></a></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;">
<strong style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><br /></strong></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">
<strong style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Abu Nashr Muhammad ibn Muhammad ibn Tarkhan ibn Auzalagh al-Farabi</strong>(محمد فارابی ) dalam beberapa sumber ia dikenal sebagai Muhammad bin Muhammad bin Tarkhan bin Uzalagh al-Farabi atau yang biasa ddi dunia barat sebagai <strong style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Alpharabiu</strong>s, <strong style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Al Farabi</strong>, <strong style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Farabi</strong>, dan <strong style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Abunasir</strong> lahir di Wasij, sebuah dusun kecil di kota Farab, Propinsi Transoxiana, Turkestan, sekitar tahun 890. </div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">
Dia berasal dari keluarga bangsawan-militer Turki. <strong style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Al-Farabi</strong> melewatkan masa remajanya di <strong style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Farab</strong>. Di kota yang mayoritas mengikuti mazhab Syafi’iyah inilah al-Farabi menerima pendidikan dasarnya. Dia digambarkan “sejak dini memiliki kecerdasan istimewa dan bakat besar untuk menguasai hampir setiap subyek yang dipelajari.” Pada masa awal pendidikannya ini, al-Farabi belajar al-Qur’an, tata bahasa, kesusasteraan, ilmu-ilmu agama (fiqh, tafsir dan ilmu hadits) dan aritmetika dasar.Setelah menyelesaikan studi dasarnya,</div><a name='more'></a>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">
al-Farabi pindah ke Bukhara untuk menempuh studi lanjut fiqh dan ilmu-ilmu lanjut lainnya. Pada saat itu, Bukhara merupakan ibu kota dan pusat intelektual serta religius dinasti Samaniyah yang menganggap dirinya sebagai bangsa Persia. Pada saat al-Farabi di Bukhara, Dinasti Samaniyah di bawah pemerintahan Nashr ibn Ahmad (874-892). Munculnya Dinasti ini menandai munculnya budaya Persia dalam Islam. Pada masa inilah al-Farabi mulai berkenalan dengan bahasa dan budaya serta filsafat Persia. Juga di Bukhara inilah al-Farabi pertama kali belajar tentang musik. Kepakaran al-Farabi di bidang musik dibuktikan dengan karyanya yang berjudul Kitab al-Musiqa al-Kabir atas permintaan Abu Ja’far Muhammad ibn al-Qasim, Wazir Khalifah al-Radhi tahun 936.Sebelum dia tenggelam dalam karir filsafatnya, terlebih dahulu dia menjadi seorang qadhi. Setelah melepaskan jabatan qadhinya, al-Farabi kemudian berangkat ke Merv untuk mendalami logika Aristotelian dan filsafat. Guru utama al-Farabi adalah Yuhanna ibn Hailan. Di bawah bimbingannya, al-Farabi membaca teks-teks dasar logika Aristotelian, termasuk Analitica Posteriora yang belum pernah dipelajari seorang Muslim pun sebelumnya di bawah bimbingan guru khusus. Dari fakta ini diyakini bahwa al-Farabi telah menguasai bahasa Siria dan Yunani ketika belajar kitab-kitab Aristoteles tersebut karena kitab tersebut baru diterjemah ke dalam bahasa Arab pada tahun-tahun setelah al-Farabi mempelajarinya dalam bahsa aslinya.</div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">
Setelah dari Merv, bersama gurunya ia berangkat ke Bagdad sekitar tahun 900. Pada masa kekhalifahan al-Muqtadir (908-932), bersama gurunya ia berangkat ke Konstantinopel untuk lebih memperdalam filsafat. Tapi, sebelumnya ia sempat singgah beberapa waktu lamanya di Harran. Pada rentang tahun 910-920 ia kembali ke Bagdad dan di sana ia menemui Matta ibn Yunus, seorang filosof Nestorian, telah memiki reputasi yang tinggi dalam bidang filsafat dan mampu menarik minat banyak orang dalam kuliah-kuliah umumnya tentang logika Aristotelian. Segera ia bergabung menjadi murid Matta. Akan tetapi, kecemerlangan al-Farabi dengan singkat mampu mengatasi reputasi gurunya dalam bidang logika.</div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">
Pada akhir tahun 942, ia pindah ke Damaskus karena situasi politik Bagdad yang memburuk. Dia sempat tinggal di sana selama dua tahun dimana waktunya siang hari digunakan untuk bekerja sebagai penjaga kebun dan malam hari dihabiskan untuk membaca dan menulis karya-karya filsafat. Dengan alasan yang sama, ia pindah ke Mesir untuk pada akhirnya kembali lagi ke Damaskus pada tahun 949. Selama masa tinggal di Damaskus yang kedua ini al-Farabi mendapat perlindungan dari putra mahkota penguasa baru Siria, Saif al-Daulah (w. 967). Dalam perjumpaan pertamanya, Saif al-Daulah sangat terkesan dengan al-Farabi karena kemampuannya dalam bidang filsafat, bakat musiknya serta penguasaannya atas berbagai bahasa. Kehidupan sufi asketik yang dijalaninya membuatnya ia tetap berkehidupan sederhana dengan pikiran dan waktu yang tetap tercurah untuk karir filsafatnya. Akhirnya, pada bulan Desember 950, ia meninggal dunia di tempat ini (Damaskus) pada usia delapan puluh tahun.</div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">
Manusia menurut Farabi memiliki potensi untuk menerima bentuk-bentuk pengetahuan yang terpahami (ma’qulat) atau universal-universal. Potensi ini akan menjadi aktual jika ia disinari oleh Intelek Aktif. Pencerahan oleh Intelek Aktif memungkinkan transformasi serempak intelek potensial dan obyek potensial ke dalam aktualitasnya. Al-Farabi menganalogkan hubungan antara akal potensial dengan Akal Aktif seperti mata dengan matahari. Mata hanyalah kemampuan potensial untuk melihat selama dalam kegelapan, tapi dia menjadi aktual ketika menerima sinar matahari. Bukan hanya obyek-obyek indrawi saja yang bisa dilihat, tapi juga cahaya dan matahari yang menjadi sumber cahaya itu sendiri.</div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">
Di samping itu, intelek manusia sendiri memiliki apa yang disebut dengan pengetahuan primer. Pengetahuan primer ada dengan sendirinya dalam intelek manusia dan kebenarannya tidak lagi membutuhkan penalaran sebelumnya. Pengetahuan ini misalnya bahwa tiga adalah angka ganjil atau bahwa keseluruhan lebih besar dari bagiannya.</div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">
Intelek potensial yang sudah disinari akan berubah menjadi bentuk yang sama dengan pengetahuan primer yang diterimanya sebagai bentuk tersebut. Untuk menggambarkan proses ini, al-Farabi menganalogkan dengan sepotong benda yang masuk ke dalam lilin cair, benda terseut tidak hanya tercetak pada lilin, tapi ia juga merubah lilin cair tersebut menjadi sebuah citra utuh benda itu sendiri sehingga ia menjadi satu. Atau, bisa juga dianalogkan dengan sepotong kain yang masuk ke dalam zat pewarna. Perolehan aktualitas oleh akal potensial menjadi sempurna jika proses ini tidak hanya berkaitan dengan pengetahuan primer, tapi juga dengan pengetahuan yang diupayakannya. Pada tahap ini, intelek aktual merefleksikan dirinya sendiri. Kandungan intelek aktual adalah pengetahuan murni. Intelek aktual dapat mengetahui dirinya sendiri karena ia merupakan intelek sekaligus pengetahuan itu sendiri. Ketika intelek aktual sudah sampai pada tahap ini, ia menjadi apa yang disebut al-Farabi dengan intelek perolehan atau al-aql al-mustafad atau acquired intelect.</div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">
Dengan demikian, intelek perolehan merujuk pada intelek aktual ketika mencapai tahap mampu memposisikan diri sebagai pengetahuan (self-intelligible) dan bisa melakukan proses pemahaman tanpa bantuan kekuatan lain (self-inttellective). Intelek perolehan adalah bentuk intelek manusia paling tinggi. Intelek perolehan adalah yang paling mirip dengan dengan Intelek Aktif karena keduanya memiliki kandungan yang sama. Di samping itu, akal perolehan juga tidak membutuhkan raga bagi kehidupannya dan tidak membutuhkan kekuatan fisik badani untuk aktifitas berpikirnya.</div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
Sumber : <a href="http://rumahislam.com/tokoh/3-ilmuwan-muslim/866-al-farabi.html" style="background-color: transparent;">http://rumahislam.com/tokoh/3-ilmuwan-muslim/866-al-farabi.html</a></div>Nadya Artaniahttp://www.blogger.com/profile/05671477616970467918noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5532723090993238615.post-19341696594099545802012-05-01T04:54:00.002-07:002012-05-01T04:55:01.032-07:00Muhammad Ibn Musa al-khawarizmi<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNsfqRfFcfIubd1kVI2nDW1ICaiJGfcBJS8IVj_wK2tDkgmt_FfhVqdAjXNNGQSkE2Wk7Dfyk3IwCghFMzN83nrEGjCFFV65crjM1qolERHPgUlf7eGBrOTztu-Uz1Egms-w9r2bqjmgHv/s1600/2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNsfqRfFcfIubd1kVI2nDW1ICaiJGfcBJS8IVj_wK2tDkgmt_FfhVqdAjXNNGQSkE2Wk7Dfyk3IwCghFMzN83nrEGjCFFV65crjM1qolERHPgUlf7eGBrOTztu-Uz1Egms-w9r2bqjmgHv/s1600/2.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<br />
<br />
Nama sebenar al-Khawarizmi ialah Muhammad Ibn Musa al-khawarizmi. Selain itu beliau dikenali sebagai Abu Abdullah Muhammad bin Ahmad bin Yusoff. Al-Khawarizmi telah dikanali di Barat sebagai al-Khawarizmi, al-Cowarizmi, al-Ahawizmi, al-Karismi, al-Goritmi, al-Gorismi dan beberapa cara ejaan lagi. Beliaulah yang menemukan Al Jabru wal Mukobala. (penjabaran dan penyelesaian). Di nama latinkan menjadi Aljabar.
Beliau telah dilahirkan di Bukhara. Pada tahun 780-850M adalah zaman kegemilangan al-Khawarizmi. al-Khawarizmi telah wafat antara tahun 220 dan 230M. Ada yang mengatakan al-Khawarizmi hidup sekitar awal pertengahan abad ke-9M. Sumber lain menegaskan beliau di Khawarism, Usbekistan pada tahun 194H/780M dan meninggal tahun 266H/850M di Baghdad.
PENDIDIKAN
Dalam pendidikan telah dibuktikan bahawa al-Khawarizmi ialah seorang tokoh Islam yang berpengetahuan luas. Pengetahuan dan kemahiran beliau bukan sahaja meliputi bidang syariat tapidi dalam bidang falsafah, logik, aritmetik, geometri, muzik, kejuruteraan, sejarah Islam dan kimia. Al-Khawarizmi sebagai guru aljabar di Eropah. Beliau telah menciptakan pemakaian Secans dan Tangens dalam penyelidikan trigonometri dan astronomi. Dalam usia muda beliau bekerja di bawah pemerintahan Khalifah al-Ma’mun, bekerja di Bayt al-Hikmah di Baghdad. Beliau bekerja dalam sebuah observatory iaitu tempat menekuni belajar matematik dan astronomi. Al-Khawarizmi juga dipercayai memimpin perpustakaan khalifah. Beliau pernah memperkenalkan angka-angka India dan cara-cara perhitungan
India pada dunia Islam. Beliau juga merupakan seorang penulis Ensiklopedia Pelbagai Disiplin.
Al-Khawarizmi adalah seorang tokoh yang mula-mula memperkenalkan aljabar dan hisab. Banyak lagi ilmu pengetahuan yang beliau pelajari dalam bidang matematik dan menghasilkan konsep-konsep matematik yang begitu popular sehingga digunakan pada zaman sekarang.
PERANAN DAN SUMBANGAN AL-KHAWARIZMI Gelaran Al-KhawarizmiGelaran Al-Khawarizmi yang dikenali di Barat ialah al-Khawarizmi, al-Cowarizmi, al-karismi, al-Goritmi atau al-Gorism. Nama al-gorism telah dikenali pada abad pertengahan. Negara Perancis pula al-Gorism muncul sebagai Augryam atau Angrism. Negara Inggeris pula ia dikenali sebagai Aurym atau Augrim. Sumbangan Al-Khawarizmi Melalui KaryaSumbangan hasil karya beliau sendiri, antaranya ialah :<a name='more'></a>
Al-Jabr wa’l Muqabalah : beliau telah mencipta pemakaian secans dan tangens dalam penyelidikan trigonometri dan astronomi.
Hisab al-Jabr wa al-Muqabalah : Beliau telah mengajukan contoh-contoh persoalan matematik dan telah mengemukakan 800 buah soalan yang sebahagian daripadanya merupakan persoalan yamng dikemukakan oleh Neo. Babylian dalam bentuk dugaan yang telah dibuktikan kebenarannya oleh al-Khawarizmi.
Sistem Nombor : Beliau telah memperkenalkan konsep sifat dan ia penting dalam sistem nombor pada zaman sekarang.
Ini adalah contoh-contoh sebahagian beliau yang telah dihasilkan dalam penulisan karya dan ia telah menjadi popular serta dipelajari oleh semua masyarakat yang hidup di dunia ini. Hasil Karya Al-Khawarizmi Sepertimana yang telah kita ketahui, Al-Khawarizmi dapat menghasilkan karya-karya agong dalam bidang matamatik. Hasil karya tersebut terkenal pada zaman tamadun Islam dan dikenali di Barat.Antara hasil karya yang telah beliau hasilkan ialah :
Sistem Nombor : ia telah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin iaitu De Numero Indorum.
‘Mufatih al-Ulum’ : yang bermaksud beliau adalah pencinta ilmu dalam pelbagai bidang.
Al-Jami wa al-Tafsir bi Hisab al-Hind : Karya ini telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Latin oleh Prince Boniopagri.
Al-Mukhtasar Fi Hisab al-Jabr wa al-Muqabalah : Pada tahun 820M dan ia mengenai algebra.
Al-Amal bi’ Usturlab’
Al-Tarikh
Al-Maqala Fi Hisab al-Jabr wa al-Muqabilah.
Ketokohan al-Khawarizmi
Setiap tokoh mempunyai sifat ketokohannya yang tersendiri. Ketokohan al-Khawarizmi dapat dilihat dari dua sudut iaitu dari bidang matematik dan astronomi. Namun bidang matematik akan diperjelaskan secara terperinci berbanding astronomi kerana ia melibatkan kajian yang dikaji. Dalam bidang matematik, al-Khawarizmi telah memperkenalkan aljabar dan hisab. Beliau banyak menghasilkan karya-karya yang masyhor ketika zaman tamadun Islam. Antara karya-karya yang beliau hasilkan ialah ‘Mafatih al-Ulum’. Sistem nombor adalah salah satu sumbangan dan telah digunakan pada zaman tamadun Islam. Banyak kaedah yang diperkenalkan dalam setiap karya yang dihasilkan. Antaranya ialah kos, sin dan tan dalam trigonometri penyelesaian persamaan, teorem segitiga sama juga segitiga sama kaki dan mengira luas segitiga, segi empat selari dan bulatan dalam geometri. Masaalah pecahan dan sifat nombor perdana dan teori nombor juga diperkenalkan. Banyak lagi konsep dalam matematik yang telah diperkenalkan al-khawarizmi sendiri.
Bidang astronomi juga membuatkan al-Khawarizmi dikenali pada zaman tamadun Islam. Astronomi dapat ditakrifkan sebagai ilmu falaq [pengetahuan tentang bintang-bintang yang melibatkan kajian tentang kedudukan, pergerakan, dan pemikiran serta tafsiran yang berkaitan dengan bintang]. Seawal kurun ketiga lagi lagi, al-Khawarizmi telah menghasilkan dua buah yang salah satu daripadanyatelah diterjemahkan ke Bahasa Latin dan memberi pengaruh besar ke atas Muslim dan orangSpanyol dan Kristian. Penggunaan matematik dalam astronomi sebelum tamadun Islam amat sedikit dan terhad. Ini disebabkan oleh kemunduran pengetahuan matematik yang terhad kepada pengguna aritmetik dan geometri sahaja.
Peribadi al-Khawarizmi
Keperibadian al-Khawarizmi telah diakui oleh orang Islam dan juga Barat. Al-Khawarizmi telah dianggap sebagai sarjana matematik yang masyhur oleh orang Islam dan ia diperakui oleh orang Barat. Ini dapat dibuktikan bahawa G.Sartonmengatakan “pencapaian-pencapaian yang tertinggi telah doperolehi oleh orang-orang Timur….” Maka temasuklah al-Khawarizmi itu sendiri. Al-Khawarizmi patu disanjungi kerana beliau adalah seorang yang pintar. Menurut Wiedmann pula berkata….’ al-Khawarizmi mempunyai personaliti yang teguh dan seorang yang bergeliga sains’. Setiap apa yang dinyatakan oleh penulis, ini telah terbukti bahawa al-Khawarizmi mempunyai sifat keperibadian yang tinggi dan sekaligus disanjung oleh orang Islam.
Strategi Pengislaman Sains Matematik
Pengislaman sains matematik seharusnya berlandaskan dengan beberapa perkara iaitu, ia hendaklah berlandaskan tauhid, syariah dan akhlak. Ini kerana ia perlu bagi tokoh-tokoh yanh beragama Islam supaya melaksanakan setiap pekerjaan atau tugasan yang mengikut undang-undang Islam.
Tauhid
Tauhid merupakan landasan falsafah matematik Islam sepertimana dengan ilmu-ilmu Islam yang lain. Mengikut matlamat Islam, semuanya Ayyatullah [tanda-tanda Allah iaitu symbol kebesaran, kewujudan dan keEsaan Tuhan. Ungkapan yang wujud sewajarnya mencorakkan kegiatan matematik. Setiap falsafah dan epistemology sains matematik kita tidak harus diterima bulat-bulat tanpa syarat.
Syariah
Berasaskan kepada undang-undang yang mengenali tindak tanduk masyarakat. Keharmonian dan tanggungjawab kepada umat dan hak diri. Dari sudut ini, ahli matematik Islam yang cuba menyelesaikan masaalah yang melibatkan perbuatan hukum syariah seperti judi, riba dan mencabar kebenaran hakiki daripada agama samawi untuk memperkukuhkan lagi Institusi. Oleh itu, matematik Islam hendaklah berkembang selari dengan keperluan manusia dan perkembangan ini juga harus di dalam sudut syariah.
Akhlak
Ciri-ciri akhlak mulia hendaklah disemaikan kedalam matematik dan juga ia perlu dimasukkan kedalam ilmu-ilmu Islam yang lain agar manusia dapat menerapkan nilai murni. Ilmu yang dipelajari contahnya akhlak yang terdapat dalam bidang matematik ini adalah penemuan aljabar yang melambangkan keadilan. Ini kerana keadilan itu dituntut oleh agama Islam itu sendiri. Melalui asas pradigma tauhid dan sya’iyah itu dapat memperkukuhkan lagi pembinaan akhlak.
Cabang Matematika
Antara cabang yang diperkanalkan oleh al-Khawarizmi seperti geometri, algebra, aritmetik dan lain-lain. GeometriIa merupakan cabang kedua dalam matematik. Isi kandungan yang diperbincangkan dalam cabang kedua ini ialah asal-usul geometri dan rujukan utamanya ialah Kitab al-Ustugusat[The Elements] hasil karya Euklid : geometri dari segi bahasa berasal daripada perkataan yunani iaitu ‘geo’ bererti bumi dan ‘metri’ bererti sukatan. Dari segi ilmunya pula geometri itu adalah ilmu yang mengkaji hal yang berhubung dengan magnitud dan sifat-sifat ruang. Geometri ini mula dipelajari sejak zaman firaun [2000SM]. Kemudian Thales Miletus memperkenalkan geometri Mesir kepada Grik sebagai satu sains dedukasi dalam kurun ke6SM. Seterusnya sarjana Islam telah mengemaskanikan kaedah sains dedukasi ini terutamanya pada abad ke9M. Algebra/aljabarIa merupakan nadi untuk matematik algebra. Al-Khawarizmi telah diterjemahkan oleh Gerhard of Gremano dan Robert of Chaster ke dalam bahasa Eropah pada abad ke-12. sebelum munculnya karya yang berjudul ‘Hisab al-Jibra wa al Muqabalah yang ditulis oleh al-Khawarizmi pada tahun 820M. Sebelum ini tak ada istilah aljabar.
<br />
Sumber : <a href="http://hafez.wordpress.com/2008/03/14/seri-biografi-tokoh-islam-al-khawarizmi/">http://hafez.wordpress.com/2008/03/14/seri-biografi-tokoh-islam-al-khawarizmi/</a>Nadya Artaniahttp://www.blogger.com/profile/05671477616970467918noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5532723090993238615.post-20400761993359434672012-05-01T04:47:00.001-07:002012-05-01T04:48:26.263-07:00Ibnu Sina<span style="background-color: white; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 19px; text-align: justify;"><br /></span><br />
<span style="background-color: white; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 19px; text-align: justify;"><br /></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhU4y-n24wF_sbfWMLBfO20nBJ1IsiiYFa5HP-cYlzA-jy8Vj94BQZGgbdZ132TtmqApKNG05D67ZvlYxlorot7l-jZM9MavBuEf9NihpkZzyRTlXKh1CQ6XW0Fr5JuDRTdL6ryzxeoztYZ/s1600/1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhU4y-n24wF_sbfWMLBfO20nBJ1IsiiYFa5HP-cYlzA-jy8Vj94BQZGgbdZ132TtmqApKNG05D67ZvlYxlorot7l-jZM9MavBuEf9NihpkZzyRTlXKh1CQ6XW0Fr5JuDRTdL6ryzxeoztYZ/s1600/1.jpg" /></a></div>
<span style="background-color: white; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 19px; text-align: justify;">Syeikhur Rais, Abu Ali Husein bin Abdillah bin Hasan bin Ali bin Sina, yang dikenal dengan sebutan Ibnu Sina atau Aviciena lahir pada tahun 370 hijriyah di sebuah desa bernama Khormeisan dekat Bukhara. Sejak masa kanak-kanak, Ibnu Sina yang berasal dari keluarga bermadzhab Ismailiyah sudah akrab dengan pembahasan ilmiah terutama yang disampaikan oleh ayahnya. Kecerdasannya yang sangat tinggi membuatnya sangat menonjol sehingga salah seorang guru menasehati ayahnya agar Ibnu Sina tidak terjun ke dalam pekerjaan apapun selain belajar dan menimba ilmu.</span><br /> <a name='more'></a>
<span id="fullpost" style="background-color: white; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 19px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;"><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Dengan demikian, Ibnu Sina secara penuh memberikan perhatiannya kepada aktivitas keilmuan. Kejeniusannya membuat ia cepat menguasai banyak ilmu, dan meski masih berusia muda, beliau sudah mahir dalam bidang kedokteran. Beliau pun menjadi terkenal, sehingga Raja Bukhara Nuh bin Mansur yang memerintah antara tahun 366 hingga 387 hijriyah saat jatuh sakit memanggil Ibnu Sina untuk merawat dan mengobatinya.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Berkat itu, Ibnu Sina dapat leluasa masuk ke perpustakaan istana Samani yang besar. Ibnu Sina mengenai perpustakan itu mengatakan demikian;<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />“Semua buku yang aku inginkan ada di situ. Bahkan aku menemukan banyak buku yang kebanyakan orang bahkan tak pernah mengetahui namanya. Aku sendiri pun belum pernah melihatnya dan tidak akan pernah melihatnya lagi. Karena itu aku dengan giat membaca kitab-kitab itu dan semaksimal mungkin memanfaatkannya... Ketika usiaku menginjak 18 tahun, aku telah berhasil menyelesaikan semua bidang ilmu.” Ibnu Sina menguasai berbagai ilmu seperti hikmah, mantiq, dan matematika dengan berbagai cabangnya.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Kesibukannya di pentas politik di istana Mansur, raja dinasti Samani, juga kedudukannya sebagai menteri di pemerintahan Abu Tahir Syamsud Daulah Deilami dan konflik politik yang terjadi akibat perebutan kekuasaan antara kelompok bangsawan, tidak mengurangi aktivitas keilmuan Ibnu Sina. Bahkan safari panjangnya ke berbagai penjuru dan penahanannya selama beberapa bulan di penjara Tajul Muk, penguasa Hamedan, tak menghalangi beliau untuk melahirkan ratusan jilid karya ilmiah dan risalah.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Ketika berada di istana dan hidup tenang serta dapat dengan mudah memperoleh buku yang diinginkan, Ibnu Sina menyibukkan diri dengan menulis kitab Qanun dalam ilmu kedokteran atau menulis ensiklopedia filsafatnya yang dibeni nama kitab Al-Syifa’. Namun ketika harus bepergian beliau menulis buku-buku kecil yang disebut dengan risalah. Saat berada di dalam penjara, Ibnu Sina menyibukkan diri dengan menggubah bait-bait syair, atau menulis perenungan agamanya dengan metode yang indah.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Di antara buku-buku dan risalah yang ditulis oleh Ibnu Sina, kitab al-Syifa’ dalam filsafat dan Al-Qanun dalam ilmu kedokteran dikenal sepanjang massa. Al-Syifa’ ditulis dalam 18 jilid yang membahas ilmu filsafat, mantiq, matematika, ilmu alam dan ilahiyyat. Mantiq al-Syifa’ saat ini dikenal sebagai buku yang paling otentik dalam ilmu mantiq islami, sementara pembahasan ilmu alam dan ilahiyyat dari kitab al-Syifa’ sampai saat ini juga masih menjadi bahan telaah.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Dalam ilmu kedokteran, kitab Al-Qanun tulisan Ibnu Sina selama beberapa abad menjadi kitab rujukan utama dan paling otentik. Kitab ini mengupas kaedah-kaedah umum ilmu kedokteran, obat-obatan dan berbagai macam penyakit. Seiring dengan kebangkitan gerakan penerjemahan pada abad ke-12 masehi,</span>
<br />
<span style="background-color: white; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 19px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;"><br /></span><br />
<span style="background-color: white; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 19px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">kitab Al-Qanun karya Ibnu Sina diterjemahkan ke dalam bahasa Latin. Kini buku tersebut juga sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, Prancis dan Jerman. Al-Qanun adalah kitab kumpulan metode pengobatan purba dan metode pengobatan Islam. Kitab ini pernah menjadi kurikulum pendidikan kedokteran di universitas-universitas Eropa.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Ibnu juga memiliki peran besar dalam mengembangkan berbagai bidang keilmuan. Beliau menerjemahkan karya Aqlides dan menjalankan observatorium untuk ilmu perbintangan. Dalam masalah energi Ibnu Sina memberikan hasil penelitiannya akan masalah ruangan hampa, cahaya dan panas kepada khazanah keilmuan dunia. <br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Dikatakan bahwa Ibnu Sina memiliki karya tulis yang dalam bahasa latin berjudul De Conglutineation Lagibum. Dalam salah bab karya tulis ini, Ibnu Sina membahas tentang asal nama gunung-gunung. Pembahasan ini sungguh menarik. Di sana Ibnu Sina mengatakan, “Kemungkinan gunung tercipta karena dua penyebab. Pertama menggelembungnya kulit luar bumi dan ini terjadi lantaran goncangan hebat gempa. Kedua karena proses air yang mencari jalan untuk mengalir. Proses mengakibatkan munculnya lembah-lembah bersama dan melahirkan penggelembungan pada permukaan bumi. Sebab sebagian permukaan bumi keras dan sebagian lagi lunak. Angin juga berperan dengan meniup sebagian dan meninggalkan sebagian pada tempatnya. Ini adalah penyebab munculnya gundukan di kulit luar bumi.”<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Ibnu Sina dengan kekuatan logikanya -sehingga dalam banyak hal mengikuti teori matematika bahkan dalam kedokteran dan proses pengobatan- dikenal pula sebagai filosof tak tertandingi. Menurutnya, seseorang baru diakui sebagai ilmuan, jika ia menguasai filsafat secara sempurna. Ibnu Sina sangat cermat dalam mempelajari pandangan-pandangan Aristoteles di bidang filsafat. Ketika menceritakan pengalamannya mempelajari pemikiran Aristoteles, Ibnu Sina mengaku bahwa beliau membaca kitab Metafisika karya Aristoteles sebanyak 40 kali. Beliau menguasai maksud dari kitab itu secara sempurna setelah membaca syarah atau penjelasan ‘metafisika Aristoteles’ yang ditulis oleh Farabi, filosof muslim sebelumnya.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Dalam filsafat, kehidupan Abu Ali Ibnu Sina mengalami dua periode yang penting. Periode pertama adalah periode ketika beliau mengikuti faham filsafat paripatetik. Pada periode ini, Ibnu Sina dikenal sebagai penerjemah pemikiran Aristoteles. Periode kedua adalah periode ketika Ibnu Sina menarik diri dari faham paripatetik dan seperti yang dikatakannya sendiri cenderung kepada pemikiran iluminasi.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Berkat telaah dan studi filsafat yang dilakukan para filosof sebelumnya semisal Al-Kindi dan Farabi, Ibnu Sina berhasil menyusun sistem filsafat islam yang terkoordinasi dengan rapi. Pekerjaan besar yang dilakukan Ibnu Sina adalah menjawab berbagai persoalan filsafat yang tak terjawab sebelumnya. <br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Pengaruh pemikiran filsafat Ibnu Sina seperti karya pemikiran dan telaahnya di bidang kedokteran tidak hanya tertuju pada dunia Islam tetapi juga merambah Eropa. Albertos Magnus, ilmuan asal Jerman dari aliran Dominique yang hidup antara tahun 1200-1280 Masehi adalah orang Eropa pertama yang menulis penjelasan lengkap tentang filsafat Aristoteles. Ia dikenal sebagai perintis utama pemikiran Aristoteles Kristen. Dia lah yang mengawinkan dunia Kristen dengan pemikiran Aristoteles. Dia mengenal pandangan dan pemikiran filosof besar Yunani itu dari buku-buku Ibnu Sina. Filsafat metafisika Ibnu Sina adalah ringkasan dari tema-tema filosofis yang kebenarannya diakui dua abad setelahnya oleh para pemikir Barat.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Ibnu Sina wafat pada tahun 428 hijriyah pada usia 58 tahun. Beliau pergi setelah menyumbangkan banyak hal kepada khazanah keilmuan umat manusia dan namanya akan selalu dikenang sepanjang sejarah. Ibnu Sina adalah contoh dari peradaban besar Iran di zamannya.</span><br />
<span style="background-color: white; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px; line-height: 19px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">Sumber : </span><a href="http://kolom-biografi.blogspot.com/2009/01/biografi-ibnu-sina.html">http://kolom-biografi.blogspot.com/2009/01/biografi-ibnu-sina.html</a>Nadya Artaniahttp://www.blogger.com/profile/05671477616970467918noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5532723090993238615.post-40261644184082712852012-03-20T03:46:00.000-07:002012-03-20T03:46:54.039-07:00Keutamaan Berdakwah<div align="justify" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif;"><b style="background-color: white;">Keutamaan
Berdakwah</b></span></span><br />
<span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: 11px;"><i><b style="background-color: white;"><br /></b></i></span></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-llU4QrM0u8g/TwZsvFUf3cI/AAAAAAAAADg/cf-EAcAT8rI/s1600/1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><span style="background-color: white;"></span></a></div>
</div>
<div align="justify" style="text-align: justify;">
</div>
<div align="justify" style="text-align: justify;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-llU4QrM0u8g/TwZsvFUf3cI/AAAAAAAAADg/cf-EAcAT8rI/s1600/1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="http://3.bp.blogspot.com/-llU4QrM0u8g/TwZsvFUf3cI/AAAAAAAAADg/cf-EAcAT8rI/s200/1.jpg" width="151" /></a></div>
<div align="justify" style="text-align: justify;">
</div>
<div align="justify" style="text-align: justify;">
<i style="background-color: white; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 11px;"> Al Ustadz Ja’far
Shalih</i></div>
<div align="justify" style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 11px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Ketika seseorang telah mengetahui
kebenaran dan mengamalkannya, maka tahapan selanjutnya adalah
mendakwahkan kebenaran yang ia pegang dan bersabar dalam
mendakwahkannya. Rasulullah Sholallahu ‘Alaihi Wasallam dan generasi
salaf terdahulu adalah sebaik-baik tauladan dalam hal ini. Sehingga
merekalah golongan pertama yang berhak mendapatkan keberuntungan dan
selamat dari termasuk golongan yang merugi. Allah Ta’ala berfirman (yang
artinya), <i>"Demi Masa, sesungguhnya manusia itu benar-benar berada
dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman, dan mengerjakan amal
saleh, dan nasehat menasehati supaya menaati kebenaran, dan nasehat
menasehati supaya menetapi kebenaran." </i>(Al Ashr:1-3) </span></div>
<a href="http://nadya-smpn16.blogspot.com/p/keutamaan-berdakwah.html" name="more"></a>
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 11px; text-align: justify;"></span></span><br />
<div align="justify" style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 11px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Sudah menjadi ciri dan karakter
seorang ahlussunnah <span class="hilite">berdakwah</span> ke jalan Allah
Ta’ala di atas <i>bashirah.</i> Allah Ta’ala berfirman dalam
kitab-Nya yang mulia (yang artinya),<i>"Katakanlah, "Inilah jalanku
(agamaku). Aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada
Allah dengan hujjah yang nyata. Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk
orang-orang yang musyrik"."</i> (Yusuf:108)</span></div>
<div align="justify" style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 11px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">As Syaikh Rabi’ Hafidzahullah
berkata, "Sepertinya sebaik-baik yang pernah dikatakan tentang kedudukan
dakwah ke jalan Allah Ta’ala adalah apa yang dikatakan oleh Al Imam
Ibnul Qayyim Rahimahullan," Maka <span class="hilite">berdakwah</span> ke
jalan Allah Ta’ala adalah peran para Rasul dan pengikut mereka…. Dan
menyampaikan sunnah-sunnahnya kepada ummat lebih utama dari melemparkan
anak-anak panah ke leher-leher musuh. Karena melemparkan anak-anak panah
bisa dilakukan oleh semua orang, sedangkan menyampaikan sunnah-sunnah
tidak bisa diemban kecuali oleh pewaris para Nabi dan pengganti mereka
pada ummatnya"." An Nashihah karya Asy Syaikh Rabi’ Al Madkhali
Hafidzahullah (hal 9 cetakan Daarul Minhaj) </span></div>
<div align="justify" style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 11px; text-align: justify;">
<a name='more'></a><span style="background-color: white;">Dan diantara <span class="hilite">keutamaan</span> <span class="hilite">berdakwah</span> ke jalan Allah Ta’ala adalah, ia
merupakan benteng yag kokoh bagi ummat dan masyarakat dari musibah dan
bencana. Allah Ta’ala berfirman dalam kitab-Nya yang mulia (yang
artinya), <i>"Maka mengapa tidak ada dari ummat-ummat yang sebelum kamu
orang-orang yang mempunyai<span class="hilite">keutamaan</span> yang
melarang daripada (mengerjakan) kerusakan di muka bumi, kecuali
sebahagian kecil di antara orang-orang yang telah kami selamatkan di
antara mereka, dan orang-orang yang zalim hanya mementingkan kenikmatan
yang mewah yang ada pada mereka, dan mereka adalah orang-orang yang
berdosa. Dan Rabbmu sekali-kali tidak akan membinasakan negeri-negeri
zalim, sedangkan penduduknya orang-orang yang melakukan perbaikan" </i>(Huud:
116-117)</span></div>
<div align="justify" style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 11px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">As Syaikh Saliim Al Hilali
Hafidzahullah berkata, "Ayat ini merupakan isyarat yang menyingkap salah
satu dari sunnah-sunnah Allah Ta’ala pada umat-umat terdahulu. Maka
umat yang rusak dengan penghambaan kepada selain Allah Ta’ala pada salah
satu dari bentuk-bentuknya, kemudian ada yang bangkit mengingkarinya
merekalah ummat yang selamat, mereka tidak dihukum dengan adzab dan
kebinasaan. Sedangkan ummat yang merebak di sana kedzaliman dan
kerusakan dan tidak ada yang mengingkarinya atau ada yang mengingkarinya
tapi tidak membekas pada kondisi yang rusak maka sesungguhnya
sunnatullah berlaku pada mereka dan membinasakan mereka dengan
sejadi-jadinya…. <b>Dari sini tampaklah nilainya dakwah ke jalan
Allah Ta’ala dan nilai upaya membersihkan bumi Allah Ta’ala dari
kerusakan yang menyelimutinya karena ia merupakan benteng yang kokoh
bagi ummat dan masyarakat</b>". Lihat Bahjatun Nadzirin (1/34
cetakan Daar Ibnul Jauzi).</span></div>
<div align="justify" style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 11px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Lalu apa yang dimaksud dengan <span class="hilite">berdakwah</span> ke jalan Allah Ta’ala? Berkata Asy
Syaikh Rabi’ Al Madkhali Hafidzahullah di dalam kitabnya An Nashihah
(hal 8-9), "Pengertian paling afdhal tentang dakwah ke jalan Allah
Ta’ala menurutku adalah apa yang pernah diterangkan oleh Ibnu Taimiyah
Rahimahullah, ia berkata, <b>"Berdakwah ke jalan Allah Ta’ala
adalah <span class="hilite">berdakwah</span> kepada keimanan kepada-Nya
dan kepada dan setiap apa yang dibawa oleh Rasul-Rasul-Nya dengan
membenarkan setiap berita yang mereka bawa dan menaati setiap
perintahnya</b>". Dan terkandung pada yang demikian itu dakwah
kepada 2 kalimat syahadat, menegakkan shalat, menunaikan zakat, puasa
Ramadhan dan pergi haji ke baitullah. Juga terkandung padanya dakwah
kepada keimanan kepada Allah Ta’ala, malaikat-malaikat-Nya,
kitab-kitab-Nya, Rasul-Rasul-Nya, dan keimanan kepada hari kebangkitan
setelah kematian serta beriman kepada takdir yang baik dan takdir yang
buruk, dan <span class="hilite">berdakwah</span> agar setiap orang
beribadah kepada Allah seolah-olah ia melihat-Nya.</span></div>
<div align="justify" style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 11px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Sesungguhnya ketiga derajat ini
yaitu Islam, Iman, Ihsan adalah agama Allah Ta’ala….<b>Maka <span class="hilite">berdakwah</span> ke jalan Alah Ta’ala dan intinya adalah
peribadahan kepada-Nya semata dan tidak menyekutukan-Nya sebagaimana
untuk itulah para rasul diutus dan kitab-kitab diturunkan</b>".
Majmu Fatawa (15/160).</span></div>
<div align="justify" style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 11px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Rasulullah Sholallahu ‘Alaihi
Wasallam dan para shahabatnya serta orang-orang yang mengikuti mereka di
atas kebaikan telah bangkit mengemban tanggung jawab yang mulia ini,
menyampaikan agama Allah Ta’ala ke segenap penjuru dunia dengan penuh
pengorbanan tanpa mengenal lelah, menyeru kepada tauhid dan memerangi
kesyirikan dalam rangka merealisasikan firman Allah Ta’ala (yang
artinya), <i>"Serulah (manusia) pada jalan Rabbmu dengan hikmah dan
pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik."</i>(An
Nahl:125)</span></div>
<div align="justify" style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 11px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Dan Rasulullah Sholallahu ‘Alaihi
Wasallam juga mengutus utusan-utusan semuanya di atas tujuan yang sama,
membersihkan bumi Allah Ta’ala dari najis-najis kesyirikan. Allah
Ta’ala berfirman (yang artinya), <i>"Dan perangilah mereka itu sehingga
tidak ada fitnah lagi dan sehingga agama itu hanya untuk Allah belaka.
Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu) maka tidak ada permusuhan
(lagi), kecuali terhadap orang-orang yang zalim."</i>(Al Baqarah:193)</span></div>
<div align="justify" style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 11px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Al Imam Ibnu Jarir At Thabari di
dalam tafsirnya berkata, "Sehingga tidak ada kesyirikan kepada Allah
Ta’ala dan sehingga tidak ada satu pun diibadahi selain Dia dan
lenyaplah peribadahan kepada berhala dan sesembahan-sesembahan dan
tandingan-tandingan. Sehingga ibadah dan ketaatan hanyalah untuk Allah
semata." </span></div>
<div align="justify" style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 11px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Dan dalam riwayat hadits Abu
Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu Rasulullah Sholallahu ‘Alaihi Wasallam
bersabda (yang artinya), <i>"Aku diperintahkan untuk memerangi sekalian
manusia sampai mereka mengucapkan Laa Ilaaha Ilallah, maka apabila
mereka mengucapkannya maka terlindungilah dariku darah-darah mereka dan
harta harta benda mereka kecuali dengan alasan yang dibenarkan dan
perhitungan mereka di sisi Allah."</i>(Hadits Riwayat Muslim)</span></div>
<div align="justify" style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 11px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Rasulullah Sholallahu ‘Alaihi
Wasallam pernah mengutus Muadz Bin Jabal Radhiyallahu ‘Anhu ke Yaman
dengan amanah, <i>"Sesungguhnya kamu mendatangi Ahli Kitab, jadikanlah
dakwahmu (ajakanmu) yang pertama kepada mereka syahadat Laa Ilaaha
Ilallah-dan dalam riwayat yang lain agar mereka mentauhidkan Allah."</i>(Mutafaqun
‘Alaih)</span></div>
<div align="justify" style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 11px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Dan Rasulullah Sholallahu ‘Alaihi
Wasallam jug apernah mengutus Jarir Bin Abdillah Radhiyallahu ‘Anhu ke
Yaman, beliau berkata (yang artinya), "<i>Maukah kamu menenangkan
hatiku menghancurkan Dzil Khalasah</i>".Mutafaqun ‘Alaih dari Ibnu
Jarir Rahimahullah berkata, <b>"Tidak ada yang paing meletihkan
hati Rasulullah Sholallahu ‘Alaihi Wasallam dari masih adanya segala
yang diibadahi selain Allah Ta’ala"</b>. Lihat Al Fath (8/72).</span></div>
<div align="justify" style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 11px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Dan begitu pula para shahabatnya
Radhiyallahu ‘Anhum yang berjalan di atas garis ini. Ali Bin Abi Thalib
Radhiyallahu ‘Anhu berkata kepada Abul Hayyaj, "Inginkankah kamu aku
utus seperti Rasulullah Sholallahu ‘Alaihi Wasallam dahulu mengutusku:
Jangan tinggalkan satu pun gambar makhluk hidup kecuali kamu hapus, dan
jangan pula kuburan yang ditinggikan kecuali kamu ratakan." Hadits
riwayat Muslim dari Ali Bin Abi Thalib Radhiyallahu ‘Anhu.</span></div>
<div align="justify" style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 11px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><b>Inilah manhaj para nabi
dan jalan yang wajib diikuti dalam <span class="hilite">berdakwah</span> ke
jalan Allah Ta’ala.</b> Abdullah Bin Mas’ud Radhiyallahu ‘Anhu
meriwayatkan dari Rasulullah Sholallahu ‘Alaihi Wasallam, "Suatu hari
Rasulullah Sholallahu ‘Alaihi Wasallam membuatkan untuk kami sebuah
garis kemudian beliau berkata<i>, "Inilah jalan Allah" </i>Kemudian
beliau membuat untuk kami di samping kiri dan kanannya garis-garis yang
lain dan beliau berkata, <i>"Sedangkan ini jalan-jalan, pada setiap
jalan tersebut ada syaithan yang mengajak kepadanya". </i>Dan belian
Sholallahu ‘Alaihi Wasallam membaca, <i>"Dan bahwa (yang Kami
perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus maka ikutilah dia, dan
janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu
mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan
Allah kepadamu agar kamu bertaqwa"</i>(Al-An’am:153)".</span></div>
<div align="justify" style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 11px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Dan jalan yang dimaksud pada ayat
tersebut adalah apa yang dijelaskan pada ayat sebelumnya, yaitu yang
terdapat pada firman-Nya (yang artinya), <i>"Katakanlah:Marilah
kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Rabbmu yaitu <b>janganlah
kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia,</b>…. Demikian itu yang
diperintahkan oleh Rabbmu kepadamu agar kamu ingat"</i>(Al-An’am:151:152).</span></div>
<div align="justify" style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 11px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Asy-Syaikh Rabi’ Hafidzahullah
berkata, "Maka <span class="hilite">berdakwah</span> kepada tauhid
dengan semua jenisnya merupakan kaidah seluruh risalah dan wajib menjadi
kaidah para da’i yang menyeru ke jalan Allah ta’ala dari ummat ini pada
setiap zaman dan generasinya, mencontoh para Rasul yang mulia Alaihimus
Sholatu Wasallam dan meniti manhaj mereka yang bijak yang Allah Ta’ala
mebankan kepada mereka semua di dalam ayat-Nya, <i>"Dan sesungguhnya
Kami telah mengutus Rasul pada tiap-tiap ummat (untuk menyerukan):
Sembahlah Allah (saja) dan jauhilah Taghut (peribadatan kepada
selainnya) itu".</i>(An-Nahl:36)".</span></div>
<div align="justify" style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 11px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">…Maka sudah menjadi kewajiban
bagi setiap pewaris nabi yang sebenarnya untuk berpegang dengan manhaj
ini dan tidak menyelisihinya berdasarkan alasan-alasan berikut:</span></div>
<div align="justify" style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 11px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">1. Bahwa inilah manhaj yang
diridhai Allah Ta’ala untuk seluruh Nabi. Mereka berjalan di atasnya
mendakwahi ummat mereka sejak utusan Allah yang pertama sampai Nabi kita
Muhammad Sholallahu ‘Alaihi Wasallam. Maka keluar dari garis ini sama
saja mencampakkan perintah yang disyari’atkan-Nya dan dijalankan oleh
para Rasul-Nya. Dan sikap yang demikian tanpa mereka sadari mengandung
unsur mengkritik Allah Ta’ala, Rasul-Nya dan Kitab-Nya dan merupakan
sikap memojokkan ilmu dan hikmahnya Allah Ta’ala.</span></div>
<div align="justify" style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 11px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">2. Bahwa para Nabi berpegang
dengannya dan semua mereka menerapkannya, yang mana hal ini menunjukkan
dengan jelas bahwa <span class="hilite">berdakwah</span> ke jalan Allah
Ta’ala bukan termasuk perkara itjihadi sama sekali.</span></div>
<div align="justify" style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 11px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">3. Bahwa Allah Ta’ala telah
mewajibkan pada Rasul-Nya yang kita semua diwajibkan untuk mengikutinya
untuk mencontoh dan menempuh manhaj para Rasul. Allah Ta’ala berfirman
setelah menyebut 13 Rasul-Nya (yang artinya), <i>"Mereka itulah
orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah, maka ikutilah
petunjuk mereka."</i>(Al-An’am:90)</span></div>
<div align="justify" style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 11px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Dan Rasulullah Sholallahu ‘Alaihi
Wasallam telah menempuh jalan mereka dengan memulai dakwah dengan
tauhid dan menekankannya dengan tegas dengan perhatian yang kuat. </span></div>
<div align="justify" style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 11px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">4. Tatkala dakwah mereka (para
Nabi dan Rasul) pada bentuk terbaiknya tercermin pada dakwah
Khalilullah Ibrahim -bapak para Nabi dan Qudwah mereka- Allah Ta’ala
semakin menambahkan penekanannya dengan memerintah Nabi kita Muhammad
Sholallahu ‘Alaihi Wasallam untuk mengikuti manhajnya. Dia berfirman
(yang artinya),<i>"Kemudian kami wahyukan kepadamu (Muhammad): Ikutilah
agama Ibrahim seorang yang hanif. Dan bukanlah dia termasuk orang-orang
yang mempersekutukan Rabb."</i>(An-Nahl:123).</span></div>
<div align="justify" style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 11px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Dan perintah untuk mengikutinya
termasuk juga perintah untuk mengambil ajarannya yang tidak lain adalah
tauhid dan memerangi kesyirikan, dan termasuk juga menempuh manhajnya
memulai dakwah dengan tauhid.</span></div>
<div align="justify" style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 11px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Dan Allah Ta’ala juga menambahkan
penekanan lain dalam perkara ini, Dia memerintahkan ummat Muhammad
Sholalallahu ‘Alaihi Wasallam untuk mengikuti ajaran Nabi yang hanif
ini. Dia berfirman, <i>"Katakanlah:"Benarlah (apa yang difirmankan)
Allah". Maka ikutolah agama Ibrahim yang lurus, dan dia bukanlah
orang-orang yang musyrik." </i>(Ali Imran:95)</span></div>
<div align="justify" style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 11px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Maka berdasarkan ini maka ummat
Islam seluruhnya diperintahkan untuk mengikuti ajarannya. Dan
sebagaimana sebagaimana tidak boleh melanggar ajarannya negitu pula
tidak boleh menyelisihi manhajnya dengan memulai dakwah kepada tauhid
dan menghancurkan kesyirikan dan sarana-sarana serta simbol-simbolnya.</span></div>
<div align="justify" style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 11px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">5. Allah Ta’ala berfirman di
dalam kitab-Nya yang mulia, <i>"Hai orang-orang yang beriman, taatilah
Allah dan taatilah Rasul-Nya dan Ulil Amri diantara kamu. <b>Kemudian
jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu maka kembalikan ia kepada
Allah (Al Qur’an) dan Rasul (Sunnahnya)</b> jika kamu benar-benar
beriman kepada Allah dan hari kemudian.Yang demikian itu adalah lebih
baik bagimu dan lebih baik akibatnya."</i>(An Nisaa’:59).</span></div>
<div align="justify" style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 11px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Apabila kita merujuk kepada Al
Qur’an kita mendapati bahwa rasul-rasul Allah seluruhnya memulai
dakwahnya dengan tauhid dan yang pertama-tama mereka larang dan mereka
peringatkan ummatnya darinya adalah kesyirikan. Dan kita juga mendapati
bahwa Allah Ta’ala telah memerintahkan kita untuk mengikuti mereka dan
menempuh jalan mereka. </span></div>
<div align="justify" style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 11px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Dan apabila kita merujuk kepada
Rasulullah Sholallahu ‘Alaihi Wasallam bahwa dakwah beliau dimulai
dengan dan berakhir dengan tauhid dan memerangi kesyirikan bahkan beliau
telah memerangi setiap simbol-simbol kesyirikan, sarana-sarana dan
sebab-sebabnya. An-Nashihah karya As Syaikh Rabi’ Hafidzahullah (hal
20-22).</span></div>
<div align="justify" style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 11px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Maka dengan uraian singkat ini
jelas bagi kita semua bahwa tidak adal pilihan lain bagi ummat ini untuk
meraih kejayaannya kecuali dengan cara menempuh keberhasilan Rasulnya
Sholallahu ‘Alaihi Wasallam.</span></div>
<div align="justify" style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 11px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Wallahu a’lam bis Shawab.</span></div>
<div align="right" style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 11px;">
<i style="background-color: white;">Sumber: Majalah As Salam No
IV/Tahun II - 2006 M/1427 H halaman 4-7</i><br />
<i style="background-color: white;">Judul Asli: "<span class="hilite">Keutamaan</span> <span class="hilite">Berdakwah</span> ke Jalan Allah" </i></div>
<span style="background-color: white;"><br /></span><br />
<span style="background-color: white;"><br /></span>Nadya Artaniahttp://www.blogger.com/profile/05671477616970467918noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5532723090993238615.post-56682412799384540082012-03-20T03:42:00.000-07:002012-04-03T05:19:17.003-07:00MEMAHAMI KARAKTERISTIK KEMISKINAN DI INDONESIA<div align="center" class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;">
<b>MEMAHAMI KARAKTERISTIK KEMISKINAN DI INDONESIA</b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;">
Oleh : Muhammad Islam<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlcJ9UIYQDCPT4DIANM80peF62tZzZufq1f5OaEGb3EAhSmgdaBrAWcRX7eNn8o2AJoD6VHpdRb6M2QWj-xe7x7db9QPnoD5v6u-vggRs3rG_B78mVMI8Ub05xjWD6eqnC2D2tetk4A_jh/s1600/1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlcJ9UIYQDCPT4DIANM80peF62tZzZufq1f5OaEGb3EAhSmgdaBrAWcRX7eNn8o2AJoD6VHpdRb6M2QWj-xe7x7db9QPnoD5v6u-vggRs3rG_B78mVMI8Ub05xjWD6eqnC2D2tetk4A_jh/s1600/1.jpg" /></a></div>
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;">
</div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;">
<b></b></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;">
Tahukah anda jika menurut data BPS per Maret 2011 jumlah orang miskin
di Indonesia tercatat sebanyak 30,02 juta jiwa atau sekitar 12,49
persen dari jumlah penduduk Indonesia secara keseluruhan. Angka
kemiskinan itu didapat dengan cara menjumlahkan seluruh penduduk
Indonesia yang hidup dibawah garis kemiskinan yaitu dibawah Rp253ribuan
untuk penduduk yang tinggal dikota dan Rp233ribuan untuk yang tinggal
di desa. Lalu apakah 87,5 persen penduduk sisanya hidup sejahtera?
jawabannya tentu saja tidak, karena dengan garis kemiskinan yang minim
dan berada dibawah standar internasional saja jumlah orang yang hampir
miskin (hidup sedikit diatas garis kemiskinan) ada sejumlah 27,14 juta
jiwa atau 11,29 persen dan penduduk golongan ini sangat rentan untuk
menjadi miskin seperti misalnya jika salah seorang keluarganya
terserang penyakit ataupun jika harga BBM naik sedikit saja pada tengah
malam nanti maka boleh jadi penduduk golongan ini akan bangun dipagi
hari dengan predikat sebagai orang miskin.</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;">
Untuk mencari solusi penyelesaian kemiskinan, maka ada baiknya agar kita mengetahui karakteristik kemiskinan di Indonesia.<b> </b>Pertama, disparitas
tingkat kemiskinan antar daerah di Indonesia sangat tinggi dimana
tingkat kemiskinan di DKI Jakarta relative rendah yakni sebesar 3,7
persen sedangkan di papua hampir 32 persen penduduknya miskin. Kedua,
sebagian besar masyarakat miskin berada didaerah pedesaan dan bekerja
disektor pertanian. Ketiga,<b> </b>banyak penduduk yang keluar masuk antara golongan miskin menjadi hampir miskin dan sebaliknya.</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;">
Melihat gambaran kemiskinan yang terjadi di Indonesia, tidaklah menjadi
suatu yang aneh atau sudah menjadi suatu kewajaran karena (1)
pembangunan yang terjadi masih sangat timpang antara daerah, dimana
kota-kota besar seperti Jakarta melesat maju semakin jauh meninggalkan
daerah lain seperti Papua. (2) hampir 70 persen tenaga kerja Indonesia
bekerja di sektor informal yang memiliki tingkat kesejahteraan yang
relatif rendah. (3) harga produk-produk pertanian yang sangat
fluktuatif sehingga kehidupan para petani tidak memiliki kepastian, hal
ini diperparah dengan kebijakan disektor pertanian yang tidak jelas dan
sering berubah-ubah. (4) tindakan konglomerasi yang masih terjadi
hingga saat ini, tentu masih hangat pengumuman sebuah majalah mengenai
40 orang terkaya di Indonesia yang jika dijumlahkan hartanya mencapai
10 persen dari total Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia yang
jumlahnya saat ini Rp7.396 triliun. (5) kebijakan penanggulangan
kemiskinan yang dilakukan pemerintah pun lebih bersifat politis dan
sementara yakni dengan hanya sekedar memberikan bantuan langsung
sehingga konsumsinya dapat meningkat hingga melewati garis kemiskinan.
Alhasil ketika penduduk tersebut keluar dari garis kemiskinan dan tidak
lagi memperoleh bantuan, seketika itu pula penduduk tersebut menjadi
miskin kembali.</div>
<a name='more'></a><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;">
Padahal UUD 1945 pasal 27 Ayat (2)<b> </b>secara
eksplisit menyebutkan bahwa “tiap-tiap warga negara berhak atas
pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”. Artinya sudah
menjadi hak masyarakat untuk memperoleh tidak hanya pekerjaan dan
kehidupan tetapi pekerjaan dan penghidupan yang layak. Oleh karena itu
tidak dibenarkan oleh konstitusi jika kemiskinan menjadi hal yang wajar
di negeri ini. Jika pemerintah sepakat dengan hal ini maka
langkah-langkah yang harus diperbuat juga harus sesuai antara lain
implementasi terhadap pemerataan pembangunan bukan hanya sekedar master
plan, membuka lapangan pekerjaan pada sektor-sektor formal yang
produktif bukan sekedar memberikan bantuan langsung yang hanya
mendorong konsumsi jangka pendek, memberikan perhatian lebih kepada
sektor pertanian terutama pengadaan asuransi pertanian sehingga
pertanian menjadi sektor usaha yang <i>bankable</i>, mengalokasikan anggaran belanja pemerintah sesuai dengan UUD Pasal 23 ayat(1) yakni untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.</div>
Secara ringkas pengentasan kemiskinan membutuhkan peran negara yang
cukup besar dengan cara memberikan bantuan kepada rakyat miskin agar
lebih produktif sehingga rakyat miskin tidak hanya merasa dibantu
tetapi juga didik untuk tetap punya harga diri.<br />
<span style="color: black;">sumber :<a href="http://ekonomi.kompasiana.com/moneter/2011/12/02/memahami-karakteristik-kemiskinan-di-indonesia/">http://ekonomi.kompasiana.com/moneter/2011/12/02/memahami-karakteristik-kemiskinan-di-indonesia/</a></span>Nadya Artaniahttp://www.blogger.com/profile/05671477616970467918noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5532723090993238615.post-42834652968476061672012-03-20T03:40:00.000-07:002012-03-20T03:40:30.784-07:00PAHAM-PAHAM YANG MENYEBARLUAS DI INDONESIA<span style="font-size: large;"><b><span><span>PAHAM-PAHAM YANG MENYEBARLUAS DI INDONESIA</span></span></b></span><br />
<span style="font-size: x-small;"><b><br /></b></span><b><span style="font-size: medium;">1. Pluralisme</span></b><br />
<br />
<br />
<div style="background-color: white; border-width: 0px; font-family: Georgia,Times,serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<b style="background-color: transparent; border-width: 0px; margin: 0px; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><br /></b></div>
<div style="background-color: white; border-width: 0px; font-family: Georgia,Times,serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<b style="background-color: transparent; border-width: 0px; margin: 0px; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Rene Guénon</b><b style="background-color: transparent; border-width: 0px; margin: 0px; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><br /><b style="background-color: transparent; border-width: 0px; margin: 0px; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Pelopor Filsafat Abadi</b></b></div>
<div style="background-color: white; border-width: 0px; margin-bottom: 15px; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<img height="200" src="http://www.freegaza.org/images/stories/media/freedomflotilla.jpg" width="140" />
</div>
<div style="background-color: white; border-width: 0px; font-family: Georgia,Times,serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
</div>
<div style="background-color: white; border-width: 0px; font-family: Georgia,Times,serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Rene Guénon lahir di Blois, Perancis pada tanggal 15 November 1886.
Sejak umur 18 tahun ia sudah mulai mempelajari agama-agama Timur,
khususnya Hinduisme, Taoisme dan Islam. Tahun 1906 ia pergi ke Paris,
di sana ia masuk ke sekolah Free School of Hermetic Scienses yang
didirikan oleh Gerard Encausse, seorang tokoh freemason dan pendiri
masyarakat teosofi di Perancis.</div>
<div style="background-color: white; border-width: 0px; font-family: Georgia,Times,serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Di sekolah ini Guénon intensif mengkaji hal-hal berbau mistis. Di
sekolah ini pula Guénon berkenalan denga sejumlah tokoh Freemason,
Teosofi dan berbagai gerakan spiritual lainnya. Guénon sangat tertarik
dengan gerakan-gerakan semacam ini, hingga ia aktif menggelar berbagai
kongres, seminar, diskusi, dan aktifitas tentang mistis dan freemason.
Ringkasnya freemason merupakan ketertarikan Guénon yang pa ling besar
sepanjang hidupnya. Karena bagi Guénon freemason adalah wadah dari
hikmah tradisional yang luas, dan kaya dalam simbolisme serta ritual.
Guénon juga yakin bahwa freemason adalah cara terbaik untuk menjaga
banyak aspek dari agama Kristen yang telah hilang dan terabaikan.</div>
<div style="background-color: white; border-width: 0px; font-family: Georgia,Times,serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Tahun 1912 Guénon mulai tertarik dengan sufisme, dan akhirnya memeluk
Islam dengan nama Abd al-Wahid Yahya. Ia tetap gandrung terhadap
mistis. Tahun 1930 Guénon pergi ke Mesir untuk meneliti dan mempelajari
teks -teks sufi. Sejak itu ia menetap di Mesir hingga meninggal pada
tang gal 7 Januari 1951.</div>
<div style="background-color: white; border-width: 0px; font-family: Georgia,Times,serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><a name='more'></a>
Pemikiran utama Guénon adalah filsafat abadi (perenialisme). Menurutnya
filsafat abadi adalah ilmu spiritual yang memiliki keutamaan dibanding
ilmu lainnya. Meskipun ilmu-ilmu lain harus tetap dicari, namun ia
hanya akan bermakna dan bermanfaat jika dikaitkan dengan ilmu spiritual
ini. Menurutnya substansi ilmu spiritual bersumber dari supranatural
dan transenden serta bersifat universal. Oleh sebab itu, ilmu tersebut
tidak dibatasi oleh suatu kelompok agama atau kepercayaan tertentu. Ia
adalah milik bersama semua agama dan kepercayaan yang ada.</div>
<div style="background-color: white; border-width: 0px; font-family: Georgia,Times,serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Adapun perbedaan teknis yang terjadi pada setiap agama dan kepercayaan
merupakan jalan dan cara yang berbeda untuk merealisasikan “Kebenaran
yang satu”. Pebedaan ter sebut menurutnya sah-sah saja, karena setiap
agama me miliki cara yang unik untuk memahami Realitas Akhir. Maka se
bagai hasil dari pengalaman spiritualnya dalam gerakan teo sofi dan
freemason, Guénon menyimpulkan bahwa semua aga ma memiliki kebenaran
dan bersatu pada level batin (eso teris), sekalipun pada level lahir
(eksoteris) berbeda-beda.</div>
<div style="background-color: white; border-width: 0px; font-family: Georgia,Times,serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Karena keyakinannya itu Guénon kemudian berusaha menghidupkan kembali
filsafat abadi yang menurutnya telah banyak hilang digerus arus
modernisasi. Tak heran jika Nasr me nyebut Guénon bersama dengan
Fritjhof Schuon dan Anan da Coomaraswamy sebagai Para Guru (The Mas
ters) da lam bidang filsafat abadi atau biasa disebut juga filsafat
perennial.</div>
<div style="background-color: white; border-width: 0px; font-family: Georgia,Times,serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Karya-karyanya banyak ditulis dalam bahasa Perancis, sebagian telah
diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris. Diantaranya: the symbolism of
the cross, the crisis of the modern world dan the multiple states of
being.</div>
<div style="background-color: white; border-width: 0px; font-family: Georgia,Times,serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Selanjutnya pemikiran-pemikiran agama atau kepercayaan mengenai
Filsafat Abadi ini banyak diikuti oleh kaum Pluralis Agama. Salah
seorang yang paling terkenal adalah Fritjhof Schuon yang dikemudian
hari terkenal dengan teori Kesatuan Transenden Agama- agama.</div>
<div style="background-color: white; border-width: 0px; font-family: Georgia,Times,serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<b style="background-color: transparent; border-width: 0px; margin: 0px; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Frithjof Schuon</b><b style="background-color: transparent; border-width: 0px; margin: 0px; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><br /><b style="background-color: transparent; border-width: 0px; margin: 0px; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Pengusung ide “Kesatuan Transenden Agama-agama”</b></b></div>
<div style="background-color: white; border-width: 0px; font-family: Georgia,Times,serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Kesatuan Transenden Agamaagama” adalah salah satu teori besar dalam
wacana Pluralisme Agama. Tokoh utamanya adalah Frithjof Schuon, seorang
cendekiawan berkebangsaan Jerman yang oleh Seyyed Hossein Nasr dianggap
sebagai orang yang paling otoritatif dalam masalah ini. Dengan teorinya
itu Schuon yang kelahiran Basel, Swiss, tanggal 18 Juni 1907 ini
berkeyakinan bahwa sekalipun pada tataran luarnya agama berbeda-beda,
namun pada hakikatnya semua agama adalah sama. Dengan kata lain,
kesatuan agama-agama itu terjadi pada level transenden.</div>
<div style="background-color: white; border-width: 0px; font-family: Georgia,Times,serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Keyakinan Schuon diatas berangkat dari pandangannya bahwa semua agama
mempunyai dua realitas atau hakikat, yaitu eksoteris dan esoteris.
Hakikat eksoteris adalah hakikat lahir, dimana pada level ini semua
agama memiliki dogma, hukum, ritual dan keyakinan yang berbeda-beda,
dan bahkan saling bertentangan. Sementara hakikat esoteris adalah
hakikat batin, dimana semua agama dengan segala perbedaan dan
pertentangannya tadi bertemu. Disinilah terletak titik temu agama-agama
itu. Jadi level eksoteris bagaikan ‘badan’ agama sementara level
esoteris adalah ‘hati’ dari agama. Level eksoteris berbeda-beda, namun
level esoteris adalah sama. Karena itulah Schuon menyebut teorinya ini
dengan ‘the transcendent unity of religions’ (kesatuan transenden
agama-agama).</div>
<div style="background-color: white; border-width: 0px; font-family: Georgia,Times,serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Sehingga dengan demikian, dalam pandangan Schuon, semua agama
dipisahkan bukan dengan sebuah garis vertikal, tapi justru dengan
sebuah garis horizontal yang membelah semua agama. Garis itu tidak
memisahkan antara agama yang satu dengan agama lainnya, tapi memisahkan
antara le vel bawah (eksoteris) semua agama dengan level atas (esote
ris) nya. Semua ini menurut Schuon menunjukan bahwa yang mutlak atau
absolut dalam semua agama adalah dimensi esoterisnya. Sementara dimensi
eksoterisnya harus bersifat relative untuk berkoeksistensi dengan
agama-agama lainnya.</div>
<div style="background-color: white; border-width: 0px; font-family: Georgia,Times,serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Dalam konteks pandangan Schuon terhadap keberagaman agama ini,
pernyataan tentang superioritas agama tertentu di atas yang lain secara
teoritis menjadi tidak relevan. Sebab semua agama adalah orisinil dan
berasal dari sumber yang sama. Namun disisi lain, keberagaman bentuk
luar (eksoteris) agama-agama tadi tidak boleh dirubah-rubah atau
dilebur (sinkretis), tapi harus dibiarkan apa adanya, karena titik temu
agama-agama bukan berada pada level itu, tapi berada pada level batin
(esoteris).</div>
<div style="background-color: white; border-width: 0px; font-family: Georgia,Times,serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Menurut peneliti INSISTS, Adnin Armas, pemikiran Schuon tentang titik
temu agama-agama pada level esoteris ini secara konseptual masih
bermasalah. Sebab pada tingkat esoteris-pun terdapat perbedaan antara
Islam dengan agama-agama lainnya. Ini terbukti dari adanya ajaran Islam
yang menunjukan kesalahan-kesalahan agama lain, baik pada level
eksoteris maupun pada level esoteris.</div>
<div style="background-color: white; border-width: 0px; font-family: Georgia,Times,serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Masih menurut Adnin, pemikiran Schuon ini juga agak sulit untuk
dimengerti karena merupakan produk dari pengalamannya ketika terlibat
dalam kehidupan agama-agama. Karenanya pengalaman itu bukanlah agama
itu sendiri sebab pengalaman seperti itu tidak dapat diturunkan kepada
manusia lainnya, ia hanya dapat diraih oleh orang-orang tertentu dari
setiap agama. Jadi kesatuan transenden agama-agama seperti itu tidak
dapat disebut sebagai agama, namun hanya merupakan pengalaman
keagamaan. Sehingga konsep Schuon itu menurut Adnin harusnya diubah
menjadi ‘Kesatuan transenden pengalaman-pengalaman keagamaan’.</div>
<div style="background-color: white; border-width: 0px; font-family: Georgia,Times,serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Pengalaman Schuon dalam beragama memang cukup panjang. Awalnya ia
seorang Kristen, kemudian dikabarkan memeluk Islam dan berganti nama
menjadi Isa Nuruddin Ahmad al-Shadhili al-Darquwi al-Alwi al-Maryami.
Namun tidak terdapat banyak data mengenai kebenaran dan kapan persisnya
ia masuk Islam. Yang pasti, Schuon pernah berkunjung ke Aljazair dan
Afrika Utara, dan disana ia tertarik dengan sufisme, bahkan menjadi
murid Syaikh al-Alwi seorang syaikh sufi di sana-. Tiga tahun kemudian
Schuon kembali berkunjung ke Aljazair dan Maroko.</div>
<div style="background-color: white; border-width: 0px; font-family: Georgia,Times,serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Schuon yang menikah tahun 1949 dengan seorang pelukis keturunan
Swiss-Jerman ini juga sempat mengunjungi India dan Mesir. Tak heran
jika karya-karya klasik dari timur seperti Upanishad, Bhagavad – Gita
dan Seribu Satu Malam sangat menarik perhatian dan mempengaruhi
pemikirannya. Schuon juga sempat berkunjung ke Amerika Barat atas
undangan teman mereka yang bersuku Indian Sioux dan Crow.</div>
<div style="background-color: white; border-width: 0px; font-family: Georgia,Times,serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Tahun 1980 Schuon dan istrinya beremigrasi ke Indiana, Amerika Serikat.
Akhirnya ia meninggal dunia pada tahun 1998 di Bloomington dengan
meninggalkan 20-an lebih karya. Meskipun masih bermaslah, sayangnya,
pemikirannya dipuji dan diikuti oleh banyak intelektual bertaraf
internasional dan lintas agama.</div>
<div style="background-color: white; border-width: 0px; font-family: Georgia,Times,serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<b style="background-color: transparent; border-width: 0px; margin: 0px; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">John Hick</b><b style="background-color: transparent; border-width: 0px; margin: 0px; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><br /><b style="background-color: transparent; border-width: 0px; margin: 0px; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Penggagas Teologi Global</b></b></div>
<div style="background-color: white; border-width: 0px; font-family: Georgia,Times,serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Menurut Dr. Anis Malik Thoha, Prof. John Hick merupakan tokoh terbesar
dan terpenting dalam wacana Pluralisme Agama. Sebab, da adalah orang
yang paling banyak menguras tenaga dan fikiran untuk mengembangkan,
menjelaskan dan menginterpretasikan gagasan dan teori ini secara masif.
Dengan usahanya inilah wacana pluralisme agama dapat dikenalkan kepada
masyarakat secara umum. Ia memiliki banyak karya, kebanyakan telah
diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa. Lebih dari dua puluh buku
tentangnya telah diterbitkan dalam bahasa Inggris, Jerman, Perancis,
Cina dan Jepang.</div>
<div style="background-color: white; border-width: 0px; font-family: Georgia,Times,serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Professor John Harwood Hick, lahir di Yorkshire, Inggris, tahun 1922,
mendapat gelar doktor dari Universitas Oxford dan Universitas
Edinburgh. Ia juga mendapat gelar doktor kehormatan dari Universitas
Uppsala dan Universitas Glasgow. Pernah menjabat Wakil Presiden the
British Society for the Philosophy of Religion and of the World
Congress of Faiths. Kisah hidupnya ditulis dalam sebuah buku berjudul
John Hick: An Autobiography (2002).</div>
<div style="background-color: white; border-width: 0px; font-family: Georgia,Times,serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Teori pluralisme agama Hick bermula dari pandangannya terhadap
globalisasi. Menurutnya, seiring dengan arus globalisasi, maka secara
gradual akan terjadi proses penyatuan (konvergensi) cara-cara beragama,
sehingga pada suatu ketika agama-agama akan lebih menyerupai sekte
daripada entitas-entitas yang eksklusif secara radikal. Hick kemudian
menamakan agama yang telah bersatu itu dengan global theology (teologi
global).</div>
<div style="background-color: white; border-width: 0px; font-family: Georgia,Times,serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Untuk mencapai hal itu Hick menawarkan sebuah gagasan yang ia sebuat
dengan, “Transformasi orientasi dari pemusatan ‘agama’ menuju pemusatan
‘Tuhan’ /The transformation from self-centredness to Reality –
centredness”. Teori Hick ini mengatakan bahwa agama-agama hanyalah
bentuk-bentuk yang beragam dan berbeda dalam konteks tradisi-tradisi
historis yang beragam di seluruh dunia. Ini semua terbentuk sebagai
akibat dari pengalaman spiritual manusia dalam merespon Realitas yang
absolut.</div>
<div style="background-color: white; border-width: 0px; font-family: Georgia,Times,serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Realitas yang absolute itu menurut Hick adalah Tuhan yang sesungguhnya
yang ia sebut dengan istilah “The Real Yang Absolut”. Sementara
Tuhan-tuhan yang ada pada setiap agama dan kepercayaan, dianggap Hick
sebagai Tuhantuhan realtif karena hanya merupakan imej masing-masing
pemeluk agama terhadap The Real Yang Absolut tadi. Jadi The Real itu
pada dasarnya satu dan sama. Hanya saja ditangkap oleh pengalaman
manusia dengan berbagai konsep dan image menurut konteks-konteks
tradisional yang berbeda sehingga menghasilkan imej Tuhan yang
berbedabeda pula.</div>
<div style="background-color: white; border-width: 0px; font-family: Georgia,Times,serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Dengan teori Hick ini maka terjadilah perubahan besar dalam semua
agama. Islam misalnya, yang sebelumnya merupakan satu-satunya jalan
keselamatan yang absolute, telah mengalami perubahan yang sangat besar
menjadi hanya satu dari sekian banyak jalan-jalan keselamatan yang ada.</div>
<div style="background-color: white; border-width: 0px; font-family: Georgia,Times,serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Dengan demikian upaya mempermasalahkan benar (haq) dan salah (bathil)
terhadap agama-agama menjadi tidak lagi relevan dan tepat. Karena
dengan teorinya ini Hick hendak menegaskan bahwa jalan keselamatan
tidaklah tunggal dan monolitik, melainkan plural dan beragam sesuai
dengan jumlah tradisi-tradisi atau ajaran-ajaran yang ada. Hick sering
menggambarkan teorinya ini dengan menukil secara bebas perkataan
Jalaluddin Rumi, “The lamps are different, but the Light is the same.”
(Walaupun lampu-lampunya berbeda tapi Cahayanya sama). Dalam kitab suci
Hindu, Bhagavad Gita, Hick juga menemukan kalimat “Whatever path men
choose is mine” (Jalan apapun yang dipilih manusia adalah milik-Ku).</div>
<div style="background-color: white; border-width: 0px; font-family: Georgia,Times,serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Teori Hick ini menurut Anis Malik Thoha sebetulnya sangatlah lemah.
Sebab jika Hick mengatakan bahwa Tuhan yang diyakini umat Islam dan
Tuhan yang diyakini pemeluk agama lain adalah sama relatifnya karena
merupakan respon yang berbeda-beda terhadap The Real, maka siapakah
yang menentukan bahwa Tuhan-tuhan itu relative?. Jika yang menentukan
itu adalah Hick sendiri, bukankah pemikiran Hick itu juga adalah
relative?. Jika kemudian Hick bersikeras mengatakan bahwa pandangannya
sendirilah yang benar secara absolute sementara pandangan lainnya
salah, maka runtuhlah teori Hick ini dengan sendirinya. Karena jika
Hick beranggapan demikian, maka orang lain pun berhak menga takan
pendapatnya yang benar.</div>
<div style="background-color: white; border-width: 0px; font-family: Georgia,Times,serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Selain itu menurut Anis, Hick telah melakukan kebohongan intelektual
dengan mengutip perkataan Rumi sepotongsepotong, sehingga seolah-olah
mendukung gagasannya itu. Padahal jika dibaca secara utuh, perkataan
Rumi itu justru menegaskan bahwa terdapat perbedaan antara orang
beriman dan pemeluk agama lain. Sebab tulisan Rumi selanjutnya adalah,
“Dari pemandangan yang objektif, Wahai Yang Maha Wujud, lahirlah
perbedaan antara orang beriman yang sebenarnya dan orang Zoroaster dan
Yahudi.” (Lihat, Dr. Anis Malik Thoha, Tren Pluralisme Agama, 2006).</div>
<div style="background-color: white; border-width: 0px; font-family: Georgia,Times,serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<b><span style="font-size: medium;">2. Liberalisme</span></b></div>
<div style="background-color: white; border-width: 0px; font-family: Georgia,Times,serif; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
</div>
<h2 style="border-width: 0px; font-family: Georgia,'Times New Roman',Times,serif; font-size: 28px; font-weight: normal; line-height: normal; margin: 0px 0px 0.2em; padding: 0px; text-align: left;">
Islam dan Liberalisme di Indonesia<i><br /></i></h2>
<div style="text-align: left;">
<br />
</div>
<div style="border-width: 0px; font-family: Verdana,Geneva,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; margin-bottom: 0.3em; margin-top: 0.7em; padding: 0px; text-align: left;">
<a href="http://www.assyaukanie.com/images/87.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" border="0" class="right" height="103" src="http://www.assyaukanie.com/images/87.jpg" style="border: 1px solid rgb(192, 192, 192); font-family: Verdana,Geneva,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: normal; margin-top: 5px; padding: 2px; text-align: left;" width="104" /></a><b> </b></div>
<div style="border-width: 0px; font-family: Verdana,Geneva,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; margin-bottom: 0.3em; margin-top: 0.7em; padding: 0px; text-align: left;">
<b> </b></div>
<div style="border-width: 0px; font-family: Verdana,Geneva,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; margin-bottom: 0.3em; margin-top: 0.7em; padding: 0px; text-align: left;">
<b> </b></div>
<div style="border-width: 0px; font-family: Verdana,Geneva,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; margin-bottom: 0.3em; margin-top: 0.7em; padding: 0px; text-align: left;">
<b> </b></div>
<div style="border-width: 0px; font-family: Verdana,Geneva,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; margin-bottom: 0.3em; margin-top: 0.7em; padding: 0px; text-align: left;">
<b> </b></div>
<div style="border-width: 0px; font-family: Verdana,Geneva,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; margin-bottom: 0.3em; margin-top: 0.7em; padding: 0px; text-align: left;">
<b>Forum Freedom 36, 23 Januari 2006</b></div>
<div style="border-width: 0px; font-family: Verdana,Geneva,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; margin-bottom: 0.3em; margin-top: 0.7em; padding: 0px; text-align: left;">
<i>Bagaimana kaum liberal Indonesia mengkaji berbagai masalah nyata
yang ada di tengah kita? Freedom Institute bekerja sama dengan radio
68H menyajikan Forum Freedom…</i></div>
<div style="border-width: 0px; font-family: Verdana,Geneva,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; margin-bottom: 0.3em; margin-top: 0.7em; padding: 0px; text-align: left;">
<b>Hamid Basyaib:</b><br />
Halo, selamat pagi saudara, Anda berjumpa lagi dengan saya Hamid
Basyaib dalam acara Forum Freedom. Acara ini merupakan hasil kerja sama
antara Freedom Institute dan Radio 68H dan dipancarkan ke beberapa
puluh radio lain di seluruh Indonesia. Tamu kita pagi ini adalah Luthfi
Assyaukanie. Selamat pagi, Luth.</div>
<div style="border-width: 0px; font-family: Verdana,Geneva,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; margin-bottom: 0.3em; margin-top: 0.7em; padding: 0px; text-align: left;">
<b>Luthfi Assyaukanie:</b><br />
Selamat pagi.</div>
<div style="border-width: 0px; font-family: Verdana,Geneva,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; margin-bottom: 0.3em; margin-top: 0.7em; padding: 0px; text-align: left;">
<b>Hamid Basyaib:</b><br />
Luthfi, barui saja pulang dari Australia. Dia sekolah di University of
Melbourne. Dia sudah menyelesaikan tesis dan disertasi PhD. Nah,
disertasinya berhubungan dengan tema kita pagi ini, yaitu “Akar-akar
Liberalisme di Dalam Islam”. Kebetulan Luthfi adalah direktur lembaga
Religious Reform Project, satau lembaga baru yang disingkat Repro.</div>
<div style="border-width: 0px; font-family: Verdana,Geneva,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; margin-bottom: 0.3em; margin-top: 0.7em; padding: 0px; text-align: left;">
Saya akan mulai dengan proposisi yang sederhana yaitu bahwa Islam
sebagai sebuah sistem keyakinan mengklaim bahwa dia membawa ide
kebebaasan bagi manusia, terlepas dari jenis kelamin, ras, budaya, dan
lain sebagainya. Tetapi, kita lihat dalam sejarahnya, di tempat-tempat
di mana Islam menjadi agama yang dominan seringkali masyarakatnya
kurang menghargai kebebasan. Baik kebebasan berpikir, berpendapat atau
kebebsan yang lainnya. Juga cirinya adalah men-subordinasikan kaum
perempuan, membungkam hak asasi manusia dan tidak demokratis. Contohnya
terlalu banyak. Sampai hari ini kita bisa saksikan praktis di lebih
dari 20 negara di Timur Tengah yang didominasi oleh umat Muslim,
keadaannya HAM-nya selalu merupakan catatan yang buruk di mata
internasional.</div>
<div style="border-width: 0px; font-family: Verdana,Geneva,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; margin-bottom: 0.3em; margin-top: 0.7em; padding: 0px; text-align: left;">
Nah, melihat fenomena ini, banyak pemikir Islam yang menganggap bahwa
Islam tidak kompatibel atau tidak cocok dengan prinsip-prinsip HAM,
demokrasi, dan kebebasan. Mereka umumnya melihat Islam sebagai agama
yang sangat ketat dan kaku, dan tidak sesuai dengan nilai-nilai
masyarakat modern yang menjunjung tinggi pluralisme, toleransi,
kebebasan berpikir, dan lain sebagainya.</div>
<div style="border-width: 0px; font-family: Verdana,Geneva,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; margin-bottom: 0.3em; margin-top: 0.7em; padding: 0px; text-align: left;">
Saya akan mulai bertanya pada bung Luthfi. Anda menulis disertasi
mengenai tema ini, dan Islam dan liberalisme belakangan dianggap
sebagai dua hal yang saling bertentangan, baik oleh kalangan di luar
Islam maupun dari kalangan Islam sendiri. Nah, bagaimana pandangan Anda
menganai hal ini?</div>
<div style="border-width: 0px; font-family: Verdana,Geneva,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; margin-bottom: 0.3em; margin-top: 0.7em; padding: 0px; text-align: left;">
<b>Luthfi Assyaukanie:</b><br />
Sebelum kita membahas persoalan itu, sebenarnya istilah liberalisme itu
adalah istilah yang ambigu dan cukup kontroversial. Dan, kalau kita
berbicara tentang liberalisme, sebenarnya kita sedang mengidentifikasi
suatu fenomena. Dan, fenomena tersebut adalah fenomena kebangkitan di
dalam Islam. Dan, kebangkitan Islam itu sudah dimulai pada abad 19.</div>
<div style="border-width: 0px; font-family: Verdana,Geneva,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; margin-bottom: 0.3em; margin-top: 0.7em; padding: 0px; text-align: left;">
Pada 1950-an, ketika para sarjana Barat mualai mengaji Islam, mereka
agak kerepotan karena menemukan suatu fenomena yang menarik di dalam
pembaruan ini yang berbeda dari gerakan tajdid yang terjadi sebelumnya.
Tajdid adalah sesuatu yang baru, pembaruan atau membarukan
ajaran-ajaran Islam. Tentu saja tajdid ini sudah terjadi sejak lama,
sejak masa awal Islam. Mazhab-mazhab pemikiran Islam itu muncul karena
adanya pembaruan. Tetapi para sarjana modern menemukan kelainan cara </div>
<div style="border-width: 0px; font-family: Verdana,Geneva,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; margin-bottom: 0.3em; margin-top: 0.7em; padding: 0px; text-align: left;">
</div>
<div style="border-width: 0px; font-family: Verdana,Geneva,Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: 20px; margin-bottom: 0.3em; margin-top: 0.7em; padding: 0px; text-align: left;">
<b><span style="font-size: medium;">3. Kapitalisme</span></b></div>
<div style="border-width: 0px; font-family: Verdana,Geneva,Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: 20px; margin-bottom: 0.3em; margin-top: 0.7em; padding: 0px; text-align: left;">
<img height="200" src="data:image/jpeg;base64,/9j/4AAQSkZJRgABAQAAAQABAAD/2wCEAAkGBhQSEBUUEhQVFRQVFxUWGBcXGRgXGBgZHRgXGRgeGBsYHiceHhkkGxgVHy8gIycqLCwtGB8xNTAqNScrLCkBCQoKDgwOGg8PGiwkHyUsLCwpKi0sLCwsKSwpLCwsKSwsLCwpLCwsLCwpLCwpKSwpKSwsLCwpLCwsKSwsKSwsLP/AABEIAP4AxgMBIgACEQEDEQH/xAAcAAABBAMBAAAAAAAAAAAAAAAAAQUGBwIDBAj/xABBEAACAQMBBQYDBgMHAwUBAAABAgMABBEhBQYSMUEHEyJRYXEygZEUQlKhscEjYnIVM4KSotHwssLxJENT0uEW/8QAGQEAAwEBAQAAAAAAAAAAAAAAAAMEAgEF/8QAMBEAAgIBAwIEBAQHAAAAAAAAAAECAxEEEjEhQRMiMlFhcYGhQpGx0QUUFSNDUsH/2gAMAwEAAhEDEQA/ALwooorgBRRRQAUUUUAFIaWkNAGi5vUjGZHVB5sQB+dMO0O0Syi/94OfKMF/zHh/Oox2v2Up7mTGYUDKf5WYjBPoQMZ/3qDbFkjD4a3a4bOihiB81VTn64qC7UyhPYkeXqNZOFmxL6snG0e2LpBB7GRgP9K5/Wm3/wDrdrXGsSsoP4Iwo8ucmf1zWf8Abc0P93stY/Xgdj9VUVrn3x2lwM4hEaDm3dEYHu5/ap3bJ+qT+iJZXSfqk/osGtdubRspUluTK8Z5qzcSEHpkaK/UU63vbASMQQa+cjZ/0qNfrUWn37u3BV5FZTzVo4iCPUFafdyt7g86QvBD4zgPGoQg4J1A0Ocelcha87Yyf1OV3vO2M2k/cbrrb207vl3wU9I1Ma/Ufua5593L5UMkrNGg5tJMR/3ZJ9BVyMQozyAFVBteWW+JuJJoY4Q7BFd+QBxogBJPrzPtRbXjq22zt9SisybbN+4O808dyELs8Jzx8bEqumjAtyOcadRU22z2nWsPhjzO/knw5/q5H5ZqN7sboWtypJuWmCkcUaqYlB9QRxYOuox19am9ru3bRMGjgjVhyIUZHzp9bmoYi/8ApTS7FXiL6e76kPftKvnOYrPTplZX/MYpYu066idftdtwRnqFkRvdeMkN7VLtrbwQWy5mkVfJfiY+yjWq+3y34S7jEEEbEFgeJgASRqAo6e56VyU5R/H1MzsnD/Jl+xblpcq6KyEMrAEEciCMit1RPs+Draoj/dAH/M1LK9FZx1PVjlrqFFFFdNBRRRQAUUVy7R2lFBG0k0ixoo1ZiAB9f0oA6Saa9pb1WlueGe5hibyeRFP0JzVM7+9tUk5aGwLRRcjLykf+n8C/6vblVWM5JJJJJ1JPM+9Z3HcHr/Ze37e5BNvNFMF5926vj3wdK7s146sNoywOJIZHjccmRip+oNTvY/bnfwgCXu7hR+NeF/8ANHgfVT86NwYPRVGKhW4/ajBtHiXBhlQAlHZSCM4yjaZwcZBAIyKmoNa5OGi7s1kRlcBlYEEEZBFU5vPu9Lsy4WaBiIyfA3PhP4GzzBHLPMAjpV1muHa2yo7iJo5F4lYa/wC4PQ+tIvqVi+PYm1FCtj8ezI7upvlHeKF+GYDxJ545lT1Xl6jIz51Gu1kyAwDJ7rxaDlx6Yz/h5f4qju3tiTbNuQUZguSY5BzI6g9MjkRyI+eJpsvaEW1rRoZsLMoyccwfuyIPL0+XIioNzknXL1Hm75WRdM+kv1IxuxNs6JA9wWaXqGQlV9FAyPnz9qy3k3nt2lt5LRCGgctkqFVhppoc9Mexppj2IkV2YLxmiA040AI/lbxfcPn069cWBZdmVouC3HJp1bAPr4cUuEZyW1YQmuNk47YpLH5kR2hvdeX7dzEvCracEfMj+dvLz5CuPaW5klvGDKV712VIokIZnydSfQacvOres9mxQLiKNI168IA+tRLY7G/2ibrH8C3BSInkzeY/M+nhrcqf9nlsbPT8b3mTGWx3E2hbtxwSRqxGDh8c+h4lwdf0rK63S2rOf4smR6y+H/Kmn5VaNRDfTfLuP4EHiuG08+7B6npxdQOnM6c2OmEVyxstPXGPL+RXG29hNbyiIyLJMfiVMkLpnxMeuNcY0FSXcvcosweQa9fIeg9NB66Vq2BsyKMmW5lUdWZm8RPPAHxE5z6k8/SQydqlpCOGKOSTHXRAfbiOfyplUK6vNJ9TdMKqPNN9f0J3Z2gjUKvKt+arQ9r7fdtDj1c/slOm7/ahFcSLE8bRO5AU5DKT5ZwCCfUU9amtvGSqOrqbwmTfNLWINZVQVBRRRQAhNUv2v3L320rbZsRxw4dz0DMM5P8AREC3+Op9vr2hW2zVAl4nlcEpEnxHH4jyVSdMnyOM4rz42+852g98OASycWRg8OCvBga50GMHnkA1iT6YR1DLfRqsrqhJUOwUnmQGIGflTjsbc+7u0MlvA8iKwQlcY4sZxqRnGmegyM86mXZFuDFeiaa6QvEnDGgyy8T82JKkE4GB/iq8Nn7NjgjWKFFjjQYVVGAP+eZ1pbeDaRRK9hl/wKeK3DHmpdsry5kKQevKnJuwObulxcRmUuA2jCNEwckHHE7Z4RjCjnV2037wbW+y2s0/AZO6QvwLgEgep5eefTrXMmtqKC2RuGjXUlpO0iXEZOVHCMjoy5ByCpB+dXtuRsprW0jtyWYRgjibmcsW+Q1wB0xVEb49oi3rpKlsLe4jIKzrI3HwjOFOAAefXl7Eiru7O98l2haLIRwyKeCRenGACSv8pBB9OXSmwFyJXQTTXtveKC1TimcLnkvNm/pHM1V28PaNcXTd3AGiQnhCprI+eWSOWfJfqaXbqIV88+xJdqoVdHz7E3332lYmJobmQcR1CqOORW6EAcjr19uRqtrHYtxG4ms3WbhOQ0TAt/ijbDDPUYqXbsdmyKBJd+NyM9391c/i/E35Z88A1s2l2WxMeK3keFugPiUe2oYfU1DYp2+Zr9zzrY2Xedx+/UjW828q3MQW6t3iuE+FxoPUEPg8J8snzp53A3xijtzFcSheBsIWJ+HGcewOfqK0S7obTj0SYSL5GTI/yygimuXdi/8AvWkb+vBFr/kK0rNkZbsMRm2E92Hn5FhXG9FlJGym5jwylThsHBGNPrXHs3eDZ1pCIop04VzyJcknUnTmc1ATsS4HxbOJ9hMP+lyKX7FPgrHs4KTzJjlkOnlxnArXjzznBv8AmbM52/Zkr212lp3bi0V3fHxlSET1OdT88etVqbtyzPxHibOW+8c6nXnqfKp3s3dG9uYylw/2eHpGqouevwJgY/q19KZZtnLa3RjvkBB1WVUGoxzwBr69QfMVxqcnmTwjMlZNqUnhDfsm9tYxmWF5X15kBPpkE/PNOMu+wGkNvFGPl/2qKmGyN1ba4jEkLI6n+UZB8iCMg+hrsPZ1F+FP8q/7VTHT2Y8sl+RXDS2KPlkvyKzuNv3M4IycHmI1IGumuMnHz605bvbqSGRHPNSGwOhGoyf2qyLPcuNOf05fpT5Z7NSMYUAU2GlSeZvI6vRJPdN5ZlYqQgDc8a100UVWXhRRRQB5f2NsOXbW05m4uFWZ5ZJCM8CcWFAGeeMKAfL0NWtsPs02QyHu1S54cKzmUyEHHXu2AHnjFVBeXs2zZL+yXw963dMdQe7VmYY9HRl/wn1rr7Nt+m2fccJUNDM0ayAnHB4sca46gMdDz9KQ0xiPRGzNmRW8SxQIscafCq8h1PuSdSTqaZt5+0C0sGVJ3PG2vAg42A18TDoNPPXyp/llwhZRxkKSAPvaZAB9eQPrXnPd3d+bbG1JDOWHiMlweTIM4CAHk2gQDoAfKso02eiLC/SaJJYmDRuoZWHIg8uev1rm3h2gkFpPLKvHHHG7MmniUDUa6ajTWsdjXttrb2zxn7OAhjQgmMDQAgex18/Wst4tlfarSeDPD30bx554LDAPtnFB3sQ/ZJ2N9tFpHaxLPwqw4oQVyUEnCGbOWCnPLHOopNP/AGXe3S2Eg7qQrhfjEbY8QGdMgkjrgYHMU8707SgtwESKFr4xLHNcIuOA8ARuA8wxAxpjA+lQ2xsHmkWONeJ2OAB+p8gOpqK6952wPF1usefDr57s2Dvrqb78srn1Zj/sPyHpVobk7kC2XvZgDOc+oQeQ8yep+Xu57rbrpZxYHikYDjfqT5DyUdBT5WqqNvmlyKo023zT5ACiilqktExRiloroCYoxS0UAJiuXaGzY50KSorqehH6HmD6iuukrnINJ9GV1tbdebZx+0WDyED44z4vD6gfEv5jzqV7o78RXq8OiTAZZD18yh6j8xT1ioLvrucc/arQMJlIJCHGcZ8Sga8fLrr68ipZq6x49hGJUvdDjuv2LHFLUJ3F34F0O6mws6j2EgHMgdGHVfnyziag1bCamsoursjZHdEWiiitjAooooAr3tR7OFv4jLEALmNfCeXeAfcY/wDSeh9Dp57h2ezTCE4R+LgPeERhTy8RbRevOvV29+12tbGedF4mijZlB5Z5DPoM5PoDVTbH2M7WkU6bPTaNxeBppridk4FLOw4ACcggDXGOfyC5PBqJZG5NnJFs+COZ1kkROEsrca6E4AYc8LwjPpT0sKgkhQCdSQACfc9fnVd9l92kVzdWZtTazoFkdFlaWLGg8HETwnxroCcg89KsfNKGoq602V3W0p4NkZV2I+13Mp71IcktwRKfikJJOpOoxpg087+70CCD7NHIzTsqhnyOJV6liuAHb0xzPLSnHaN1a7Ktn7pQrOZHVMlmkkbmzFiWIyRknkNPKqeurppHZ3Ys7EszHmTUmou2+WPJ5Ov1XhrZHl/YW1tmlkVEGXdgqjzJP/NauTdHdJLOPo0rAcb/APavko/P9G7cDdAQRiaVf4zjIyP7tTyA/mI5/TzqZVyinb5nyS6XT7VvlyFLRRVZcFFFFcAKKwkkCgliABqSdAB60kMwdQykMpGQQcgj0IoA2UUlLQAUUUUAJRilooAhW++6pP8A6q1BW4jIY8GhcDqB1cfmMjXSo9uv2lbU7uR5bUXcMLcMjxcKSLgA54QfFoQfhHv5WRtfa0dtC80zcMaDLH54AA6kkgAeZqoN3ttsl5PfJky3XEbexhPEzkjCyXAU8KAAcXi1JJwB1ILa20bpgoycuzLi3X3miv7dbiEngbIwwAYEHBBAJ/XkRTxVN9j20ZILm4srjwzBzKVJHNgpflpkZUkD8VXGKqXBQLRRRXQNVxAHQqwDKwKsDyIIwQfQg1Scm1bvd2cwsnf2DuzRa4K51wGxowHNTocEjrV4Yrk2lsuOdCkiq6nowDD6GsuOTqeCqj202EaySwW0n2iTVgUReNgML3kgYkjl5+lPPZrvSH2UZribieN5TIWbLLliyjU51yMD10p3HZ3AMgKoHkFUVVO9G78Fpeypbnw4XiHRW5kD0zg46VNe1XHInUajwYOQu8W3Xu5zK4xoAq5yFUch+5PmTT/2e7p9/J38o/hRnwg/fcf9o5++B50ybr7vNeTiMaINXb8K/wD2PIfXpV3WVkkUaxxqFRQAAOgqCive98jxNPU7ZeJM3ClpKWrz1QooooAQ1Gt0d6zdmVJF4JYmIIHIjJA0OuQRg/LzqS1BtrBLDacdwTwxXKuknkrjBDexwPoTWJtrD7dxVknHD7dyV7bsTNbSxA4MkbID5EjAqOdmu0y1u1vJpJbsVIPPhJOPoeJfkK17X7UbdBiAGZvPVEHuSMn5Cq7m3gme5eaM93JLoe6yOeBgczqQD70iy6MZJomt1EIzTi8+5fOaM1T52RtYrxH7TjGf73X6cefljNNY3lvYmI7+ZWGhV2JI91fOK69RjlM69Xt9UWi9KWq53P7RHeQQ3WpkZVR1UDBOmGA8zjB+vnViinwmprKKa7Y2LMRaKKK0MGjefduO+t2glLBWKtlTggqcjnp8jVbw7ThtJWsNhwd7dMSslw5DBMaMSToQvU6KCPvGrddMgjz0qK3G56WtlLFs7gtnfHFO5JYLkF2LnJJC8WNcDOdK6bi13KttFl2TteNWljuZZyomCklgXcfExGj5PF69RqMehreUMoIOQa8t7QuNnxCSOJZ7iThYC6LhAZPxLGVPgPmx4j6aGrp7Ib2c2SpcszOGPDxasqacIY8yefPkCB0p0GPXxLAooFFMOhRRSUANW8221tLZ5W6AhR+JyPCPr+Wa8+u5JJJyScknqetWb2w7S8MEI5lmkPsBwj6kt9KrvZWzWuJkijxxOcDJwBpkk/IGvH1knOe1djwdfNzs2LsWD2UWEipLKciNyAox8RGcsDzwOX18qsAVps7YRxqigKFAAA5ADyrcKqrjtiol9VfhwURaKKK2MCiiigBm3o3kSzgLtgudETOOJv2A5k/7iqpvr282iWchpFiBYhQAqD082wPU6V3b48VxtYxFjjjhiXyUMEzp7sTVq7O2bHBGI4lCqumP3J6k9Salebm1nCRA1LUSaziKITuPuXbS26XEg71nz4W+BSCQRwjny6/QU7b8buq9k4hRVaMiRQihfh+Ll14SfniubYl6tnfT2jkLHIe/hzoBxDLqPTQ4/pNO17vrZxZ4p0J8k8Z/05rUVBQxwMhGtV7XhdmdO7G1PtFpFLzLKA39Q0b8waXbO7VvdD+NGCRyYeFh/iGuPQ6VXWwd/EtGnVI2eF5C8S5Clc8wc505fT1p6h7XI/vwSD+llP64oV0GsSOR1FUo4mx52P2f21vKJV43ZdV4yCFPmAANfU1Jqj2yd+7S4IVZOFjoFkHAT7HkT6A1IRTYbceUor2Y8nAtFFFbGBXJtXZyzwyQvnhkRkbGhwRg4rrooAqvanY/bW1nLJGZJJkHGGYjAA+IBQMajOupyB85h2cXCyWqtjxag+4OMj0OCfnUgniDKVOoYEH2IwarnswuzFcTQMdFbQeoYqfloK5GTjYviYU3G1Z7lriikBoqwuFrRd3aRozyMqIoyzMQFA8yTyFb6qftDkG0trW2zFY91Hma4I/pzj3CaehkFck8I6lkju80a7Uu3u2meDZ44Y0cj+JOyA5ECc2BOdTgDOvXHbuIIP7SiEEPdRqkgUE8TseE+KV+rHXT4R06k6e1mxuILmJooC1okCRoEB4YyGYsNAeE/Dz5gDyrX2U712iTyfaHWGVgFTj0XGcsOPkCSF0OOVQTU3JY4Ib4270ory92XSKWsVbPKlppoWiiigAooooAqbtN2K0dz34BKSgZP4XUYx6ZABHsajq7zXQHCLiYD+tv1zmr0u7RJUKSKGVhggjINQjaXZPGxJhlaMfhYcYHscg4981HZTLLcDzb9NPc5V9ytLq7eQ8UjM7ebEsfqfn9a01PX7JZQrHvkJAJACnU40GSdNetZbkbiwXEPfTMzHiZTGPCFKnGG6k9dMc6n8CbeGSfy1rlhogOK2Q2rvngVmxz4VLY98CrivtwrX7PIkUCByrcLEkkNjw+JiSNcVq7N75XtO7ChHhYo45ZPPJ9Tr8waYtM84bGrRtSUZMqKW3ZdHVlPkwK/qKsLsy3mkeQ20hLKFLITqVxgFc9Rg5Hlipvt5ENtN3mODu3znljhNVx2UWZa6eQ8kiwfdyP/qa0q3XYkmMjS6bYpPktfNLSYpavPUCiiiuAIaq7YEXBti4Xykf83z+9WjVaRng27MPPB/KM/vWH64/MVP1w+Za6cqKSM6Cirj0DJqpXs9mL7x7QZ88X/qAM88CdVHy4QtXSwqnN5IRsnb63snGbe6DhmGTwOwAceoGFYL5Zxypc+DUeR97UNtbRtVjksVzFhhKRGJCp04SQQcLjOuPeq+2dcTbbVo7m9tIXUjhRoY1kfrkMACBnTAOeemOdr717SuPs0c2z57UAsCWmZe7kVh4QjnQNnHUflUMvnvrpCl5sa2uR/wDJBLGrjPVWDMwPrnGhpR2Syidbl7Cks7OOCSQSlM4YZxw50Az0/wB6faivZ5sdre1KlbiMF2Kw3DI7RjQYVkABU4yKlVZIsYFopM0UHBaKKKANF3drEjSSEKiAsxPQCmHZm/8AaTvwByjHQd4OAN7Hln0ODTpt/Zn2i2lhzw8akA+R5jPpkCqY2vutc25IkibH41BZD8x++DSLrJQawuhJqLZ1tbVlF7ZqIbqnur+9t+QLrOo9GHix9VHyqE7A7Qbi2UISJYxyVycr7MNcehz6YrC933ke8W6jRI3VeDGSwYa/Hyzz6Y+EUt3xeGKlqoPEu6LoNV5JtRNnbWnMmRFOgfQZw3POB5sHHzpjO+O0rnIiL4OdIY/3wT+dNW2NgXUS99co4DNgszBmJIJGdSenWuWXZWYozbqdyTgn07j7vBvZPtJvs9tGwQnPD958Hm5zhUzrz8smrD3Z2GtrbpGAOLALsPvP1JPXyGemK17tbAgt4gYF+NVJc5JfTIJz75wPOnmn1wfqlyVVVNPfN5YtFFFNKAoopKAA1VYm49uTHyJX6d2v7VaFxOERnY4VQWJ9AMmqk3LzNevKebNn/MzNisPrZFCJ9bIL45Lph+Ee1FLGNBSVcekbKaN5t3Ir63eCZcq3I9VYcmU9GFO9FAFAtsW72R3kMnd3FpLkd3KpaFj5kZykmnTnjrgU3SNaPzsI0bo0E80Rz7MHH5VfW8exlubaSI4y6kA+Tc1PyIFefJYirFWBDKSCOoIOCPkRXm6mc6pZT6Hl6y+6mXR9GX3sOy7q3jTLtwqNZHMj+eC5xnGcZxyArLbO0O4t5JcZ7tGbHngafnTJuFvJ9ptsO2ZY/C3mR91vmNPcGpJNCrqVcBlYYIYAgj1B5imxe6OUOjLfHK7jDuPtWe4tjLPjLO3DgcI4RgfTPFrUirGKIKAFAAGgAGAPYCs67FYXU7BOKw3kKKKK6aEpMVlRQBpe2U81U+4BqM9omykewkIUBo8OpA15gHl5gn/gqVmue/slmieNvhdWQ48iCDj11rMoJpoxOClFobd0Noieyicc+EK3TDL4W0HqM/Ote++z+9sJlAyVXjHupDafIEfOjdDdxrKF42cPlywIGNMKOXQ6U+kVxJuGGZjFuva/YjPZxftLYJxHJRmjB68K44c+uDUorj2ZsmK3QpCgRSSxA8zz5/T2ArsrUU0sM3CLjFJhRRRXTQUhpaxJoAiXaVtcRWbR5w82FA6lcjjPtjT501dmmxiPGeviP00H0xUb332u13elFOUQ92mOX87Z9wfkBVpbm2nBAKzR55uXtwJ0/wDctlP26IkQFFLRVp6IUUUUAIRVV9qO6RVjdxL4TjvQOh5B/bkD8j51ahFa54QylWAIIwQeRHWlW1KyO1iL6VbDazzns3aDwSpIhwysD5ZwdQcdDyq5t0t5xews/DwMjcLLnPQEEacjn8qrjfnc42cpZATA+qnnwH8JP6E9PamrYO8kto/FE2hxxKdVYDz/ANwa8mEpUz2yPDrnLTT2y4L5qOb4bztaLEI1DPK/CM5xjTPLmTkAe9JuxvxDdgKf4cvVGPP+g9fbn6U+z2aOVLqrFG4lyAeFvMeRq7O9eVnqbvEjmDNwNZUlFaGHDtzaJgt5JQpcouQo6nQD9a5t1dpTT2yyToEdicAAjK50OG1H+2D1p3xRXMdcmcPOci0mKWiumhKKWigAoooroBRRSVwAqH9o+8PcW/dIxEsummQQmfEc9Pw/OnPejeyKyTxeKRh4EHM+p8l9fpVXwRy7QuTLL4sn1xpyVfJRr8/nSpyz5I8k1s3J+HDl/Y79xt3DK4cjny9F/wD3GfbFXLZ2wRAo6U17t7EEEYGNcD5U91bXBVx2ovqrVcVFBRRRWxoUUUUAFIaWigDmvbFZUKOAVYEEEaEVTG924ctq7NGpeEkkEaso8m6nHn6a4q8K4drgiCQqod1R2VT1YKSo+ZwKTbRG1YZNfp4XLDPOYbkR06/+Kl27faNNAQs5aaL5ca+xPMeh+tVzJvXPcvnuVaXJZjEvDlfJlXTQ/e0PTWsrfeONjhgUPLXln3qCekupeY9UeQ9LdQ8w6nozY29NvdaRSAtjPAfC/wDlP7U7ZrznDPyZG5agqf0IqQ7D37ubbQMJEznhkJP0bOR+dZjqe00Mhru1iLsoqBWXazCf72KRD/KQ4/Y/lTrD2j2Tf+6V/qRh9dKoVsHwytaip/iJRSZrmi2lEyhlkQqeRDA/vW6OUMMqQR5g5/St5Q5NM2UlYs4HM499K5rra0Ma8TyoqjqWFdyjjaXJ15oqNS9otkBnveL0VHJ/MCo3tbtYJyLeLH88mp+SjT6mlu2C7ipaiuPLLFnuFRSzsFUcyxAA9yahW8fabHEOG2xK2NX14F/dj9B61Cbm7vL4jvHLKDkZAVR6hQNff86f9idnpYgsM+rDTpyH/muLxLPSsL3ZhO230LC92MdnYTX85kmJJbHTGfLA6KPTn+tqbubqrCASBkDkOQrs2Pu8kI5ZPnTyBVdVSrXQtppVS6c+4gWsqKKaPCiiigAooooAKKKDQBi8gAydANST0qj9/O3V1nEezivBG3ilZQwlI+6gPKP+bmemBzeu3zexoLaO1jbDXHEZCOfdLgEenExA9lI61ROyrESSDvONYVZe9kRC/dqTjJx+9U015WWZbHjbd1LbXjTwAxJcjvoxgFTHJ4uHB0IB0x0K0fawbMlljklmd8FHHeBifvxYz6qV0OQKc5tiiVgC882zLbiVbhEXwBgrN0yyK51wNNab9l7otJDPdR3CxxW7PwsxIkYqOJMAfCT4cZPM6VU4IycU7xJJGsTvEMZcsCpBxkAjr7+tbId4WAYkqyggDOjH5D9aeJLW7tUzNFHcTbQjKJ3mZZ00HnybDr5/COWKj20LiJTGgtuBoldJA7Es8uoJbAGApxhfTBNTW6SufKFzqhZ6kPuydp/aG4URyQMnlj9adX2dKBkxvj2z+lOnY3usxPeSDSThKjqFGdT75zjyHrV2HYMWPhFeVZoa89CWX8OqfGUebZ9oxocO3CfIhgfzFdOzdtFsrBK+mWIRnX3OBj0q1d6OyqO6yBkZ5Y5g+Yqit5917nZlzwSZU6mORdFdfMfoV6e2Cew0EH3Zz+nVrux2u95F4uFmkds4xhmOf8X0rCXbCLGznAKtwmMkLJ78J6euaZ47yGVJnuGkFwAphZR4cqOTdRnzrrkjKNJLdN3d3F3TJDJF4Zkxg8hjOMHPXXryqj/DKlzl/U0tDUucmS7VmeJpkjXu0YBsHLKMjmOQ586xG2cvIioJopcIhmHD3bEYGGGApBOp0zgVi1iblJ7yNYo442TvLdGYHg8ILAfhLfmTgaUbR2mCkyWkbx2UjxFlkHGI5ANMPrgnX1IquvSV18JFEKa4elE47L9rNYXv2C/Th4yO6ZiCFY8hnkUfofP30vyNQOVeSL2IBZBPds1xblBBhjLE6c/4bj4SMhhnA6aGrv2R2rRx7GS7n8Uo/hd2CFMkgODjPJceInGgPyrF8UuqHxLHluVXHEwXJwMkDJ9M8zWwGqHm3Lu9rK15ezFJHUmCEDKoOaAgnwqdOWpzknpUq7FN6ZZrV4Z3LtC4RS2rBeEHhY9cHIBP7CpFLLwMawWfRQKK2ZCiiigAooooAKwmlCqWYgKoJJPIAakn5VnUb7Rw/wDZN53eeLuX5c+H7/8Ap4qAPPPaPvW+1L4Oi/w1/hQqB4iuSQT5sxOcdNB75W8fdwFNnyyTia34r1O7XwKDrgnkRltNehyc6R+2MikyR8YMeDxrkFdcA5HLWn3Z+ypLgiPZol4jbn7WzPwrIScsvkBnwgdcZ88Vae1Y2vkzJHWNh/bGkGyhKLaNEMqSzFA7HJIAJ8hjJ0yCcjSuCS4srufLgWESRAERgymSQeXTOOp541OSTSNPBcTxw26jZ2VMczPM5V+WjemR1wDnXGK5rnazLCtue5ltrecnw4RpTltc54+EjI4gNMr6VYYOptq3MarffalaTLwwrIRJMEwQWC4IQDlnTU9c0bn7myXsneSZ7snU/ekOdcZ6Z5n3x1w5bB3Ja9nMzQCCFiCsKcWoxpzOQvUnmegAq+N2d2FgQaDQAADQADGgqW27sjaRnupsAW8YGANAAByAHQVIaAKWpDQhFMm9e6cN/btDOuQdVYfEjdGU9CPz5GnykNCeOAPIu+W5k2zpzHKMqc93IB4XX9mGmV6Z9icItsm57uG9ncRRI4jYIHZTjwg/eKaY5nGa9S7z7sQ30DQzrxK3I9VPQqehH/OdeX99dzJtm3BjlGUbJjkA0df2YdR09iKtqtyZaMJpmui0rCCN4okbuwvcidFOuNQGbGNOZA01FbNrbdR3kFojQW86p3sPhK8YOTwc8DIGDoefTSuJ72e8WGHHeGBGVML4+DngnqByGeWcVzFMaYxjTH/P+aGs327VhBFE52n9hh2cGt+6aWXCKvhaRdMsz51BA0HqRjSubs03QF5cccn9zAVLD8bHVV9tMn0GOtQ81bnZbYiztJrq5PciUqFMnhHAoyCAdfEzHHnjSvNsk8DUiebZ2wlrA88hwsYB0GpOQFAHqcD/AMVCOxGMnvJCMd5IW99NflksPrTDvTvG+15lgtuJbaM8TMdOI9GI/wClTrqScdLZ3A3fEES4GAAAPl/z86K446hJkxFLQKKcYCiiigAooooAKxdcgg8jpWVFAFWdoe5kFrsy7e3jWMEKSqjTJdAT9PpVM7tbMa5uBAkwhMoIySwDEahTw88kaZ/8+sr20WWNo3UMjqVZTyKkYIPyrzfv32bT7OmMkId7fPEki5LR65AfGoI6PyOOh0rLyuqOoZ23auTP/Z7yRr3TFgMfESAcoQoZsg5GSNParD3S7I1Qh2HG34nGg/pXofqarbbe90133RmKGSLlMo4ZCOY4ipxoRkYAOWPnV99lG9El3YobgfxFLLx6fxFGgbTrzB88ZpiunJYZxxSJJsnYKQjQDPnTqBRS1kAooooAKKKKADFNW393IbyIxzxrIvkwzg8sg8wdTqNadaK7nAFTbvdkC2dy7K5kVsAcQGVXOSMjmTprgcqqffq4D7SueFQoWV0AUAaIeDJ9Tw5J9a9YEVRna92Zskj3tqpZHJaaMalGOpdRzKnUkdDnodMzbfVnUV/uhJwXaSG2e5WPxGNAWPoxGDkA6gHQkDWpVO0m27rjbKW8R4EjB8fQni8idMnpyHLNdfZ9vvZWdgVkLLLxuzKqktJ+DBGnLA1IxrT52TxvLLNcyLg3MrS4HQa4/X9POlR6yNPglW7G4aQqPCFHPA019fOprFEFGBWSjSsqcYCiiigAooooAKKKKACiiigArRcWwcYIyK30UARG97O7Z34u7TPnwLnr1xnrTrsXd9Lf4aeaKACiiigAooooAKKKKACiiigArXJHkYNbKKAILtzsrtJ3L9ygYnJIGMn14efzzUg2BsBbdcdaeqKAAUUUUAFFFFABRRRQB//Z" width="155" />
</div>
<div style="border-width: 0px; font-family: Verdana,Geneva,Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: 20px; margin-bottom: 0.3em; margin-top: 0.7em; padding: 0px; text-align: left;">
</div>
<div style="border-width: 0px; color: #333333; font-family: Arial,Verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<i style="border-width: 0px; margin: 0px; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Umat
Islam selalu saja ditempatkan sebagai tertuduh oleh pihak Barat dan
pendukungnya setiap ada peristiwa pemboman dan lainnya. Ada proses
generalisasi yang sangat sistemik untuk mencitrakan Islam agar buruk di
mata warga dunia. Padahal kalau mau jujur, Islam sebenarnya belum bisa
berbuat banyak dalam kancah kehidupan dunia. Justru kapitalisme-lah
yang menjadikan dunia kian karut marut. Tapi kenapa tudingan justru ke
Islam? Untuk mengupasnya, wartawan Media Umat Joko Prasetyo
mewawancarai Ketua Lajnah Siyasiyah D</i><i style="border-width: 0px; margin: 0px; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">ewan P</i><i style="border-width: 0px; margin: 0px; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">impinan P</i><i style="border-width: 0px; margin: 0px; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">usat H</i><i style="border-width: 0px; margin: 0px; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">izbut T</i><i style="border-width: 0px; margin: 0px; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">ahrir Indonesia Farid Wadjdi. Berikut petikannya.</i></div>
<div style="border-width: 0px; color: #333333; font-family: Arial,Verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<b style="border-width: 0px; margin: 0px; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Menurut Anda, mengapa SBY begitu sigap merespon isu terorisme dibanding kasus lainnya yang jauh lebih banyak memakan korban?</b></div>
<div style="border-width: 0px; color: #333333; font-family: Arial,Verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Karena isu teroris dapat digunakan untuk memperkuat posisinya dalam beberapa hal. <i style="border-width: 0px; margin: 0px; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Pertama, </i>posisinya
di dunia internasional. SBY ingin menunjukkan bahwa dirinya adalah
kepala negara yang sigap memerangi terorisme yang merupakan agenda
utama politik luar negeri Amerika.</div>
<div style="border-width: 0px; color: #333333; font-family: Arial,Verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<i style="border-width: 0px; margin: 0px; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Kedua, </i>isu
terorisme ini sangat mungkin digunakan untuk mengalihkan
persoalan-persoalan yang sekarang ini sedang menimpa partai berkuasa,
yang merupakan partainya SBY sendiri.</div>
<div style="border-width: 0px; color: #333333; font-family: Arial,Verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Jadi kita lihat kesigapan SBY ini karena kasus ini memberikan keuntungan bagi SBY untuk memperkuat posisinya.</div>
<div style="border-width: 0px; color: #333333; font-family: Arial,Verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<b style="border-width: 0px; margin: 0px; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Apakah Anda juga melihat adanya monsterisasi kasus terorisme ini?</b></div>
<div style="border-width: 0px; color: #333333; font-family: Arial,Verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Upaya monsterisasi itu sangat jelas kita rasakan. Dan monsterisasi ini sangat penting dalam isu <i style="border-width: 0px; margin: 0px; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">war on terorism </i>(WOT). WOT tidak akan laku dijual kalau terorisme itu tidak dianggap sebagai sebuah ancaman yang besar.</div>
<div style="border-width: 0px; color: #333333; font-family: Arial,Verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Karena itu, penting membuat persepsi bahwa terorisme itu merupakan
ancaman yang sangat membahayakan. Untuk itu, ada beberapa hal yang bisa
dilakukan untuk monsterisasi itu, di antaranya dengan mengait-kaitkan
pelaku pemboman dengan kelompok-kelompok yang ada sebelumnya. Dilakukan
pemberitaan yang berulang-ulang agar timbul rasa takut terhadap
terorisme ini. Kemudian dikait-kaitkan pula dengan bom-bom sebelumnya.</div>
<div style="border-width: 0px; color: #333333; font-family: Arial,Verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Hasilnya, meskipun jumlah korbannya jauh lebih kecil dibanding dengan
kasus lain, dibanding kecelakaan lalu lintas, misalnya, responnya
berbeda. Bom Solo hanya menewaskan satu orang, itu pun pelakunya
sendiri. Sedangkan pada kecelakaan lalu lintas mudik lebaran lalu saja
setidaknya menelan 700 korban jiwa.</div>
<div style="border-width: 0px; color: #333333; font-family: Arial,Verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<b style="border-width: 0px; margin: 0px; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Lantas apa dampak monsterisasi ini ?</b></div>
<div style="border-width: 0px; color: #333333; font-family: Arial,Verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Ya, orang akan lebih takut mendengar kata “teroris” dibanding dengan
mendengar “buruknya pelayanan dan sarana transportasi”. Padahal kalau
kita mendasarkan pada Islam, terbunuhnya seorang manusia tanpa alasan
yang benar, yang sesuai dengan syariah, sangat dikecam. Tidak melihat
apakah itu masalah teroris atau bukan. Akibatnya kita kehilangan fokus
untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang jauh lebih penting dari
masyarakat seperti kemiskinan, pelayanan yang rendah terhadap kesehatan
dan tranportasi lainnya. Yang korbannya bukan hanya ratusan orang, tapi
puluhan juta rakyat!</div>
<div style="border-width: 0px; color: #333333; font-family: Arial,Verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<b style="border-width: 0px; margin: 0px; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Ada bahaya lain ?</b></div>
<div style="border-width: 0px; color: #333333; font-family: Arial,Verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Ketika isu terorisme menjadi monster, bisa digunakan untuk berbagai
kepentingan, seperti pemulusan RUU intelijen atau penguatan program
deradikalisasi.</div>
<div style="border-width: 0px; color: #333333; font-family: Arial,Verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Celakanya, ketika terorisme menjadi monster, tindakan apapun kemudian
menjadi legal atas nama perang terhadap terorisme. Tidak ada lagi sikap
kritis! Meskipun tidak ada bukti yang kuat, penangkapan, penyiksaan
hingga pembunuhan terhadap pihak-pihak yang dituduh teroris pun seperti
dimaklumi.</div>
<div style="border-width: 0px; color: #333333; font-family: Arial,Verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Termasuk pembenaran terhadap pasal-pasal tertentu yang sangat
berbahaya dalam RUU intelijen dengan alasan terorisme adalah bukan
kriminal biasa (<i style="border-width: 0px; margin: 0px; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">extraordinary crime</i>)! Ini yang perlu kita waspadai.</div>
<div style="border-width: 0px; color: #333333; font-family: Arial,Verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<b style="border-width: 0px; margin: 0px; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Bagaimana hubungannya dengan penguatan program deradikalisasi?</b></div>
<div style="border-width: 0px; color: #333333; font-family: Arial,Verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Ya kita melihat bom Solo juga digunakan untuk itu. Ada upaya yang
jelas, mengaitkan tindakan terorisme dengan ajaran-ajaran Islam yang
penting seperti penegakan syariah Islam, kewajiban menegakkan negara
Islam atau khilafah dan jihad fi sabilillah.</div>
<div style="border-width: 0px; color: #333333; font-family: Arial,Verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Padahal itu adalah ajaran Islam yang bersumber dari Alquran dan Sunah.
Ajaran Islam ini dianggap radikal, karena itu perlu dibuat program
deradikalisasi. Yang tujuannya menjauhkan umat Islam dari kewajiban
penegakan syariah Islam, khilafah, dan jihad fi sabilillah!</div>
<div style="border-width: 0px; color: #333333; font-family: Arial,Verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Untuk itu mereka melakukan generalisasi seakan-akan siapapun yang
setuju terhadap ajaran Islam yang penting itu (syariah, khilafah dan
jihad) adalah teroris. Sembari menutup fakta bahwa banyak dari gerakan
Islam yang memperjuangkan syariah justru mengharamkan jalan kekerasan
atau teror.</div>
<div style="border-width: 0px; color: #333333; font-family: Arial,Verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Hizbut Tahrir misalnya dengan tegas mengatakan wajib untuk menegakkan
syariah Islam dan khilafah dengan cara dakwah, fikriyah (pemikiran) dan
siyasiyah (politik). Dan mengharamkan kekerasan atau penggunaan senjata
untuk menegakkan syariah dan khilafah Islam. Inilah yang dicontohkan
Rasulullah SAW.</div>
<div style="border-width: 0px; color: #333333; font-family: Arial,Verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<b style="border-width: 0px; margin: 0px; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Terlepas dari bom Solo, mengapa Hizbut Tahrir <i style="border-width: 0px; margin: 0px; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">keukeuh </i>menentang RUU tersebut?</b></div>
<div style="border-width: 0px; color: #333333; font-family: Arial,Verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Yang paling mendasar adalah tidak ada definisi yang jelas tentang apa
yang dimaksud frase “ancaman nasional” dan “keamanan nasional”,
pengertiannya kabur dan multitafsir. Begitu juga “lawan dalam negeri”,
siapa dan kriterianya apa, tidak jelas.</div>
<div style="border-width: 0px; color: #333333; font-family: Arial,Verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Tentu banyak pasal-pasal lain terutama berkaitan dengan struktur badan
intelijen, mekanisme kontrol terhadap lembaga ini, hal-hal yang
berkaitan dengan penangkapan, penyadapan dan lain-lain. Intinya RUU
inteligen ini akan menjadi pintu bagi kembalinya rezim yang represif
yang menggunakan intelijen untuk kepentingan penguasa.</div>
<div style="border-width: 0px; color: #333333; font-family: Arial,Verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<b style="border-width: 0px; margin: 0px; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Lantas kenapa bila tidak terdefinisi dengan jelas?</b></div>
<div style="border-width: 0px; color: #333333; font-family: Arial,Verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Pasal-pasal yang mengandung kata tersebut menjadi pasal karet yang dijadikan alat politik penguasa (<i style="border-width: 0px; margin: 0px; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">political hammer</i>).
Jadi bila penguasa melihat ada oposisi atau pihak yang bersebrangan
secara politik dengan penguasa maka penguasa bisa mempersepsikan bahwa
mereka itu adalah ancaman.</div>
<div style="border-width: 0px; color: #333333; font-family: Arial,Verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Di samping itu, pasal karet ini juga bisa digunakan untuk membungkam
upaya penegakan syariah Islam ketika penguasa secara sepihak karena
kepentingan penjajah asing menganggap bahwa syariah Islam itu
merupakan ancaman bagi negara. Kemudian para pengembannya diperlakukan
seperti halnya perlakuan terhadap orang-orang yang dituduh teroris oleh
pemerintah.</div>
<div style="border-width: 0px; color: #333333; font-family: Arial,Verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<b style="border-width: 0px; margin: 0px; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Menurut Anda, sebenarnya apa sih yang sebenarnya berbahaya dan mengancam bangsa ini?</b></div>
<div style="border-width: 0px; color: #333333; font-family: Arial,Verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Tentu saja ideologi kapitalisme yang sedang diterapkan di negeri ini dan negeri-negeri Muslim lainnya.</div>
<div style="border-width: 0px; color: #333333; font-family: Arial,Verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<b style="border-width: 0px; margin: 0px; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Misal?</b></div>
<div style="border-width: 0px; color: #333333; font-family: Arial,Verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Dalam bidang ekonomi, implementasi dari ideologi ini adalah kebijakan
ekonomi neoliberal sehingga menciptakan kemiskinan yang sistematis dan
mengundang masuknya asing untuk merampok kekayaan alam milik rakyat.</div>
<div style="border-width: 0px; color: #333333; font-family: Arial,Verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Di bidang politik, kebijakan kapitalisme ini menjadi jalan bagi asing
untuk menanamkan kepentingan politiknya di Indonesia. Timor Timur itu
lepas. Papua dan Aceh bisa senasib. Kapitalisme menjadi ancaman bagi
integrasi bangsa. Namun ini tidak tertulis sebagai ancaman dalam RUU
Intelijen ini.</div>
<div style="border-width: 0px; color: #333333; font-family: Arial,Verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<b style="border-width: 0px; margin: 0px; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Dalam politik luar negeri siapa sebenarnya yang harus jadi musuh negara ?</b></div>
<div style="border-width: 0px; color: #333333; font-family: Arial,Verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Ya pihak-pihak yang selama ini melakukan tindakan terorisme negara,
seperti Amerika Serikat, Inggris, dan sekutu NATO-nya. Bukankah
negara-negara imperialis ini yang telah membunuh jutaan nyawa manusia
di dunia? Termasuk di Irak dan Afghanistan?</div>
<div style="border-width: 0px; color: #333333; font-family: Arial,Verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Bukankah negara-negara imperialis ini yang membuat berbagai konflik
berdarah di dunia untuk kepentingan ekonomi mereka? Bukankah
negara-negara ini juga yang mendukung rezim-rezim represif di
negeri-negeri Islam yang membunuh rakyatnya sendiri ?</div>
<div style="border-width: 0px; color: #333333; font-family: Arial,Verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Bukankah negara ini yang mendukung negara zionis Yahudi membunuh
secara sistematis umat Islam di Palestina. Jadi sesungguhnya negara
ini harus secara tegas dicantumkan sebagai musuh negara dalam hubungan
luar negeri!</div>
<div style="border-width: 0px; color: #333333; font-family: Arial,Verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 15px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<b style="border-width: 0px; margin: 0px; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Terakhir, mengapa penganut kapitalisme tidak suka syariah Islam tegak?</b></div>
Karena mereka menyadari syariah Islam ini menjadi ancaman eksistensi
penjajahan kapitalisme di dunia Islam termasuk di Indonesia. Karena
tegaknya syariah Islam itu artinya penghentian penjajahan kapitalisme.
Penghentian eksploitasi mereka atas kekayaan alam Indonesia,
penghentian penguasaan politik mereka terhadap IndonNadya Artaniahttp://www.blogger.com/profile/05671477616970467918noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5532723090993238615.post-21778142028077155862012-03-20T03:35:00.003-07:002012-03-20T03:36:03.877-07:00Freemasonry dan Satanisme<b><span style="background-color: white; font-size: medium;">Freemasonry dan Satanisme</span></b><br />
<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<span style="background-color: white;"><img src="http://t3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQQV9My_Kw6lC2YVVYYRzDwrgCjZxgURI7uvrqC9JnsHe2-j143" /> </span></div>
<span style="background-color: white;"><span style="color: #5e5e5e; font-family: Arial,Verdana,Tahoma,'Times New Roman'; font-size: 13px; line-height: 19px;"></span></span><br />
<br />
<div>
<span style="color: #5e5e5e; font-family: Arial,Verdana,Tahoma,'Times New Roman'; font-size: 13px; line-height: 19px;"><span style="background-color: white; color: #5e5e5e; font-family: Arial,Verdana,Tahoma,'Times New Roman'; font-size: 13px; line-height: 19px;"><br />
</span></span></div>
<span style="background-color: white; color: #5e5e5e; font-family: Arial,Verdana,Tahoma,'Times New Roman'; font-size: 13px; line-height: 19px;">
Freemasonry pendeknya disebut dengan nama Freemason, lebih pendeknya
lagi hanya disebut dengan Mason, sebagaimana yang banyak kali disebut
dalam novel Dan Brown, The Lost Symbols, juga dalam artikel-artikel
mengenai Freemason lainnya. Sekarang kita akan mengenal apa yang
dinamakan Hexagram, bintang yang memiliki 6 titik sudut. Bintang ini
sering diidentikkan dengan kaum occult, yaitu kaum pagan yang sering
menggunakan simbol ini dalam mengundang setan. Kedengarannya memang
konyol, tapi mau tidak mau kita harus mengikuti jalur pikiran mereka
jika mereka juga mengadopsi occult dalam simbol mereka. Sekarang kita
akan menerapkan Hexagram ke dalam Unfinished Pyramid.</span><br />
<span style="background-color: white;"><br />
</span><br />
<span style="background-color: white;"><br />
</span><br />
<span style="background-color: white; color: #5e5e5e; font-family: Arial,Verdana,Tahoma,'Times New Roman'; font-size: 13px; line-height: 19px;">Heran?
jangan dulu, para penganut teori konspirasi di luar sana sudah lebih
dulu menyangkan jika negara Amerika Serikat didirikan oleh para Mason
dengan seluruh konspirasi mereka. Sebut saja George Washington, sosok
yang masyarakat Amerika sebut sebagai Founding Father, siapa yang
menyangka jika dia ternyata adalah seorang mason. Peta Amerika Serikat
Mungkin ada yang pernah menyaksikan Angels and Demonds versi layar
lebar? Di sana kita dapat melihat jika setiap Chapel atau gereja dapat
membentuk simbol tertentu jika kita cermati dalam peta. Dengan cara
yang sama juga ternyata setiap gedung-gedung penting di Washington bisa
membentuk simbol yang mempunyai makna khusus.</span><br />
<span style="background-color: white;"><br />
</span><br />
<span style="background-color: white; color: #5e5e5e; font-family: Arial,Verdana,Tahoma,'Times New Roman'; font-size: 13px; line-height: 19px;"><br />
</span><br /><a name='more'></a>
<span style="background-color: white; color: #5e5e5e; font-family: Arial,Verdana,Tahoma,'Times New Roman'; font-size: 13px; line-height: 19px;">Gambaran
gedung-gedung penting Amerika yang jika dirangkai membentuk Satanic
Pentacles atau dalam istilah kita dikenal dengan pentagram, tentunya
menekankan jika dalam perencanaan desain gedung-gedung penting Amerika
ini tidak hanya untuk membentuk sekedar kota, jalan, dan gedung-gedung,
tapi lebih daripada itu, sebuah simbol pemujaan occult telah diterapkan
dalam gambaran kota Washington oleh para Mason tentunya. George
Washington Kali ini akan ditunjukkan seberapa tercemarnya
pendiri-pendiri bangsa Amerika oleh para mason. Siapa yang tidak kenal
George Washington? Salah satu Founding Father Amerika ini dianggap
sebagai salah satu dari petinggi mason yang telah berhasil menorehkan
namanya sebagai bapak bangsa Amerika. </span><br />
<span style="background-color: white; color: #5e5e5e; font-family: Arial,Verdana,Tahoma,'Times New Roman'; font-size: 13px; line-height: 19px;"><br />
</span><br />
<span style="background-color: white; color: #5e5e5e; font-family: Arial,Verdana,Tahoma,'Times New Roman'; font-size: 13px; line-height: 19px;">Dalam
gambar tersebut George Wahington sedang melakukan ritual peletakkan
batu pertama dari Capitol Building di Washington. Gambaran ritual
tersebut selalu melibatkan tripod sebagai alat bantu dalam meletakkan
batu pertama. Penggunaan tripod tidak ada hubungannya dengan penggunaan
alat katrol untuk memperingan batu dasar tersebut, tapi penggunaan
tripod disini lebih menjurus ke ritual dalam tradisi mason sebagai
senior-senior tukang batu.</span><br />
<span style="background-color: white;"><br />
</span><br />
<span style="background-color: white;"><br />
</span><br />
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial,Verdana,Tahoma,'Times New Roman'; font-size: 13px; line-height: 19px;">Original Post at: </span><span style="color: black;"><a href="http://irakbuzz.blogspot.com/2011/12/fenomena-freemason-dan-propraganda.html" style="border-width: 0px; font-family: Arial,Verdana,Tahoma,'Times New Roman'; font-size: 13px; line-height: 19px; margin: 0px; outline-width: 0px; padding: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">http://irakbuzz.blogspot.com/2011/12/fenomena-freemason-dan-propraganda.html</a> </span></span><br />
<span style="background-color: white; color: #5e5e5e; font-family: Arial,Verdana,Tahoma,'Times New Roman'; font-size: xx-small;"><span style="line-height: 19px;"></span></span>Nadya Artaniahttp://www.blogger.com/profile/05671477616970467918noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5532723090993238615.post-34552280908985091752012-03-20T03:33:00.002-07:002012-03-20T03:34:10.580-07:00Muhammad Al-Fatih Sang Penakluk Konstantinopel 1453<div style="font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;"><b><span class="judul">Muhammad Al-Fatih Sang Penakluk Konstantinopel 1453</span></b><br /></span>
</div>
<div class="separator" style="clear: both; font-family: inherit; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXFYyHvm3-TofBzW4u7gEJoPcgCzxG7wGpI0lsqyUfNCwNYdvVno_JSk2p3Ag0-r6mkhWgRSAhSDpNwlfqZywbg5jQ2FhcgwfAM4nZ2fieC7W3rM-XroPGKwl1w2P2zyttjEUviRTjgyU/s1600/MU.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXFYyHvm3-TofBzW4u7gEJoPcgCzxG7wGpI0lsqyUfNCwNYdvVno_JSk2p3Ag0-r6mkhWgRSAhSDpNwlfqZywbg5jQ2FhcgwfAM4nZ2fieC7W3rM-XroPGKwl1w2P2zyttjEUviRTjgyU/s1600/MU.jpeg" /></a></span></div>
<span style="font-family: inherit; font-size: small;"><br /><br /><br /><span class="date"></span><br /><span class="image"></span>Kalau
ada sosok yang ditunggu-tunggu kedatangannya sepanjang sejarah Islam,
dimana setiap orang ingin menjadi sosok itu, maka dia adalah sang
penakluk Konstantinopel. Bahkan para shahabat Nabi sendiri pun berebutan
ingin menjadi orang yang diceritakan Nabi SAW dalam sabdanya.<br /><br />
Betapa tidak, beliau SAW memang betul-betul memuji sosok itu. Sampai
beliau SAW bilang dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad bahwa
sebaik-baik panglima adalah panglima tersebut, dan sebaik-baik pasukan
adalah pasukan yang dipimpinnya.<br /><br />
Siapa yang tidak ingin menjadi orang yang telah dipuji oleh Rasulullah
SAW. Dan siapa yang tidak ingin menjadi penakluk Romawi. Di zaman itu,
bisa menaklukkan Romawi tentunya sebuah prestasi besar. Sebab Romawi
adalah kerajaan besar di Eropa yang sangat berpengaruh. Uang dinar
(emas) yang digunakan oleh bangsa Arab, umumnya buatan Romawi. Romawi
juga pernah mengalahkan kerajaan besar Persia. <br /><br />
Bahkan salah satu surat dalam Al-Quran bernama Ruum (Bangsa Romawi),
yaitu surat nomor 30, yang menggambarkan bahwa Romawi yang nota bene
beragama Masehi itu akan berhasil mengalahkan Persia yang Majusi
(penyembah api). Dan digambarkan dalam ayat itu bahwa saat mendengar
kemenangan bangsa Romawi itu, para shahabat nabi yang disebut sebagai
orang-orang beriman akan ikut berbahagia. <br /><br />
Lalu menjadi tantangan tersendiri untuk dapat mengislamkan Romawi.
Bahkan Rasulullah SAW sendiri telah berkirim surat kepada pimpinan
tertinggi Romawi, yaitu Kaisar Heraklius yang bertahta di
Konstantinopel. Ajakan Nabi SAW kepada Sang Kaisar memang tidak lantas
disambut dengan masuk Islam. Kaisar dengan santun memang menolak masuk
Islam, namun juga tidak bermusuhan, atau setidaknya tidak mengajak
kepada peperangan.<br /><br /><a name='more'></a>
Dan beliau SAW sendiri yang mengatakan bahwa dari dua kota besar Romawi,
Konstantinopel adalah kota yang pertama kali akan jatuh ke tangan umat
Islam.<br /><br /><i>Abdullah bin Amru bin Al-Ash berkata bahwa ketika kami duduk di
sekeliling Rasulullah SAW untuk menulis, tiba-tiba beliau SAW ditanya
tentang kota manakah yang akan futuh terlebih dahulu, Konstantinopel
atau Roma. Rasulullah SAW menjawab,"Kota Heraklius terlebih dahulu
(Konstantinopel)".</i><br /><br />
Sayangnya penaklukan kota kebanggaan bangsa Romawi itu nyaris belum
pernah ada yang mampu melakukannya. Tidak dari kalangan shahabat, tidak
juga dari kalangan tabi`in, tidak juga dari kalangan khilafah Bani
Umayyah dan Bani Abbasiyah.<br /><br />
Di masa shahabat, memang pasukan muslim sudah sangat dekat dengan kota
itu, bahkan salah seorang shahabat yang menjadi anggota pasukannya
dikuburkan di seberang pantainya, yaitu Abu Ayyub Al-Anshari
radhiyallahuanhu. Tetapi tetap saja kota itu belum pernah jatuh ke
tangan umat Islam sampai 800 tahun lamanya. <br /><br /><i>Abu Ayyub Al-Anshari berkata,"Aku mendengar baginda Rasulullah SAW
bersabda bahwa ada seorang lelaki shalih akan dikuburkan di bawah
tembok tersebut, Dan aku juga ingin mendengar derap tapak kaki kuda yang
membawa sebaik-baik raja, yang mana dia akan memimpin sebaik-baik
tentara seperti yang telah diisyaratkan oleh baginda".<br />
</i><br />
Konstantinopel memang sebuah kota yang sangat kuat, dan hanya sosok yang
kuat pula yang dapat menaklukkannya. Sepanjang sejarah kota itu menjadi
kota pusat peradaban barat, dan memang tidak pernah ada satu pun lawan
yang mampu menembus benteng pertahanannya. Benteng Bosporus memang
terlalu tinggi temboknya, terlalu tebal dindingnya. Bahkan benteng itu
dikelilingi oleh laut yang membuat musuh yang ingin menerobos akan
frustasi. <br /><br />
Namun akhirnya benteng itu jebol juga, dan kota Konstantinopel menyerah.
Pahlawan muslim yang ditakdirkan menjadi orang yang telah dikabarkan
Rasulullah SAW itu adalah Sultan Muhammad Al-Fatih. Al-Fatih adalah
gelar untuk beliau yang maknanya Sang Penakluk atau Sang Pembebas.
Karena beliau adalah orang yang berhasil membebaskan jantung Eropa ke
tangan Islam.<br /><br />
Beliau lahir pada 30 Maret 1432 dan wafat pada 3 Mei 1481. Al-Fatih
sejak masih belia telah dididik dengan baik, sehingga telah mempunyai
kepakaran dalam bidang ketentaraan, sains, matematika, dan juga
ilmu-ilmu keislaman seperti bahasa Arab, ilmu tafsir, hadits, fiqih,
ushul fiqih, sastra, dan lainnya. Beliau juga menguasai 6 bahasa saat
berumur 21 tahun.<br /><br />
Dari sudut pandang Islam, beliau dikenal sebagai seorang pemimpin yang
hebat, pilih tanding, dan tawadhu` setelah Sultan Salahuddin Al-Ayyubi
(pahlawan Islam dalam perang Salib) dan Sultan Saifuddin Mahmud Al-Qutuz
(pahlawan Islam dalam peperangan di `Ain Al-Jalut melawan tentara
Mongol).<br /><br />
Kejayaannya dalam menaklukkan Konstantinopel menyebabkan banyak kawan
dan lawan kagum dengan kepimpinannya serta taktik dan strategi
peperangannya yang dikatakan mendahului pada zamannya dan juga kaedah
pemilihan tenteranya. Ia merupakan anak didik Syekh Syamsuddin yang
masih merupakan keturunan Abu Bakar As-Siddiq.<br /><br />
Ia jugalah yang mengganti nama Konstantinopel menjadi Islambol (Islam
keseluruhannya). Kini nama tersebut telah diganti oleh Mustafa Kemal
Ataturk menjadi Istanbul. Untuk memperingati jasanya, Masjid Al Fatih
telah dibangun di sebelah makamnya.<br /><br />
Tentara Sultan Muhammad Al Fatih tidak pernah meninggalkan solat wajib
sejak baligh dan separuh dari mereka tidak pernah meninggalkan solat
tahajjud sejak baligh. Hanya Sulthan Muhammad Al Fatih saja yang tidak
pernah meninggalkan solat wajib, tahajud dan shalat sunnah rawatib sejak
baligh hingga saat kematiannya.</span>Nadya Artaniahttp://www.blogger.com/profile/05671477616970467918noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5532723090993238615.post-5461316961611867582012-02-21T21:32:00.001-08:002012-03-12T00:45:52.240-07:00Penanggulangan Kemiskinan Di Indonesia<span style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: x-small;"></span><br />
<ol type="I">
<li><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitOaVD3q86DQ1r9-9wcgeoOzX9_NvvNZ0Cxj6_XPIHY1g8Z5GErZYbm5Dj8V-BBMZnvohhalBP4OJFlL7HkERKVWofP1fBLtWp25v5h-Y6KaS21N80lJcI_gzbieQ6tEdiDTHSoJX6CyzX/s1600/3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitOaVD3q86DQ1r9-9wcgeoOzX9_NvvNZ0Cxj6_XPIHY1g8Z5GErZYbm5Dj8V-BBMZnvohhalBP4OJFlL7HkERKVWofP1fBLtWp25v5h-Y6KaS21N80lJcI_gzbieQ6tEdiDTHSoJX6CyzX/s1600/3.jpg" /></a></div>
<div align="justify" class="MsoBodyTextIndent3" style="line-height: 13px;">
<span style="background-color: white; font-family: Arial; font-size: x-small;"><span style="font-size: 10pt;"><br /></span></span></div>
<div align="justify" class="MsoBodyTextIndent3" style="line-height: 13px;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: inherit;">Sampai kira-kira 28 tahun lalu (1975) kemiskinan bukanlah topik bahasan seminar dan surat-surat kabar. Baik masyarakat maupun pemerintah “tabu” membahasnya. Pembangunan dianggap akan menghapuskan kemiskinan “dengan sendirinya”. Dan pakar ekonomi dengan analisis-analisisnya berdiri paling depan dalam barisan para pakar yang manganggap bahwa pertumbuhan ekonomi cukup mampu mengatasi segala masalah sosial ekonomi bangsa.<o:p></o:p></span></span></div>
</li>
<a name='more'></a>
</ol>
<div align="justify" class="MsoBodyTextIndent2" style="line-height: 13px; margin-left: 27.5pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: inherit;">Selama periode 1976-1996 (20 tahun, Repelita II-V) angka kemiskinan Indonesia turun drastis dari 40% menjadi 11% yang dianggap cukup menjadi pembenaran bahwa pertumbuhan ekonomi rata-rata 7% par tahun dalam periode itu adalah faktor penentunya. Maka krismon 1997-98 yang kembali meningkatkan angka kemiskinan menjadi 24% tahun 1998 dengan mudah dijadikan alasan kuat lain bahwa memang pertumbuhan ekonomi “adalah segala-galanya”.<o:p></o:p></span></span></div>
<div align="justify" class="MsoNormal" style="line-height: 13px; margin-left: 27.5pt;">
<span style="background-color: white; font-family: inherit;">Kesimpulan saya, pakar ekonomi (teknokrat ekonomi) bukanlah pendukung kuat kebijakan dan program-program penanggulangan kemiskinan di Indonesia.<o:p></o:p></span></div>
<div align="justify" class="MsoNormal" style="background-color: white; line-height: 16px; margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 27.5pt; margin-right: 14.4pt; margin-top: 0cm;">
<span style="font-family: inherit;"><i>Economic science has produced mostly “universal” intellectuals. I think it is time for economists to start transforming themselves <sup>__</sup> and to do it fast <sup>__</sup> into more “specific”, humble intellectuals (Alejandro Sanz de Santamaria in Ekins and Max-Neef, 1992:20).</i></span></div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="background-color: white;"></span><span style="background-color: white;"></span></span><br />
<div align="justify" class="MsoNormal" style="background-color: white; line-height: 16px; margin-left: 27.5pt;">
<span style="color: white; font-family: inherit;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white; font-family: inherit;"></span><br />
<div align="justify" class="MsoNormal" style="line-height: 13px; margin-left: 27.5pt; text-indent: -15pt;">
<span style="background-color: white; font-family: inherit;">II. Program Penanggulangan Kemiskinan bersasaran (<i>targeted poverty alleviation</i>) paling serius dalam sejarah bangsa Indonesia adalah program IDT di sepertiga desa di Indonesia, dan program Takesra/Kukesra di dua pertiga desa lainnya. Keduanya didasarkan atas Inpres 5/1993 dan Inpres 3/1996, yang pertama dengan anggaran dari APBN dan yang kedua dari APBN ditambah bantuan “konglomerat”. Program IDT maupun Takesra/Kukesra keduanya dilaksanakan melalui pendekatan kelompok sasaran antara 15-30 kepala keluarga dengan pemberian modal bergulir, yang pertama (IDT) sebagai hibah dan yang kedua sebagai pinjaman/kredit mikro.<o:p></o:p></span></div>
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: inherit;">
</span><div align="justify" class="MsoNormal" style="line-height: 13px; margin-left: 27.5pt;">
<span style="font-family: inherit;">Meskipun terkesan di masyarakat luas bahwa program IDT dan Takesra/Kukesra ini semuanya sudah “gagal total” karena tidak ada lagi dana segar yang disalurkan kepada penduduk miskin, dan sudah ada program-program penggantinya yaitu PPK (Program Pengembangan Kecamatan), tetapi penelitian kami sekaligus mengujicoba kuesioner dan Manual ESCAP di DIY membuktikan yang sebaliknya. Dana hibah program IDT di Karangawen, Gunungkidul, telah meningkatkan pendapatan penduduk miskin sebesar 97% selama 8 tahun (1994-2002). Meskipun dana IDT diberikan sebagai hibah pemerintah pusat kepada 123.000 pokmas di seluruh Indonesia, tetapi di Karangawen otomatis dijadikan model simpan pinjam yang kini telah berkembang 126%. Bukti dari lapangan ini menunjukkan bahwa rakyat / penduduk miskin tidak pernah memperlakukan dana IDT sebagai program belas kasihan (<i>charity</i>) tetapi benar-benar sebagai dana program pemberdayaan ekonomi rakyat yang mampu mengembangkan masyarakat desa yang mandiri dan percaya diri. Dalam kaitan ini saya sedih sekali dan sulit memahami arogansi pakar-pakar ekonomi dan sosial yang enggan pergi ke desa-desa dan selalu menolak hasil-hasil penelitian apapun yang menunjukkan rakyat/penduduk miskin bukan orang-orang bodoh, malas, sehingga hanya bisa maju dengan instruksi dari pemerintah atau orang-orang “pandai” dari luar. Dari kasus ini terbukti bahwa justru bukan rakyat/penduduk miskin yang bodoh/malas, tetapi para pakar ekonomi/sosial itulah sebenarnya yang malas/bodoh. Dalam pada itu aparat birokrasi yang berbicara lancar tentang segala program “taskin”, dalam kenyataan sering memperlihatkan kepedulian dan komitmen yang amat rendah terhadap kehidupan dan nasib penduduk miskin di daerahnya. Ada seorang bupati di Bengkulu yang tidak peduli pada anggota pokmas IDT yang telah ditipu pengusaha pemasok sapi setempat padahal 4 bulan sebelumnya sudah ada “laporan” masuk tentang hal itu di kantornya. Di Maluku seorang pejabat PMD kecamatan tidak berterima kasih tetapi malah mengeluh “tambah kerjaan” saat dikonfirmasi (1996) bahwa seluruh kota di propinsi, kabupaten/kota di “IDT” kan. Faktor-faktor itulah yang secara keseluruhan mempersulit upaya penanggulangan kemiskinan bersasaran di Indonesia.<o:p></o:p></span></div>
<div align="justify" class="MsoNormal" style="line-height: 13px; margin-left: 27.5pt; text-indent: -17.5pt;">
<span style="font-family: inherit;">III. Lokakarya kita 2 hari ini bagi sementara orang memang bertajuk kurang menarik, yaitu hanya membahas “aplikasi manual tentang penanggulangan kemiskinan bersasaran” (<i>A Manual for Evaluating Targeted Poverty Alleviation Programmes</i>), “lebih-lebih” dengan bahasa Inggris. Namun karena telah ada putusan panitia penyelenggara bahwa pada hari kedua ini kita boleh penuh menggunakan bahasa Indonesia atau bagi saya bahasa <i>Jawa</i> di sana-sini, sebaiknya kita berusaha maksimal memanfaatkannya. Manual yang dimaksud dan kuisioner yang menyertainya telah saya terapkan (diujicobakan) di 5 kabupaten/kota di propinsi DIY mulai September 2002–Januari 2003 dan sebagian hasilnya saya laporkan dalam makalah dengan bahasa Inggris yang “bopeng-bopeng”.<o:p></o:p></span></div>
<div align="justify" class="MsoNormal" style="line-height: 13px; margin-left: 27.5pt;">
<span style="font-family: inherit;">Tiga kritik utama saya terhadap manual ini adalah: <i><u>Pertama</u></i>, pendekatannya masih kurang cocok dengan kondisi sosial-ekonomi-budaya riil Indonesia yang masih bersifat dualistik, yaitu masih adanya perbedaan besar antara sektor modern-industrial dan sektor tradisional perdesaan (ekonomi rakyat). <i><u>Kedua</u></i>, pendekatan terhadap responden/peserta program penanggulangan kemiskinan bersasaran (PKB) sangat individual/perorangan, padahal dalam kenyataan di semua program PKB peranan kelompok masyarakat (Pokmas) sangat besar. <i><u>Ketiga</u></i>, pada bidang usaha/kegiatan ekonomi diasumsikan adanya pemisahan yang jelas/tegas antara kegiatan ekonomi rumah tangga sehari-hari dengan usaha/bisnis termasuk dalam pembukuannya. Namun harus diakui bahwa manual ini benar-benar sangat bermanfaat dan menggugah kita di Indonesia yang selama ini belum pernah membuat upaya-upaya seperti ini, yaitu mengadakan evaluasi secara kuantitatif dampak program (sosial/ekonomi) PKB.<o:p></o:p></span></div>
<div align="justify" class="MsoNormal" style="line-height: 13px; margin-left: 27.5pt;">
<span style="font-family: inherit;">Memang kita sudah sering berbicara tentang MONEV (<i>Monitoring and Evaluation</i>) tetapi belum pernah mengukur secara kuantitatif dampak program-program ini pada tingkat rumah tangga (<i>household</i>), lebih-lebih pada tingkat pemanfaat langsung (<i>beneficiary</i>) dan juga pada tingkat Pokmas beranggotakan 15-30 orang. Jadi yang sering terjadi, meskipun kita sering megadakan MONEV di berbagai daerah kabupaten/kota atau propinsi, namun laporannya selalu bersifat non kuantitatif, yaitu, baik, sedang, kurang, dan sebagainya, dan tidak pernah dapat menunjukkan berapa persen pendapatan penduduk/penerima manfaat telah meningkat sebagai hasil dari program tertentu dan berapa persen penduduk miskin telah menjadi tidak miskin lagi per desa, per kabupaten, dan per propinsi. Satu dua propinsi seperti DIY dan Bali melaporkan berhasil melaksanakan program IDT, tetapi tidak ada laporan secara kuantitatif berapa ribu orang telah dibebaskan dari kemiskinannya selama 8-9 tahun program IDT, dan berapa persen kenaikan pendapatan mereka yang telah tidak miskin lagi.<o:p></o:p></span></div>
<div align="justify" class="MsoNormal" style="line-height: 13px; margin-left: 27.5pt;">
<span style="font-family: inherit;">Dampak negatif belum adanya evaluasi kuantitatif ini sangat jelas yaitu pemerintah tidak pernah mampu untuk mempertajam program-progam PKB, yaitu di daerah-daerah mana saja program-program perlu dikendorkan karena masyarakat/ ekonomi rakyat sudah dapat mandiri/diberdayakan, dan di daerah mana saja program-program masih perlu ditingkatkan berdasar dan mengambil pelajaran dari pelaksanaan program-program serupa di daerah yang telah berhasil seperti DIY dan Bali tersebut. “Studi banding” dalam arti sebenarnya jarang dilakukan pejabat, bahkan jika mereka bertemu dalam konperensi nasional/regional pun yang mereka tukar pendapatkan bukan upaya-upaya konkrit melaksanakan program-program yang baik tetapi sekedar omong-omong “kagum-mengagumi” praktek-praktek tertentu tanpa tindak lanjut perincian program-program yang dikagumi sebagai program-program yang berhasil.<o:p></o:p></span></div>
<div align="justify" class="MsoNormal" style="line-height: 13px; margin-left: 27.5pt;">
<span style="font-family: inherit;">Maka Manual ESCAP ini dengan penyempurnaan-penyempurnaan kita dan penyesuaian tertentu pada budaya nasional/regional kita di Indonesia dapat menjadi titik awal metode ilmiah evaluasi (dan monitoring) macam-macam PKB kita seperti yang kini kita laksanakan, yaitu PPK. PPK yang merupakan peningkatan program IDT dalam perhitungan kita baru dapat meningkatkan pendapatan sebessar 11% dibanding 97% pada program IDT (pada tingkat rumah tangga/<i>household</i>), meskipun pada tingkat pemanfaat (<i>beneficiaries</i>) sebesar 63,2%, lebih tinggi dibanding IDT yang 35,4%.<o:p></o:p></span></div>
<div align="justify" class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 13px; margin-left: 27.5pt;">
<span style="font-family: inherit;">Akhirnya kami ucapkan terima kasih kepaa UN-ESCAP yang telah memberikan kepercayaan untuk mengujicobakan manual ini di Yogyakarta, tempat kedudukan kami. Seandainya lokakarya ini dapat dilaksanakan di Yogyakarta tentu dapat lebih menarik lagi bagi para peserta yang kemudian dapat mengadakan pembicaraan “tatap muka” langsung dengan orang-orang anggota pokmas yang telah naik tingkat dari miskin menjadi tidak miskin lagi. Mudah-mudahan pemerintah Indonesia dapat benar-benar tergugah untuk melaksanakan evaluasi-evaluasi kuantitatif seperti ini di semua daerah dan hasil-hasilnya ditindaklanjuti setiap tahun dalam bentuk penajaman program-program penanggulangan kemiskinan bersasaran.<o:p></o:p></span></div>
<div align="justify" class="MsoNormal" style="line-height: 13px; margin-left: 27.5pt;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div align="justify" class="MsoNormal" style="line-height: 13px; margin-left: 27.5pt;">
<span style="font-family: inherit;">Jakarta, 6 Maret 2003<o:p></o:p></span></div>
<div>
<div id="ftn1">
<div class="MsoFootnoteText">
<span style="font-family: inherit;"><o:p></o:p></span></div>
</div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-top: 6pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span lang="IN"> </span><b>Prof. Dr. Mubyarto </b>– <span lang="EN-AU">Guru Besar FE UGM, Kepala Pusat Studi Ekonomi Pancasila UGM</span></span></div>
<div align="left">
<br /></div>
</span>Nadya Artaniahttp://www.blogger.com/profile/05671477616970467918noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5532723090993238615.post-84661277074287717372012-02-21T21:28:00.001-08:002012-03-13T23:10:18.343-07:00Hutang oh Hutang!!!<br />
<div id="iklan12595885050817760144" style="background-color: white; line-height: 21px;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Jumlah Hutang Indonesia Yang Jatuh Tempo Tahun Ini - Saat ini, ramai dibicarakan besarnya utang pemerintah yang jatuh tempo tahun ini. Kewajiban yang muncul akibat penerbitan surat utang maupun pinjaman langsung dari negara lain itu, sungguh fantastis. Totalnya sebesar Rp 139 triliun. Sedangkan pembayaran bunga dari utang yang masih berjalan sekitar Rp 122 triliun. Ada apa dengan utang?</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span><br />
<span style="font-family: inherit;">Penerbitan surat utang atau meminjam dana dari luar negeri, baik melalui bilateral maupun multilateral, atau menerbitkan surat pengakuan utang, dilakukan untuk menutupi anggaran yang defisit: lebih besar pengeluaran ketimbang penerimaan. Jadi, utang selalu dianggap sebagai dewa penolong.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span><br />
<div style="text-align: center;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIurP17ygDx7VDtDCzkTpUc2wBYbBZlkhkhtDRrOWy5ASVSHgjhP6rbKOzGwDl8HjzF4evXPiCjLOgepdJ12yTPQwqszloRIyIROgP9j-R6crAxBmAcf0iHipX_3-C8elb0sY-t4GcxUQI/s1600/1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIurP17ygDx7VDtDCzkTpUc2wBYbBZlkhkhtDRrOWy5ASVSHgjhP6rbKOzGwDl8HjzF4evXPiCjLOgepdJ12yTPQwqszloRIyIROgP9j-R6crAxBmAcf0iHipX_3-C8elb0sY-t4GcxUQI/s1600/1.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
</div>
<a name='more'></a><span style="font-family: inherit;"><br /></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span><br />
<span style="font-family: inherit;">Seperti yang akan dilakukan pemerintah pada tahun ini. Untuk keperluan tersebut, pemerintah akan menerbitkan surat utang lagi dalam mata uang yen, yang disebut sebagai "Samurai Bond". Tujuannya, selain menambal anggaran yang masih minus, juga untuk membayar utang jatuh tempo yang sebagian besar dalam yen.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span><br />
<span style="font-family: inherit;">Ibaratnya, gali lubang tutup lubang, dan gali lubang lagi. Secara ekonomi, utang yang jatuh tempo – baik terjadi pada pemerintah maupun pada individu – tentu membuat kebutuhan terhadap likuiditas untuk pembayaran bertambah dari biasanya. Jika utangnya dalam bentuk yen yang terbesar, maka kebutuhan mata uang Jepang itu pun akan besar.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span><br />
<span style="font-family: inherit;">Dampaknya mudah ditebak. Pemerintah harus berbelanja yen untuk memenuhi kewajibannya membayar utang. Akibat ada tambahan kebutuhan terhadap yen (ditransaksikan dengan rupiah) sebagai komoditas, nilai mata uang Negeri Matahari Terbit itu berpotensi naik atau menguat.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span><br />
<span style="font-family: inherit;">Kemudian, dengan model anggaran yang minus, kemudian ditutupi dengan utang, bermakna kemampuan pemerintah membiayai program pembangunan makin kecil. Apalagi, dalam struktur anggaran belanja yang ada saat ini, sebanyak 60 persen digunakan untuk belanja rutin, seperti fasilitas (dari kendaraan, operasional, hingga rumah) dan gaji pegawai atau pejabat. Oh ya, ada banyak tambahan wakil menteri juga – lazimnya ikut membawa staf. Nah, barulah sisanya buat pembangunan.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span><br />
<span style="font-family: inherit;">Jadi, jatah rakyat makin kurus. Sejatinya, pemerintah yang dikelilingi oleh orang-orang pintar, tentu paham dengan situasi ini. Termasuk, cara lain yang mungkin dilakukan untuk mengamankan anggaran, seperti menaikan pajak atau mengurangi subsidi.</span></div>
</div>
<div id="iklan22595885050817760144" style="background-color: white; line-height: 21px;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span><br />
<span style="font-family: inherit;">Apesnya, pilihan terakhir inilah yang saat ini gencar diteriakkan melalui rencana kenaikan atau pembatasan bahan bakar minyak, serta kenaikan tarif listrik. Pertanyaannya, kapan rencana belanja rutin yang memakan anggaran di atas 50 persen itu diturunkan?</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span><br />
<span style="font-family: inherit;">Belum pernah terdengar programnya, sekalipun sayup-sayup. Atau, kapan pajak di industri yang kerjaannya banyak menggerogoti bumi Indonesia seperti pertambangan atau perkebunan dinaikkan juga pajaknya agar tidak hanya menyisakan kerusakan lingkungan? Nyaris tak terdengar.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span><br />
<span style="font-family: inherit;">Justru yang paling nyaring adalah dendang dari Lapangan Banteng, tempat Departemen Keuangan bermarkas, yang tahun ini akan menerbitkan lagi surat utang senilai Rp 250 triliun. Dananya, sebagian digunakan untuk memenuhi target program yang sudah dicanangkan oleh pemerintah. Dan seperti biasa, menutupi minusnya anggaran.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span><br />
<span style="font-family: inherit;">Inilah langkah paling mudah menutup bolongnya anggaran. Tanpa ada “pertentangan” politik seperti pada kebijakan menaikkan pajak di sektor pertambangan misalnya, yang dimiliki oleh orang-orang terkaya di Indonesia.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span><br />
<span style="font-family: inherit;">Disadarai atau tidak, utang secara ideologis adalah memberi ruang berkembangnya hegemoni pemilik modal kepada negara ini. Contohnya kasat mata. Pinjam duit ke Cina untuk proyek listrik 10 ribu megawatt, kontraktornya juga harus berasal dari Cina. Satu paket. Tentu ini berlaku dengan pinjaman-pinjaman proyek lainnya.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span><br />
<span style="font-family: inherit;">Mau pinjam uang dari pasar keuangan melalui penerbitan surat utang, maka kiblatnya harus dipindah ke lembaga pemeringkat dan pengelola modal swasta. Sekali lembaga pemeringkat menggoyang tingkat risiko investasi Indonesia, para calon pembeli surat utang minta imbal hasil yang lebih besar. Semuanya serba bermasalah.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span><br />
<span style="font-family: inherit;">Karena itu sebenarnya, pilihan cukup bijak adalah: efisiensi belanja rutin (gaji dan fasilitas), atau naikkan penerimaan pajak dari industri pertambangan dan perkebunan – ingat, lahan yang dipakai dan dikeruk adalah milik rakyat Indonesia. Sungguh tragis, jika pemiliknya hanya kebagian dampak negatif.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span><br />
<span style="font-family: inherit;">Janganlah kebiasaan tak elok justru dijadikan hobi: gertak rakyat dengan pengurangan subsidi, atau menerbitkan surat utang. Apalagi, saat ini rakyat masih dipaksa menikmati jalan yang rusak, buruknya fasilitas publik, dan subsidi dicabut pula ketika pendapatan rakyat belum siap menambalnya.</span></div>Nadya Artaniahttp://www.blogger.com/profile/05671477616970467918noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5532723090993238615.post-69533568713662143822012-02-21T21:25:00.001-08:002012-03-13T23:11:06.705-07:00Ketidak Adilan Hukum Indonesia<br />
<div class="metaboxtitle">
<h3 class="post-title entry-title">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;">Ketidak Adilan Hukum Indonesia</span></span></h3>
<div style="color: #aaa9a9; font-family: inherit; font-style: italic; margin-bottom: 20px;">
<span style="background-color: white;">KETIDAK ADILAN HUKUM DI INDONESIA</span></div>
</div>
<div class="separator" style="clear: both; font-family: inherit; line-height: 2em; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"></span></div>
<div style="font-family: inherit; line-height: 1.5em;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: white; line-height: 1.5em;"><br /></span></span><br />
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: white; line-height: 1.5em;"><br /></span></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-WhVE6k3q_g8/TwZzul22-dI/AAAAAAAAAEE/10bCCXwdxeU/s1600/3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="153" src="http://4.bp.blogspot.com/-WhVE6k3q_g8/TwZzul22-dI/AAAAAAAAAEE/10bCCXwdxeU/s200/3.jpg" style="cursor: move;" width="200" /></a></div>
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: white; line-height: 1.5em;"><br /></span></span><br />
<span style="background-color: white; font-family: inherit; line-height: 1.5em;">Kasus BLBI telah berjalan lebih kurang selama 10 tahun sejak krisis moneter tahun 1997/1998.</span></div>
<div style="font-family: inherit; line-height: 1.5em;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: white;">Langkah penegakan hukum yang dilakukan mengakibatkan pengambil kebijakan pengucuran Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) dijatuhi hukuman. Sementara dua direksi lain di-SP3-kan (surat perintah penghentian penyidikan) Kejaksaan Agung (Kejagung) dan sejumlah penerima BLBI dihukum</span></span></div>
<div style="font-family: inherit; line-height: 1.5em;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: white;">Pemerintah menetapkan kebijakan hukum dan menggunakan UU No 25/2000 tentang Propenas dan payung politik Tap MPR untuk penyelesaian di luar pengadilan, diikuti Inpres No 8/2002 yang mengesahkan MSAA, MRNIA, APU, dan SKL.</span></span></div>
<div style="font-family: inherit; line-height: 1.5em;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: white;">Konsekuensi dari Inpres itu adalah dihentikannya penyidikan kasus BLBI oleh Kejagung. Namun, penghentian itu tidak merujuk pada ketentuan KUHAP atau UU Kejaksaan.</span></span></div>
<a name='more'></a><div style="font-family: inherit; line-height: 1.5em;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: white;">Surat keterangan lunas (SKL) terhadap obligor yang diharapkan kooperatif (melunasi kewajibannya) tidak memberi hasil maksimal bagi kepentingan negara. Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada 6 Mei 2008, membatalkan SP-3 Kejagung yang telah dikeluarkan atas nama kasus SYN (BDNI) bertanggal 14 Juni tahun 2004, merupakan bukti bahwa payung hukum itu tidak memenuhi asas kepastian hukum dan belum berpihak pada kepentingan masyarakat luas. Sementara pengembalian atas kerugian negara tidak mencapai 10 persen dari total dana BLBI yang telah disalurkan.</span></span></div>
<div style="font-family: inherit; line-height: 1.5em;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: white;">Menimbulkan ketidakadilan</span></span></div>
<div style="font-family: inherit; line-height: 1.5em;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: white;">Kepastian hukum dan keadilan dalam kebijakan hukum yang diambil pemerintah telah menimbulkan ketidakadilan bagi sebagian tersangka/terdakwa serta masyarakat luas, bahkan tampak diskriminatif. Contoh nyata, mengapa obligor SYN dalam kasus BDNI masih diberi kebebasan untuk ”buron” ke luar negeri dengan alasan kesehatan dan mendapat izin Jaksa Agung, sedangkan tersangka/terdakwa lain tidak diberi perlakuan sama dan tetap dikenakan penahanan serta dituntut secara pidana.</span></span></div>
<span style="font-size: small;"><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=5532723090993238615" name="more" style="font-family: inherit;"></a></span><br />
<div style="font-family: inherit; line-height: 1.5em;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: white;">Tertangkapnya UTG dengan uang sekitar Rp 6 miliar dari Art tiga hari setelah diumumkan bahwa Kejagung tidak menemukan unsur melawan hukum dalam kasus BDNI (SYN); dua kali keterangan Glenn Yusuf (mantan Kepala BPPN) di hadapan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang mengakui adanya suap dalam kasus BLBI; serta rekaman percakapan UTG dan Art, KyR dan Art, UUS dan Art yang dibuka dalam persidangan terdakwa Art ditambah rencana penangkapan Art oleh Kejagung dengan sepengetahuan Jaksa Agung membuktikan bahwa penegakan hukum kasus BLBI telah menciptakan miscarriage of justice.</span></span></div>
<div style="font-family: inherit; line-height: 1.5em;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: white;">Ini merupakan skandal besar kedua dalam sejarah penegakan hukum di Indonesia setelah kasus dana BI. Rencana penangkapan Art oleh Kejagung juga melanggar Pasal 50 UU KPK (2002) yang tegas melarang kejaksaan atau kepolisian melakukan langkah hukum saat KPK sudah menangani kasus korupsi itu.</span></span></div>
<div style="font-family: inherit; line-height: 1.5em;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: white;">Inisiatif Kejagung memeriksa keterlibatan petinggi Kejagung dalam kasus UTG tidak dapat menghapus citra negatif masyarakat. Maka, KPK seharusnya dapat mengambil alih kasus BLBI dari Kejagung dan memeriksa petinggi Kejagung tersebut.</span></span></div>
<div style="font-family: inherit; line-height: 1.5em;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: white;">Analisis kasus BLBI</span></span></div>
<div style="font-family: inherit; line-height: 1.5em;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: white;">Masyarakat Hukum Pidana dan Kriminologi Indonesia telah menganalisis kasus BLBI. Kesimpulannya, pertama, kasus BLBI sarat muatan korupsi. Kedua, KPK dapat mengambil alih kasus BLBI dari Kejagung.</span></span></div>
<div style="font-family: inherit; line-height: 1.5em;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: white;">Kasus BLBI, terutama pasca-Inpres No 8/2002, merupakan tindak pidana korupsi karena unsur melawan hukum, memperkaya diri atau orang lain atau korporasi, dan kerugian negara telah dipenuhi. Penyelesaian di luar pengadilan juga tidak membuahkan hasil signifikan bagi kepentingan negara. Selain itu, tidak ada iktikad baik dari penerima BLBI, antara lain nilai jaminan jauh lebih rendah dari nilai kewajiban yang seharusnya diselesaikan kepada negara dan tidak kooperatif terhadap pemanggilan Kejagung.</span></span></div>
<div style="font-family: inherit; line-height: 1.5em;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: white;">KPK dapat mengambil alih dalam rangka supervisi (Pasal 9 juncto Pasal 8) dan merujuk Pasal 68 UU No 30/2002 tentang KPK. Tidak ada alasan bahwa KPK tidak dapat mengambil alih kasus BLBI karena hukum acara pidana Indonesia (Pasal 284 Ayat 1 KUHAP) tegas tidak mengakui asas nonretroaktif sepanjang terkait dengan kewenangan menyidik dan menuntut perkara sebelum KUHAP terbentuk. Asas itu diakui dalam proses kriminalisasi suatu perbuatan menjadi tindak pidana vide Pasal 1 Ayat (1) KUHP.</span></span></div>
<div style="font-family: inherit; line-height: 1.5em;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: white;">Wewenang KPK mengambil alih perkara korupsi yang belum selesai penanganannya tidak bertentangan dengan UUD 1945 dan Perubahannya karena Pasal 28 I UUD 1945 dan Perubahannya tidak melarang wewenang retroaktif KPK. Jika ada pendapat KPK tidak dapat mengambil alih kasus BLBI, jelas mereka tidak memahami sejarah hukum pidana Indonesia sampai KUHAP diundangkan tahun 1981. Jika asas nonretroaktif diterapkan pada masalah wewenang, akan terjadi stagnasi pemerintahan dan kinerja penegakan hukum dari satu periode ke periode lain.</span></span></div>
<div style="font-family: inherit; line-height: 1.5em;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: white;">Berikut Ketidak adilan hukum yang terjadi juga di Indonesia ini :</span></span></div>
<div style="font-family: inherit; line-height: 1.5em;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: white;"><b>Keanehan yang Namanya “Hukum</b>“</span></span></div>
<div style="font-family: inherit; line-height: 1.5em;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: white;">Ada begitu banyak yang masih menjadi misteri dan PR “sudahkah Indonesia menjadi negara hukum bagi seluruh rakyatnya?” Dalam berbagai kesempatan di blog, saya menulis unek-unek suatu kasus dan kondisi dimana saya merasa terjadi ketidakadilan dalam peristiwa tersebut. Contohnya adalah <a href="http://nusantaranews.wordpress.com/2009/06/03/2009/04/19/misteri-pemilumengapa-laporan-bawaslu-tidak-ditanggapi-polisi/" style="color: black; text-decoration: none;">Keanehan KPU</a><span style="color: black;">, </span><a href="http://nusantaranews.wordpress.com/2009/06/03/2009/02/28/rupanya-putri-megawati-miliki-buddha-bar-bersama-renny-sutiyoso/" style="color: black; text-decoration: none;">Buddha Bar,</a><span style="color: black;"> </span><a href="http://nusantaranews.wordpress.com/2009/06/03/2009/01/05/6-situs-porno-yang-paling-banyak-diakses/" style="color: black; text-decoration: none;">UU ITE dan Pornografi terhadap Situs Porno,</a><span style="color: black;"> </span><a href="http://nusantaranews.wordpress.com/2009/06/03/2009/05/16/sby-mega-jk-wiranto-penerima-dana-korupsi-dkp-2004-kembali-nyapres/" style="color: black; text-decoration: none;">Korupsi Dana DKP pada Pilpres 2004</a>. Selain tulisan saya diatas, bagaimana Imam Hambali (Kemat) dan David Eko Prianto yang ditangkap dan dipidana 17 dan 12 tahun penjara serta Maman Sugianto (Sugik) yang disergap dan didakwa akibat aparat kepolisian Jombang yang tidak profesional mengungkap kasus pembunuhan Asrori (dilanjutkan oleh Kejati Jombang).</span></span></div>
<div style="font-family: inherit; line-height: 1.5em;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: white;">Berbagai kasus ketidakadilan rakyat kecil terus terjadi, disisi lain para penguasa dengan seenak-enaknya dapat melanggar aturan. Saya melihat bahwa kasus Buddha Bar merupakan salah satu konspirasi terbesar ketimpangan oleh penguasa dan pengusaha yang dengan enteng menepikan hukum perundangan kita<a href="http://nusantaranews.wordpress.com/2009/06/03/indonesia-negara-hukum-atau-negara-kekuasaan/" style="text-decoration: none;" target="_blank">.</a> Bagaimana kasus korupsi DKP yang hanya menumbalkan terpidana Rokhmin Dahuri<a href="http://nusantaranews.wordpress.com/2009/06/03/indonesia-negara-hukum-atau-negara-kekuasaan/" style="text-decoration: none;" target="_blank">.</a> Bagaimana UU ITE dan Pornografi tidak digunakan untuk melindungi rakyat banyak, tapi disisi lain hanya menjerat suara rakyat kecil.</span></span></div>
<div style="font-family: inherit; line-height: 1.5em;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: white;">Makanya, saya katakan bawah tidaklah heran jika kita melihat fenomena produk-produk hukum (UU dan turunannya) di negeri yang dibuat dengan dana miliaran rupiah hanya untuk menjerat si miskin bertambah miskin dan tidak berdaya. Sedangkan para penguasa beserta kroninya memiliki akses yang seluas-luasnya dalam berbagai izin inkonstitusional dan pemanfaatan fasilitas negara.</span></span></div>
<div style="font-family: inherit; line-height: 1.5em;">
<span style="font-size: small;"><b style="background-color: white;">Dilema Prita Mulyasari</b></span></div>
<div style="font-family: inherit; line-height: 1.5em;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: white;">Prita Mulyasari, seorang ibu dari dua orang anak yang masih kecil harus mendekam dibalik jeruji karena didakwa atas pelanggaran Pasal 27 ayat 3 Undang-Undang nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Dari pengakuannya, ia menjadi korban oknum perusahaan <b>RS Omni International Alam Sutera </b>yang memperlakukan dia bak sapi perahan. Pasien yang harusnya mendapat prioritas pelayanan kesehatan yang prima, justru menjadi obyek eksploitasi finansial dan bahkan jika apa yang diungkapkan oleh ibu Priya Mulyasari dalam email/surat pembaca itu benar , maka secara insitusi RS Omni Internasional melindungi oknum dokter yang melakukan mal-praktik. Pihak manajemen RS Omni telah menggunakan kekuasaan jaringan dan keuangan untuk mendukung perbuatan yang tidak semestinya.</span></span></div>
<div style="font-family: inherit; line-height: 1.5em;">
<span style="font-size: small;"><b style="background-color: white;">Prita Dipenjara, tapi Kejahatan Pornografi?</b></span></div>
<div style="font-family: inherit; line-height: 1.5em;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: white;">UU ITE mengatur banyak aspek dalam dunia internet, mulai dari etika-moral dalam menggunakan internet hingga transaksi bisnis internet. Perbuatan yang pertama dilarang dalam UU 11/2008 adalah tindakan penyebaran konten asusila [ditegaskan dalam UU 44/2008 tentang Pornografi], lalu perjudian (2), pencemaran nama baik (3), dan pemerasan/ancaman (4), hal-hal berbau SARA dan seterusnya. Bila kita melihat urutannya, maka semestinya UU ITE yang disahkan pada April 2008 digunakan untuk membersihkan konten porno dari dunia internet demi melindungi generasi muda dari degradasi moralitas.</span></span></div>
<div style="font-family: inherit; line-height: 1.5em;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: white;">Namun, adakah perubahan berarti informasi dan industri pornografi via internet di Indonesia sejak diterbitnya UU ITE April 2008 dan UU Pornografi Oktober 2008 silam? Bukankah kasus pelanggaran Pasal 27 ayat 1 lebih banyak daripada ayat 3 UU 11/2008? Mengapa pula seorang ibu yang menyampaikan unek-unek menjadi korban mal praktik perusahaan rumah sakit harus kembali menjadi korban sementara para oknum rumah sakit berleha-leha? Apakah dengan kekuasaan jaringan dan finansial, maka manajemen Omni bisa menyewa pengacara (bahkan jaksa) membuat yang benar jadi salah, salah jadi benar? Mengapa kepolisian tidak menyelidiki siapa yang menyebarluaskan email private dari Bu Prita?</span></span></div>
<div style="font-family: inherit; line-height: 1.5em;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: white;">Dan mengapa untuk membahas masalah ini, saya mengangkat isu yang terlalu lebar yakni masalah hukum secara umum? Karena saya sangat percaya, bahwa kasus Ibu Prita, Rokhmin Dahuri, Kemat, David, Sugik, Sengkon dan Karta. hanyalah fenomena gunung es atas ketidakadilan hukum di negeri ini. Lebih baik tidak memilih sama sekali, daripada memilih pemimpin yang tidak tegas memperjuangkan keadilan rakyat! Utang najis saja terus dibela, suara rakyat kecil dipasung! Hukum dapat siran oleh kekuasaan dan baru muncul ketika kampanye datang. Sesungguhnya dimanakah hukum itu? Ditangan penguasa kah?</span></span></div>
<div style="font-size: 1.1em; line-height: 1.5em;">
<br class="Apple-interchange-newline" /></div>Nadya Artaniahttp://www.blogger.com/profile/05671477616970467918noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5532723090993238615.post-2716498346386604432012-02-21T21:24:00.001-08:002012-02-21T21:33:56.596-08:00Urgensi Dakwah Islam Demi Tegaknya Syariah Dan Khilafah<br />
<div class="metaboxtitle">
<h3 class="post-title entry-title">
Syariah Dan Khilafah</h3>
<br /></div>
<br />
<div class="post-body entry-content" style="background-color: white; border-bottom-width: 0px; text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
Urgensi Dakwah Islam Demi Tegaknya Syariah Dan Khilafah</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-t04p0bHg8_o/TwZ17w-_iWI/AAAAAAAAAEQ/ZBn55pZOgok/s1600/4.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-t04p0bHg8_o/TwZ17w-_iWI/AAAAAAAAAEQ/ZBn55pZOgok/s1600/4.jpg" /></a></div>
<br />
<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Masyarakat Indonesia pasti tidak asing lagi dengan pemberitaan Negara Islam Indonesia (NII). NII sangat ramai dibicarakan dari mulut ke mulut, ditambah lagi pemberitaan dari media massa, baik media cetak maupun elektronik. Membuat masyarakat semakin akrab dengan isu NII. Setelah terungkap maraknya orang hilang,atau keluarga yang melaporkan kehilangan anggota keluarganya. Ditambah pengakuan mereka yang pernah bergabung dengan gerakan ini. Isu ini mengarah kepada NII Komandemen Wilayah 9(NII KW 9). Selengkapnya akan dibahas dalam kajian berikut.<br />
<br />
<span style="color: red;">Sejarah NII KW 09</span><br />
Sesungguhnya, permasalahan gerakan NII ini bukanlah hal baru. NII sudah ada sejak beberapa puluh tahun lalu. NII dikenalkan pada 7 Agustus 1949 oleh Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo. Ketika Soekarno-Hatta memproklamirkan kemerdekaan Indonesia, sebenarnya Kartosoewirjo sudah terlebih dahulu memproklamirkan kemerdekaan sebuah negara Islam. Namun atas pertimbangan kebangsaan dan kesatuan ia mencabut kembali proklamasi tersebut dan bersedia turut menegakkan Republik Indonesia dengan syarat umat Islam Indonesia diberi kesempatan untuk menjalankan syariat Islam. Hal ini sebagaimana tercantum dalam sila pertama Piagam Jakarta yang kemudian dihapus sehingga hanya menyisakan kalimat “Ketuhanan yang Maha Esa” saja.<br />
<br />
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=5532723090993238615" name="more"></a>Penghapusan tujuh kata dalam Piagam Jakarta tersebut merupakan awal retaknya hubungan Kartosoewirjo dan Soekarno, teman seperguruannya semasa masih dididik oleh HOS Tjokroaminoto. Keduanya memang menunjukkan sikap dan prinsip politik berbeda. Kartosoewirjo adalah seorang muslim taat yang mencita-citakan berdirinya negara berdasarkan syariat Islam, sedangkan Soekarno nasionalis sekuler yang lebih mementingkan persatuan dan kesatuan Indonesia dengan Pancasila-nya. Hal ini membuat Kartosoewirjo selalu berseberangan dengan pemerintah RI. Ia bahkan menolak jabatan menteri yang ditawarkan Perdana Menteri Amir Sjarifuddin.<br />
<br /><a name='more'></a>
Ketika wilayah Republik Indonesia hanya tinggal Yogyakarta dan beberapa karesidenan di Jawa Tengah sebagai hasil kesepakatan dalam Perjanjian Renville, Kartosoewirjo melihat peluang untuk mendirikan negara Islam yang dicita-citakannya. Maka iapun memprokamasikan Negara Islam Indonesia (NII) di Malangbong, Tasikmalaya, Jawa Barat, pada 7 Agustus 1949. 27 Desember 1949 pemerintahan Republik Indonesia Serikat (RIS) dibentuk sebagai hasil dari Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag, Belanda. Dalam negara federasi yang diakui kedaulatannya oleh Kerajaan Belanda itu, Republik Indonesia di Yogyakarta merupakan salah satu dari 16 negara federal anggota RIS. Soekarno terpilih sebagai presiden RIS, sedangkan jabatan presiden RI diserahkan pada Mr. Asa’at. Terbentuknya RIS secara otomatis membenturkan NII dengan RIS karena Negara Pasundan bentukan Belanda yang menguasai wilayah Jawa Barat merupakan anggota federasi RIS. Konfrontasi memperebutkan Jawa Baratpun meletus. RIS merasa berhak atas Jawa Barat berdasarkan hasil KMB, sedangkan NII bersikeras mereka lebih berhak karena telah lebih dulu memproklamasikan diri sebelum dibentuknya Negara Pasundan dan RIS.<br />
<br />
Perang NII-RIS berlangsung selama 13 tahun. Dalam masa 13 tahun itu RIS berubah bentuk menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Negara Pasundan menjadi provinsi Jawa Barat. Hal ini membuat NII semakin terpojok karena dengan bentuk baru RIS tersebut NII seperti negara dalam negara. Pada akhirnya tentara NKRI berhasil menghabisi perlawanan NII, ditandai dengan tertangkapnya SM Kartosoewirjo selaku Imam Besar (presiden) NII di wilayah Gunung Geber pada 4 Juni 1962. Mahkamah militer menyatakan Kartosoewirjo bersalah dan menjatuhkan hukuman mati. Mantan aktivis, jurnalis, sekaligus ulama kharismatik itupun menghembuskan napas terakhirnya di depan regu tembak NKRI pada September 1962.<br />
<br />
Dalam riset MUI (2002) terungkap,menurut Raden Abdul fata Wirangganapati,mantan Kuasa Usaha Komandemen Tertinggi Angkatan Perang NII yang bertugas memilih dan mengangkat panglima komandemen wilayah, sejak juli 1962 secara organisasi NII sudah bubar. Sehingga keberadaan NII saat ini sangat didominasi oleh ide-ide yang sesat dan menyesatkan karena ide-ide yang diemban oleh kartosoewiryo terdahulu sudah tidak murni lagi.<br />
<br />
MUI pun mendapat pengakuan dari mantan kepala Badan Koordinasi Intelijen Nasional (Bakin, sekarang Badan Intelijen Nasional/BIN) bahwa badan intelijen negara era Soeharto telah melakukan Operasi Khusus (Opsus) untuk pembusukan NII dengan membuat NII KW9 yang menyimpang jauh dari NII asli. Hal itu diungkap Wakil Sekretaris Komisi Fatwa MUI Pusat H Aminuddin Yaqub dalam acara talkshow Halqah Islam dan Peradaban (HIP) ke-30, Selasa (10/5) siang di Wisma Antara, Jakarta. NII KW 9 dinilai telah menyimpang,bahkan sesat dan menyesatkan. Diantara penyimpangan (hasil penelitian MUI 2002): mobilisasi dana mengatasnamakan ajaran islam yang diselewengkan, penafsiran ayat al-Qur’an yang menyimpang,mengkafirkan orang diluar kelompoknya,juga indikasi penyimpangan paham dalam masalah zakat dank urban yang ditetapkan.<br />
<br />
Alasan mengapa NII KW 9 sesat menurut Forum Ulama Umat Indonesia (FUUI)dalam fatwa tanggal 26/2/2002 karena NII menganggap:<br />
1. Semua muslim diluar mereka disebut kafir dan halah darah beserta miliknya.<br />
2. Dosa zina dan maksiat bisa ditebus dengan sejumlah uang yang ditetapkan.<br />
3. Tidak ad kewajiban meng-qadha puasa tapi cukup dengan membayar sejumlah uang yang ditetapkan.<br />
4. Dibenarkan menggalang dana untuk membangun sarana fisik dan operasional dengan menghalalkan dengan segala cara termasuk menipu dan mencuri.<br />
5. Taubat hanya sah jika membayar sejumlah tertentu”shadaqah istighfar”.<br />
6. Ayah kandung yang belum masuk kelompok mereka tidak sah menjadi wali nikah.<br />
7. Tidak wajib berhaji kecuali telah jadi mas’ul. Bahkan dikatakan berhaji cukup ke ibu kotanya yaitu MAZ 9.<br />
8 Qonun Asasi (aturan dasar) gerakan dianggap lebih tinggi dari kitabullah,bahkan tidak berdosa dengan menginjak-injak mushaf al-Qur’an.<br />
9 Apa yang mereka sebut shalat aktivitas yaitu melaksanakan program gerakan dianggap lebih utama dari shalat fardhu.<br />
<br />
Hal di atas juga di ungkapkan oleh media massa, isu yang juga sering terdengar bahwa NII KW 9 pada umumnya dikaitkan dengan aktivitas cuci otak, aksi penipuan, pemerasan, hipnotis, juga kasus orang hilang, termasuk banyak diantaranya mahasiswa. Mahasiswa merupakan target rekrutmen terbesar untuk penambahan anggota NII.<br />
<span style="color: red;">Kenapa mahasiswa??</span><br />
Pola pikir mahasiswa yang masih labil dan baru menjalani proses pencarian jati diri pada masa kuliah, membuat mahasiswa menjadi sasaran empuk bagi gerakan Negara Islam Indonesia (NII) untuk merekrut pengikut atau anggota baru. Korban perekrutan NII dari insan pendidikan, khususnya mahasiswa terus bertambah. Kaum muda intelek yang masih dalam proses pembentukan karakter dan kematangan pribadi, ruang-ruang publik di kampus yang sangat terbuka, serta tidak bekerjanya saluran yang dapat menampung kreatifitas dan idealisme mahasiswa merupakan faktor utama gerakan NII tumbuh subur dikalangan mahasiswa.<br />
<br />
Direktur Direktorat Kemahasiswaan UPI Cecep Darmawan menuturkan “mahasiswa memang menjadi salah satu target dalam pergerakan NII karena merupakan kelompok yang rentan. Mahasiswa merupakan kelompok yang masih mencari jati diri dan rawan terhadap ajakan-ajakan kelompok radikal. "Modus menyusup melalui kelompok pengajian yang disalahgunakan, sangat tertutup, dan sangat eksklusif dan terbagi dalam kelompok kecil. Biasanya yang menjadi korban adalah mahasiswa yang pengetahuan agamanya dangkal," ujarnya.<br />
<br />
Mengapa mahasiswa yang katanya agent of change (agen perubahan) bisa menjadi target rekrutmen NII?, yang telah jelas NII itu sesat menyesatkan, tidak membawa arus kebangkitan pada umat.<br />
<br />
Inilah fakta yang harus kita nikmati saat ini, kini mayoritas mahasiswa tidak lagi pantas disebut sebagai agent of change. Kenapa? Karena mahasiswa saat ini tidak lagi memiliki tujuan sbagai arus perubahan. Mahasiswa saat ini telah dicekokki pemikiran-pemikiran asing yang membuat mereka terbuai dan menikmati kehidupan mereka yang hedonis, sekuler, liberal, dan individualis yang hanya memikirkan masalah pribadi mereka. Sama sekali tidak memikirkan kondisi umat yang sedang sakit saat ini.<br />
<br />
Mahasiswa memiliki potensi yang begitu besar sebagai agent of change (agen perubahan). Mahasiswa memiliki semangat luar biasa serta kemampuan intelektual. Mahasiswa disebut juga pemuda. Dengan semangat mudanya, mahasiswa atau pemuda yang meyakini sebuah ideologi akan siap sedia dengan kewajiban dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Bung Karno dalam pidatonya berkata “Berikan kepadaku 10 pemuda, maka akan aku ubah dunia.” Itulah perumpamaan 10 mahasiswa atau pemuda yang sungguh-sungguh dalam mencapai tujuannya, yaitu perubahan.<br />
<br />
Dalam Islam, mahasiswa atau pemuda mempunyai peran yang sangat penting.Dalam sejarah kehidupan bangsa di dunia, termasuk di Indonesia, peranan mahasiswa atau pemuda sebagai agent of change sangat penting. Karena itu, optimalisasi peran dakwah yang dilakukan oleh mahasiswa atau pemuda juga sangat penting. Para mahasiswa atau pemuda adalah penggerak nyata yang mempunyai nilai idealisme dan semangat juang tinggi yang begitu cepat merespon suasana hati dan kecemasan masyarakat terhadap isu dan tragedi yang ada.<br />
<br />
Saat ini ditambah dengan adanya kisruh isu NII membuat mahasiswa semakin enggan memikirkan umat. Karena NII yang katanya bertujuan untuk menerapkan syariat islam, mampu melakukan aksi-aksi anarkis. Umat menjadi salah faham terhadap agamanya sendiri bahkan umat menjadi takut dan enggan dengan perjuangan syariat islam.<br />
<br />
Maka dari itu, optimalisasi peranan dakwah dan penyadaran kepada umat akan pentingnya Islam berdiri sebagai jalan kehidupan harus segera direalisasikan dan ditumbuhkan. Peranan itu ada pada gerak mahasiswa atau pemuda.<br />
<br />
Oleh karena itu, penting bagi para mahasiswa atau pemuda mengambil peranan memimpin perubahan, tentu mengangkat perubahan secara ideologis dan total. Sebab, permasalahan terjadi bukan hanya karena para pemimpinnya yang sudah menjauh dari Islam, tetapi sistem yang menaunginya pun sudah tak layak ditempatkan dalam kehidupan bernegara. Perubahan itu tak lain dengan melakukan wacana politik, penyadaran umat dan dakwah tanpa kekerasan yang harus dilakukan oleh para mahasiswa atau pemuda. Tentu kali ini perubahan itu bukan bersifat lokal, atau dalam lingkup nasional Indonesia, tetapi perubahan yang bersifat mendunia. Perubahan itu juga harus mengambil alih perhatian dunia dengan menegakan Islam sebagai jalan hidup Rasulullah saw. dalam bingkai Khilafah.<br />
<br />
Proses perubahan dan optimalisasi gerak dakwah para mahasiswa atau pemuda dilakukan dengan beberapa cara yaitu:<br />
<br />
(1) Melakukan dakwah secara berjamaah; ikatan yang dibentuk adalah ikatan ideologi dan akidah, dengan menjadikan Islam sebagai satu-satunya solusi tuntas dalam permasalahan saat ini;<br />
(2) Melakukan gerak dakwah secara massif, dengan secara konsisten mengopinikan syariah dan Khilafah meski dengan menghadapi berbagai risiko;<br />
(3) Mendekatkan diri kepada Allah SWT, senantiasa berdoa agar kemenangan itu segera muncul;<br />
(4) Melakukan gerakan dakwah bersama-sama masyarakat, menyadarkan mereka dan berusaha memutus mata rantai kepercayaan umat terhadap pemimpin dan sistem yang ada, dengan menggantikannya dengan Islam secara kaffah.<br />
<br />
Banyak hukum syariah Islam yang membutuhkan institusi politik yang sekarang disebut negara. Hukum syariah Islam yang berkaitan dengan hudud seperti potong tangan bagi pencuri,rajam bagi pezina, tentu membutuhkan institusi politik atau otoritas yang legal atau negara.<br />
<br />
Demikian juga menerapkan kebijakan mata uang yang didasarkan pada dinar dan dirham (berbasis emas dan perak), pendidikan dan kesehatan gratis, pengaturan pemilikan umum (milkiyah ‘amah) seperti barang tambang yang melimpah (emas, minyak, batu bara) harus dikelola negara , tidak boleh diberikan kepada swasta asing, dan hasilnya harus digunakan untuk kepentingan rakyat, tentu membutuhkan keberadaan negara.<br />
<br />
Kewajiban membangun politik seperti inilah yang oleh para ulama disebut imamah atau khilafah, amirul mukminan yang makna sama. Syeikh Muhammad Abu Zahrah menjelaskan Khilafah adalah imamah al-kubra (imamah yang agung). Disebut khilafah karena yang memegang dan yang menjadi penguasa yang agung atas kaum Muslim menggantikan Nabi SAW dalam mengatur urusan mereka. Disebut imamah karena khalifah itu disebut Imam. Karena ta’at padanya adalah wajib. Karena manusia berjalan di belakang imam tersebut layaknya mereka shalat dibelakang yang menjadi imam shalat mereka. <span style="color: #33ff33;">(Tarikh Al-madzahib Al-islamiyyah, juz I hal 21)</span><br />
<br />
Namun mendirikan negara Islam tentu bukan dengan cara-cara yang bertentang dengan syariah Islam seperti teror bom, mengkafirkan orang tua atau pihak lain , menganggap militer dan kepolisian sebagai ancaman atau kafir , cuci otak, penipuan atau perampokan. Semua itu jelas-jelas bertentangan dengan syariah Islam.<br />
<br />
Cara seperti itu justru memberikan gambaran negatif terhadap Islam , Kalau cara-cara seperti itu dibiarkan atau dipelihara, kita tentu wajar curiga kalau semua itu memang sengaja dan direkaya , untuk menyudutkan Islam. Tujuannya, agar umat jauh dari Syariah Islam, dan enggan memperjuangkannya.<br />
<br />
Jadi, Perjuangan mendirikan negara Islam sesungguhnya adalah perjuangan yang mulia. Sebab negara Islam, dalam pengertian negara yang menerapkan syariah Islam secara kaffah adalah kewajiban syar’i. Tanpa ada negara yang didasarkan kepada Islam, kewajiban menerapkan seluruh syariah Islam, yang menjadi konsekuensi keimanan seorang muslim, mustahil bisa dilakukan. Dan kita sebagai mahasiswa mempunyai peran yang sangat penting dalam menegakkan khilafah.</div>
</div>
Nadya Artaniahttp://www.blogger.com/profile/05671477616970467918noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5532723090993238615.post-88939111405283972662012-02-21T21:22:00.001-08:002012-02-21T21:33:56.601-08:00Meneladani Nabi saw Mewujudkan Rasa Keadilan<br />
<h2>
<span style="font-size: small;">Meneladani Nabi saw Mewujudkan Rasa Keadilan</span></h2>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgp_5VDO3-JCXMxpqRrgVhgzyrNoAyGE6uKJbQbhbeyz7RCCmLvRhKAGHS49WSz-FKOGShELhe3uY-SnaMUHElwPE2Z3OGH38r1zKR4vjBksQYYv_b-ZDsauF4hvkEH2Eqh1mwzUrztIn1o/s1600/2.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgp_5VDO3-JCXMxpqRrgVhgzyrNoAyGE6uKJbQbhbeyz7RCCmLvRhKAGHS49WSz-FKOGShELhe3uY-SnaMUHElwPE2Z3OGH38r1zKR4vjBksQYYv_b-ZDsauF4hvkEH2Eqh1mwzUrztIn1o/s1600/2.jpeg" /></a></div>
<h2 style="text-align: center;">
<span style="font-size: small;"> </span></h2>
<b>[Al Islam 592] </b>Dalam suasana peringatan maulid Nabi Muhammad saw saat ini, tentu sangat layak kita merenungkan kembali keteladanan Rasulullah saw. yang paripurna baik sebagai pribadi, pemimpin keluarga maupun pemimpin negara. Juga sangat perlu kita pahami hakikat meneladani Nabi saw. dalam segala aspeknya, termasuk dalam hal kepemimpinan politik/negara, dan tidak berhenti hanya pada tataran moral/akhlak belaka.<br />
Allah SWT di dalam surat al-Ahzab ayat 21 memerintahkan kita untuk meneladani Nabi saw secara utuh, yakni meneladani semua keteladanan yang ada pada diri Nabi, bukan hanya sepenggal seraya mengabaikan yang lainnya. Tentu untuk itu, ajakan meneladani Nabi saw itu bukan sekadar ajakan untuk mengikuti akhlak Nabi saw. secara pribadi, sembari mengabaikan sebagian besar keteladanan Beliau pada aspek syariah lainnya seperti menerapkan syariah Islam secara <i>kâffah</i> dalam negara. Sebab yang demikian itu adalah bentuk pengkerdilan terhadap teladan Rasulullah saw., bukan memuliakan dan mengagungkan (<i>takrîm[an] wa ta’zhîm[an]</i>) Baginda Rasulullah saw.<br />
Keteladanan Nabi saw akan senantiasa relevan untuk kita adopsi guna menjawab segala tantangan dan problem masa kini yang kita hadapi, termasuk dalam hal mewujudkan rasa keadilan di tengah masyarakat yang dalam sistem saat ini terasa makin jauh. Hukum hanya tajam ke bawah yakni masyarakat kecil. Bahkan hukum tak jarang buntu untuk bisa memberikan rasa keadilan pada masyarakat. Contohnya dalam insiden Xenia maut di dekat Tugu Tani Jakarta pada Ahad (22/1). Akibat ditabrak Xenia maut itu, sembilan orang meninggal dunia dimana satu diantaranya tengah hamil tiga bulan dan tiga orang dirawat di RSPAD Gatot Subroto Jakarta Pusat. Menurut keterangan Polisi, pengemudi Xenia maut itu malam sebelum kejadian berpesta miras dan mengkonsumsi narkotika.<br />
Awalnya, pengemudi Xenia maut itu hanya diancam hukuman 6 tahun berdasarkan pasal 310 UU No 22/2009 tentang LLAJ terkait kelalaian yang menyebabkan orang lain meninggal dunia. Ancaman itu sudah dianggap berkeadilan hukum. Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Saud Usman, Rabu (25/1) mengatakan, “Bicara keadilan, penyidik dan JPU itu tidak bisa menghindarkan dari UU dan peraturan hukum yang berlaku. Jadi hukuman yang dibuat itu tidak bisa sesuai dengan tuntutan publik, tetapi harus mengikuti koridor hukum yang berlaku” (Lihat, <i>detiknews.com</i>, 25/01).<br />
Tentu saja itu dinilai tidak adil oleh publik. Publik pun mendesak agar ancaman hukumannya diperberat. Selain sebagai efek jera, praktisi hukum pidana menilai pasal pembunuhan bisa ditambahkan bagi tersangka. Namun agaknya implementasinya akan sulit.<br /><a name='more'></a>
<b>Meneladani Nabi saw Mewujudkan Rasa Keadilan</b><br />
Jika dirujuk kepada tuntunan yang dibawa oleh Nabi saw dan teladan beliau yakni dirujuk kepada syariah, maka solusi hukum kasus ini amat jelas. Solusi syariah itu akan bisa merealisasi rasa keadilan bagi semua.<br />
Fakta kasus itu menunjukkan setidaknya ada empat kejahatan yang dilakukan pengemudi Xenia itu. <i>Pertama</i>, meminum miras. <i>Kedua</i>, mengkonsumsi narkoba. <i>Ketiga</i>, menewaskan 9 orang, salah seorangnya sedang hamil tiga bulan. <i>Keempat</i>, menyebabkan tiga orang luka-luka.<br />
Untuk kejahatan meminum miras, terhadapnya harus diterapkan had orang yang meminum khamar. Ali bin Abi Thalib berkata:<br />
<div class="arab" dir="rtl">
<b>« جَلَدَ النَّبِىُّ أَرْبَعِينَ وَجَلَدَ أَبُو بَكْرٍ أَرْبَعِينَ وَعُمَرُ ثَمَانِينَ وَكُلٌّ سُنَّةٌ »</b></div>
<i>Nabi saw menjilid (orang yang meminum khamr) 40 kali, Abu Bakar mencambuknya 40 kali dan Umar mencambuknya 80 kali, dan semua adalah sunnah </i><b>(HR Muslim)</b><br />
Mengingat pelaku juga melakukan kejahatan lain akibat terpengaruh miras, maka yang lebih tepat terhadapnya dijatuhkan hukuman jilid dicambuk 80 kali.<br />
Untuk kejahatan mengkonsumsi narkoba, maka terhadapnya dijatuhkan sanksi ta’zir. Syaikh Abdurrahman al-Maliki menjelaskan barangsiapa mengkonsumsi narkotika seperti ganja, heroin, atau semisalnya, ia dikenai sanksi <i>ta’zir</i> berupa hukum cambuk, dipenjara maksimal 15 (lima belas) tahun penjara, dan denda (<i>gharamah</i>) yang besarnya ditentukan oleh <i>qadhi</i> (hakim). (Abdurrahman al-Maliki, <i>Nizhâm al- ‘Uqûbât</i>, hal. 98). Sanksi mengkonsumsi Narkoba ini juga bisa diperberat sebab diantaranya akibat pengaruh narkoba itulah terjadi kejahatan lain dalam insiden itu.<br />
Sedangkan untuk kejahatan menewaskan 9 (sembilan) orang maka terhadapnya diterapkan jinayat pembunuhan tidak disengaja yaitu membebaskan budak mukmin dan membayar diyat kepada keluarga korban. Pembunuhan tak disengaja adalah tindakan seseorang yang tidak dimaksudkan membunuh orang lain tapi mengakibatkan terbunuhnya orang lain, seperti kecelakaan. Sanksi tersebut sesuai firman Allah SWT:<br />
<div class="arab" dir="rtl">
وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ أَن يَقْتُلَ مُؤْمِنًا إِلَّا خَطَأً ۚ وَمَن قَتَلَ مُؤْمِنًا خَطَأً فَتَحْرِيرُ رَقَبَةٍ مُّؤْمِنَةٍ وَدِيَةٌ مُّسَلَّمَةٌ إِلَىٰ أَهْلِهِ إِلَّا أَن يَصَّدَّقُوا ۚ…</div>
<i>Dan tidak layak bagi seorang mukmin membunuh seorang mukmin (yang lain), kecuali karena tersalah (tidak sengaja), dan barangsiapa membunuh seorang mukmin karena tersalah (hendaklah) ia memerdekakan seorang hamba sahaya mukmin serta membayar diyat yang diserahkan kepada keluarga si terbunuh itu, kecuali jika mereka (keluarga korban) bersedekah …</i><b>(QS an-Nisa’ [4]: 92)</b><br />
Membebaskan budak mukmin tidak bisa dilakukan sekarang sebab budak sudah tidak ada lagi. Sehingga tinggallah yang harus dikenakan adalah wajib membayar diyat. Diyat itu bisa dibayar dengan unta 100 ekor. Dan dalam riwayat an-Nasai bisa juga dibayar emas 1.000 dinar (4.250 gram emas) atau perak 12.000 dirham (35.700 gram) untuk tiap korban. Diyat itu juga boleh dibayar dengan uang yang senilai itu (Abdurrahman al-Maliki, <i>Nizhâm al- ‘Uqûbât</i>, hal. 59). Itu artinya, jika diasumsikan 1 gr emas harganya Rp 500 ribu maka diyat yang harus dibayarkan untuk tiap orang korban adalah Rp 2,125 miliar. Sementara untuk janin, maka diyatnya adalah sepersepuluh dari diyat orang dewasa, yaitu 10 ekor unta atau 100 dinar (425 g) emas atau uang Rp 212,5 juta sesuai asumsi tersebut. Diyat itu diserahkan kepada ahli waris korban.<br />
Adapun untuk kejahatan menyebabkan 3 (tiga) orang luka-luka, yang bersangkutan tidak dapat dijatuhi hukuman <i>jinayat</i> berupa diyat, karena tidak memenuhi syarat, yaitu adanya unsur kesengajaan. Maka solusinya adalah arbitrase yang adil (<i>hukumah ‘adl</i>) antara kedua pihak untuk merundingkan biaya pengobatan dan ganti rugi. (Abdurrahman al-Maliki, <i>Nizhâm al- ‘Uqûbât</i>, hlm.68).<br />
Itulah tuntunan dan teladan dari Nabi saw terkait kasus tersebut. Sanksi dan solusi hukum secara syar’i itu begitu jelas sehingga tidak menyulitkan bagi aparat penegak hukum dalam menerapkannya. Solusi itu juga merealisasi rasa keadilan baik bagi korban, keluarga korban maupun bagi masyarakat. Selain semua itu solusi tersebut, juga bisa memberikan efek jera yang bisa mencegah orang lain melakukan kejahatan serupa.<br />
<b>Menyelamatkan Masyarakat</b><br />
Diluar semua itu, harus dipahami bahwa salah satu faktor utama terjadinya kasus itu adalah konsumsi miras dan narkoba oleh pelaku. Hal itu bisa terjadi tentu karena sistem saat ini tetap mentolerir atau tidak berdaya memberantas peredaran miras dan narkoba. Fakta itu makin menegaskan, merupakan keputusan konyol jika miras dan narkoba makin dibiarkan dan peraturan yang melarang peredarannya justru diancam dicabut.<br />
Syariah Islam bersikap sangat tegas dalam hal itu. Islam dengan tegas mengharamkan narkoba sedikit ataupun banyak. Ummu Salamah menuturkan:<br />
<div class="arab" dir="rtl">
<b>« نَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَسَلَّمَ عَنْ كُلِّ مُسْكِرٍ وَمُفَتِّرٍ»</b></div>
<i>Rasulullah saw melarang setiap zat yang memabukkan dan menenangkan </i><b>(HR Abu Dawud dan Ahmad)</b><br />
<i>Mufattir</i> adalah setiap zat relaksan atau zat penenang, yaitu yang kita kenal sebagai obat psikotropika. Al-‘Iraqi dan Ibn Taymiyah menukilkan adanya kesepakatan (ijmak) akan keharaman candu/ganja (lihat,<i>Subulus Salam</i>, iv/39, Dar Ihya’ Turats al-‘Arabi).<br />
Syariah Islam juga sangat tegas mengharamkan dan melarang miras (QS al-Maidah :90-91), bahkan dinilai sebagai kunci semua keburukan dan harus dijauhi sejauh-jauhnya. Sabda Rasul saw.:<br />
<div class="arab" dir="rtl">
<b>« اِجْتَنِبُوْا الْخَمْرَ فَإِنَّهَا مِفْتَاحُ كُلِّ شَرٍّ »</b></div>
<i>Jauhilah khamr, sesungguhnya khmar adalah kunci semua keburukan </i><b>(HR. al-Hakim dan al-Baihaqi)</b><br />
<i></i><br />
Islam juga tegas mengharamkan semua hal yang terkait dengan khamr (miras). Nabi saw bersabda:<br />
<div class="arab" dir="rtl">
<b>«لَعَنَ اللَّهُ الْخَمْرَ وَلَعَنَ شَارِبَهَا وَسَاقِيَهَا وَعَاصِرَهَا وَمُعْتَصِرَهَا وَبَائِعَهَا وَمُبْتَاعَهَا وَحَامِلَهَا وَالْمَحْمُولَةَ إِلَيْهِ وَآكِلَ ثَمَنِهَ»</b></div>
<i>Allah melaknat khamr dan melaknat peminumnya, yang menuangkannya, yang memerasnya, yang minta diperaskan, yang membelinya, yang menjualnya, yang membawakannya, yang minta dibawakan, dan yang makan harganya</i> <b>(HR. Ahmad).</b><br />
Karena itu sistem Islam akan melarang produksi miras dan narkoba, peredaran dan penjualannya. Tempat-tempat yang menjualnya baik diskotek, kafe, klub malam, warung, dsb akan dilarang dan ditutup. Orang yang melanggarnya berarti melakukan tindakan kriminal dan dia harus dikenai sanksi ta’zir. Sanksi itu bisa dijatuhkan lebih berat dari sanksi orang yang mengkonsumsinya.<br />
<b>Wahai Kaum Muslim</b><br />
Itulah tuntutan dan teladan yang diberikan Nabi saw dalam kasus ini yang tentu harus kita ambil dan teladani. Begitu juga tuntunan dan teladan yang diberikan Nabi saw dalam semua perkara. Dengan semua itu, rasa keadilan akan terwujud dan masyarakat selamat dari ancaman keburukan. Hal itu hanya bisa diwujudkan dengan menerapkan syariah Islam dalam semua perkara secara utuh di dalam bingkai negara. Dan itulah bentuk hakiki dari meneladani Nabi Muhammad saw yang senantiasa kita peringati kelahirannya. <i>Wallâh a’lam bi ash-shawâb</i>. []<br />
<blockquote>
<h2>
Komentar Al Islam:</h2>
Dalam dokumen Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) DPR tahun 2012, anggaran satuan kerja dewan tahun 2012 mengalami kenaikan dari Rp. 1,749 triliun menjadi Rp. 2,086 triliun (Republika, 31/1)<br />
<ol type="1">
<li>Dewan betul-betul menjiwai untuk mewakili rakyat merasakan kenyamanan dan kemewahan. Sementara kondisi riil banyak dari rakyat dibiarkan menderita dan mengenaskan.</li>
<li>Itulah model wakil rakyat hasil sistem kapitalisme demokrasi. Mementingkan kepentingan diri sendiri seraya mengabaikan kepentingan rakyat.</li>
<li>Hanya dengan penerapan syariah Islam secara utuhlah, penguasa, wakil rakyat dan politisi akan benar-benar senantiasa memelihara kepentingan rakyat.</li>
</ol>
</blockquote>
Nadya Artaniahttp://www.blogger.com/profile/05671477616970467918noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5532723090993238615.post-40604036739739266282012-02-21T21:15:00.000-08:002012-02-21T21:19:28.945-08:00Mustafa Kamal Attartuk<br />
<h3 class="post-title entry-title" style="background-color: white; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 18px; font-weight: normal; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; position: relative;">
Kisah Hidup Mustafa Kamal Attartuk</h3>
<div class="post-header" style="background-color: white; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 1.6; margin-bottom: 1.5em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<div class="post-header-line-1">
</div>
</div>
<div class="post-body entry-content" id="post-body-5662498801027333260" style="background-color: white; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 1.4; position: relative; width: 588px;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/_wFr-HuwjibA/Sjpzk0arcyI/AAAAAAAAAIg/60Tyd6hQ758/s320/4950_114348886958_705871958_2765004_6826267_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><span style="color: black;"></span></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2QDkxEaH8etNAaSzEtvi1lkSoueXEy-6K5YYgBJWCDidwWuO68BmS9ZHj7z8cN-6hKjnyfdWjJLnCl-7Gk7Cqhn1MzMLYH9VfxuzNX4H05Avzq90ex9fg1Nc-lf-jxCL3t_q54z_2Hfdq/s1600/2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2QDkxEaH8etNAaSzEtvi1lkSoueXEy-6K5YYgBJWCDidwWuO68BmS9ZHj7z8cN-6hKjnyfdWjJLnCl-7Gk7Cqhn1MzMLYH9VfxuzNX4H05Avzq90ex9fg1Nc-lf-jxCL3t_q54z_2Hfdq/s1600/2.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<br />
Kamal Ataturk diberi gelaran al-Ghazi (orang yang memerangi). Perkataan Ataturk bermakna bapa orang Turki. Artaturk ialah orang yang bertanggung jawab meruntuhkan Kerajaan Islam Turki pada tahun 1343H (1924M).<br />
<br />
Beliau dilahirkan pada tahun 1299H (1880M) di bandar salonika, Greek yang ketika itu merupakan jajahan takluk Kerajaan Uthmaniyyah. Bapanya bernama Ali Reda Afandi, berkerja sebagai pengawal di jabatan Kastam. Ada yang mengatakan beliau ialah bapa tiri Ataturk dan bukan bapa kandungnya. Ada juga yang mengatakan Ataturk oleh Guru matematiknya yang bernama Mustafa. Mustafa bertugas di sekolah Ataturk iaitu sebuah sekolah menengah tentera dan pada ketika itulah beliau tertarik dengan kebolehan Ataturk dalam bidang matematik lalu mencadangkan nama Mustafa Kamal.<br />
<br />
Ketika Mustafa Kamal mencapai usia 12 tahun, beliau memasuki Sekolah Tentera Salonika. Kemudian beliau menyambung pelajaran di Akademi Tentera Monasitar pada tahun 1302H (1885M). Pada tahun 1322H (1905M), beliau memasuki kolej tentera di Istanbul dan menamatkan latihan ketenteraannya pada tahun 1325H. (1907M). Kemudiannya, belaiu telah ditugaskan di Kem Tentera Batalion ketiga di Salonika.<br />
<br />
Ataturk hidup tanpa isteri dan anak-anak. Isterinya bernama Latifah Hanim hanya mampu tinggal bersamanya selama setahun sahaja kerana tidak tahan dengan kefasikan Ataturk.<br />
Kediamannya dipenuhi dengan segala macam kemungkaran dari arak sampai wanita.<br />
<br /><a name='more'></a>
<br />
1. Membolehkan perempuan memakai tudung dengan syarat pakai skirt.<br />
<br />
2. Membolehkan lelaki memakai seluar panjang dengan syarat pakai tali leher<br />
dan topi(sesuai dengan kehendak barat).<br />
<br />
3. Menyuruh wanita dan lelaki menari di khalayak ramai. Beliau sendiri<br />
pernah menari dengan seorang wanita di satu parti umum yang pertama di<br />
Ankara.<br />
<br />
4. Beliau pernah menegaskan bahawa “negara tidak akan maju kalau rakyatnya<br />
tidak cenderung kepada pakaian moden.”<br />
<br />
5. Menggalakkan minum arak secara terbuka.<br />
<br />
6. Mengarahkan Al-Quran dicetak dalam bahasa Turki.<br />
<br />
7. Menukar azan ke dalam bahasa Turki. Bahasa Turki sendiri diubah dengan<br />
membuang unsur-unsur Arab dan Parsi.<br />
<br />
8. Mengambil arkitek- arkitek dari luar negara untuk memodenkan Turki.<br />
Hakikatnya mereka diarah mengukir patung-patung dan tugu-tugunya di seluruh<br />
bandar Turki.<br />
<br />
9. Satu ucapan beliau di bandar Belikesir di mana beliau dengan<br />
terang-terangannya mengatakan bahawa agama harus dipisahkan dengan urusan<br />
harian dan perlu dihapuskan untuk kemajuan.<br />
<br />
10.Agama Islam juga di buang sebagai Agama Rasmi negara.<br />
<br />
11.Menyerang Islam secara terbuka dan terang-terangan.<br />
<br />
12.Menggubal undang-undang perkahwinan berdaftar berdasarkan undang-undang<br />
barat.<br />
<br />
13.Menukar Masjid Ayasophia kepada muzium, ada sesetengah masjid dijadikan<br />
gereja.<br />
<br />
14.Menutup masjid serta melarang dari bersembahyang berjemaah.<br />
<br />
15.Menghapuskan Kementerian Wakaf dan membiarkan anak-anak yatim dan fakir<br />
miskin.<br />
<br />
16.Membatalkan undang-undang waris, faraid secara islam.<br />
<br />
17.Menghapus penggunaan kalendar Islam dan menukarkan huruf Arab kepada<br />
huruf Latin.<br />
<br />
18.Mengganggap dirinya tuhan sama seperti firaun. Berlaku peristiwa apabila<br />
salah seorang askarnya ditanya “siapa tuhan dan di mana tuhan tinggal?”<br />
oleh kerana takut, askar tersebut menjawab ‘Kamal Atartuk adalah tuhan”<br />
beliau tersenyum dan bangga dengan jawapan yang diberikan oleh tentara itu.<br />
<br />
Kematian Kamal Atartuk Yang Menyeksakan<br />
<br />
Di saat kematiannya, Allah telah datangkan beberapa penyakit kepada beliau<br />
sehingga beliau rasa tersiksa dan tak dapat menanggung siksaan dan azab<br />
yang Allah berikan di dunia.<br />
<br />
Antaranya ialah :<br />
<br />
1. Didatangkan penyakit kulit hingga ke kaki dimana beliau merasa<br />
gatal-gatal seluruh badan.<br />
<br />
2. Sakit jantung.<br />
<br />
3. Penyakit darah tinggi.<br />
<br />
4. Panas sepanjang masa, tidak pernah merasa sejuk sehingga terpaksa<br />
diarahkan kepada pompa untuk menyiram rumahnya 24 jam. Pembantu-pembantunya<br />
juga diarahkan untuk meletak botol-botol air di<br />
dalam selimut untuk menyejukkan beliau.<br />
<br />
Maha suci Allah, buat macam rasa panas tak hilang-hilang. Oleh karena tidak tahan dengan kepanasan yang ditanggung, beliau menjerit<br />
sehingga seluruh istana mendengar jeritan itu.<br />
<br />
Oleh karena tidak tahan<br />
mendengar jeritan, mereka-mereka yang bertanggung jawab telah menghantar<br />
beliau ke tengah lautan dan diletakkan dalam perahu dengan harapan beliau akan<br />
merasa sejuk.<br />
<br />
Allah itu Maha Besar, panasnya tak juga hilang! Pada 26 september 1938,<br />
beliau pengsan selama 48 jam disebabkan terlalu panas.dan sadar selepas itu..tetapi beliau hilang ingatan.<br />
<br />
Pada 9 November 1938, beliau pingsan sekali lagi.. selama 36 jam dan akhirnya meninggal dunia.<br />
sewaktu beliau meninggal, tidak seorang pun yang memandikan,<br />
mengkafan kan dan menyembahyangkan mayat beliau.<br />
<br />
Mayatnya diawetkan selama 9 hari 9 malam, sehingga adik perempuan beliau datang meminta ulama-ulama Turki memandikan, mengkafankan dan menyembahyangkannya.</div>
Nadya Artaniahttp://www.blogger.com/profile/05671477616970467918noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5532723090993238615.post-34009388561789684702012-02-21T21:10:00.001-08:002012-03-13T23:11:21.895-07:00Bediuzzaman Said Nursi<br />
<div style="background-color: white; color: #666666; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12px; margin-bottom: 6pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in;">
<span lang="SV" style="font-family: 'DellaRobbia BT', serif; font-size: 23pt;">Bediuzzaman Said Nursi<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-color: white; color: #666666; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12px; margin-bottom: 6pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxeRzSCB3R1Vcb1E3StUoz2AbtZztOef1BTusDRn5SNe57GEgulKgetpHeunT8tz1USjXnKbION1I6duuQO6zSFFzeWbLlT8pux5kWETVyZP6dyZhr0lnrSiPPcPfp0ZiOWYXmhuK6QI37/s1600/1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxeRzSCB3R1Vcb1E3StUoz2AbtZztOef1BTusDRn5SNe57GEgulKgetpHeunT8tz1USjXnKbION1I6duuQO6zSFFzeWbLlT8pux5kWETVyZP6dyZhr0lnrSiPPcPfp0ZiOWYXmhuK6QI37/s1600/1.jpg" /></a></div>
<div style="background-color: white; color: #666666; margin-bottom: 6pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in;">
<span style="font-family: 'DellaRobbia BT', serif;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; color: #666666; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12px; margin-bottom: 6pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: 19.85pt;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12px; margin-bottom: 6pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: 19.85pt;">
<span lang="SV" style="font-family: 'DellaRobbia BT', serif;"><span style="font-size: small;">Bediuzzaman Said Nursi atau singkatnya Said Nursi adalah bintang intelektual muslim yang berpengaruh di dunia muslim khususnya di Turki selama periode akhir Tanzhimat (Reformasi di era Khilafah Utsmaniyah), era partai tunggal CHP (Cumhuriyet Halk Partisi) pimpinan Mustafa Kamal hingga mulai berhembusnya nafas kebebasan tahun 1950-an. Lebih dari itu, beliau berpengaruh hingga kini terhadap kehidupan intelektual dan keberagamaan di dunia muslim, itu semua berkat mahakaryanya Risalah An-Nur, empat volume buku yang oleh, Dr Turner, muallaf Inggris, sebagai tafsir Laa Ilaaha Illa Allah paling lengkap.<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12px; margin-bottom: 6pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: 19.85pt;">
<span lang="SV" style="font-family: 'DellaRobbia BT', serif;"><span style="font-size: small;">Said Nursi dilahirkan di desa pegunungan di Timur Turki (Anatolia) tepatnya di provinsi Bitlis. Said nama pemberian ayahnya sedangkan Nursi merujuk pada desa kelahirannya Nurs. Adapun Bediuzzaman adalah gelar yang diberikan masyarakat kepadanya karena kapasitas intelektualnya yang luar biasa sedari remaja. Bediuzzaman sendiri berarti keajaiban zaman. Hal ini dikarenakan Said Nursi remaja telah menguasai berbagai macam keilmuan Islam bahkan melebihi apa yang dikuasai para tokoh agama senior. Bahkan, Said Nursi mampu menjawab berbagai pertanyaan apapun, sesulit apapun yang diajukan oleh berbagai ulama. Itu diakui oleh ulama-ulama di Istanbul ketika Said Nursi pertama kali datang kesana.Sejak di Istanbul itulah beliau mulai dikenal secara nasional.<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12px; margin-bottom: 6pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: 19.85pt;">
<span lang="SV" style="font-family: 'DellaRobbia BT', serif;"><span style="font-size: small;">Sebagai seorang ulama dan pemikir Said Nursi melakukan perjuangan intelektual. Said Nursi melihat kekafiran modern berakar dari sains dan filsafat, bukan dari kebodohan sebagaimana dikemukakan oleh orang-orang sebelum dia. Said Nursi memang hidup di zaman ketika materialisme dan naturalisme (evolusionisme) Eropa menggerogoti sendi-sendi khilafah dan umat Islam. Umat Islam terperosok ke dalam jurang yang dalam tanpa dapat menolong dirinya sendiri. Said Nursi meyakini bahwa yang bisa menyelamatkan umat Islam adalah kembali kepada Al-Quran.<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12px; margin-bottom: 6pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: 19.85pt;">
<span lang="SV" style="font-family: 'DellaRobbia BT', serif;"><span style="font-size: small;">Al-Quran bagi Said Nursi adalah senjata yang ampuh yang akan mengembalikan kemuliaan dan keagungan umat Islam. Maka mulailah, pada periode Said Baru (pasca periode Said Lama dimana ia terjun di dunia politik praktis di pusaran Istanbul dan Ankara), ia mendedah Al-Quran dan menghasilkan Risalah An-Nur yang menakjubkan.<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12px; margin-bottom: 6pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: 19.85pt;">
<span lang="ES" style="font-family: 'DellaRobbia BT', serif;"><span style="font-size: small;">Risalah An-Nur sendiri adalah keajaiban Al-Quran. Ketika Islam dan umat Islam di Turki dihinakan sedemikian rupa, (Bahkan adzan pun dilafalkan dalam bahasa Turki, aturan ini dicabut tahun 1950). Risalah An-Nur justru tampil memulia-kannya dan membela kehormatannya. Kitab empat volume yang mencapai 5000 halaman ini ditulis dalam rentang tiga dekade pasca Mustafa Kamal mulai memusuhi Said Nursi. Sejak saat itu Said Nursi ditangkap dan ditahan. Ia berpindah-pindah dari satu penjara ke penjara lainnya, dari satu pembuangan ke pembuangan lainnya. Said Nursi mengalami kesendirian dalam pengasingan berbulan-bulan dalam dinginnya pegunungan Barla, penjara Denizli, Eskisehir, Denizli dan Afyon. Selama masa itulah Risalah An-Nur ditulis dalam segala penderitaan dan kepedihan Said Nursi menjalani siksaan demi siksaan.<o:p></o:p></span></span></div>
<a name='more'></a><div style="background-color: white; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12px; margin-bottom: 6pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: 19.85pt;">
<span lang="ES" style="font-family: 'DellaRobbia BT', serif;"><span style="font-size: small;">Risalah An-Nur mencakup spektrum yang luas: Tauhid, Keajaiban Al-Quran, argumentasi-argumentasi yang brilian bagaimana membuktikan keimanan dan penciptaan serta penyakit-penyakit umat manusia dan obatnya. Sekali lagi itu ditujukan untuk merobohkan materialisme. Sementara Risalah An-Nur juga berbicara aspek Islam yang luas lainnya untuk memberikan harapan-harapan kepada murid-muridnya di seantero Turki. Risalah An-Nur tidak ditulis sekaligus secara utuh, melainkan ditulis bagian per bagian baik pada Al-Kalimat (The Words), Al-Maktubat (The Letters), Asy-Sya-a-at (The Rays) dan Al-Lama'at (The Flashes). Risalah An-Nur diselundupkan (dari penjara atau pembuangan) dan disebarkan dari tangan ke tangan, dari murid Said Nursi kepada masyarakat luas, dari satu kota ke kota lain. Keseluruhan Risalah An-Nur ditulis tangan dan disebarkan dengan cara disalin dengan tulisan tangan kembali untuk dibaca ulang dan disebarkan kembali. Begitu dan begitu hingga Risalah An-Nur bisa dicetak tahun 1950-an. Itu pun baru sebagian kecil. Oleh karena itulah penyalin dan pembaca Risalah An-Nur dikenal sebagai murid-murid Risalah An-Nur (The Students of Risale-i Nur). Anehnya, begitu bencinya pemerintahan CHP kepada Said Nursi hingga melarang penyebaran Risalah An-Nur. Teror pihak keamanan juga mengancam murid-murid Risalah An-Nur. Sudah terjadi ribuan sidang yang memperkarakan kasus ini.<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12px; margin-bottom: 6pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: 19.85pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="ES" style="font-family: 'DellaRobbia BT', serif;">Besarnya tekanan terhadap Said Nursi dan murid-muridnya justru membuat Risalah An-Nur justru makin berkibar, ia makin dicintai oleh manusia yang mencintai keimanannya. </span><span lang="SV" style="font-family: 'DellaRobbia BT', serif;">Islam memang tertindas dan jadi terasing di Turki, yang pernah menjadi jantung khilafah. Tapi Islam dan Al-Quran justru tetap hidup menjaga keimanan bangsa Turki khususnya dan umat Islam secara keseluruhan. Bisa dipastikan bahwa berbagai gerakan pemikiran keagamaan di Turki dipengaruhi Risalah An-Nur. Termasuk tokoh sekaliber Fethullah Gülen dan terakhir Harun Yahya sangat dipengaruhi pemikiran Said Nursi dan Risalah An-Nur-nya. Bahkan Harun Yahya mengakui Said Nursi sebagai guru spiritualnya (meskipun tidak pernah bertemu), lebih dari 250 buku karya Harun Yahya adalah perluasan, penafsiran dan penjelasan lebih terperinci dari Risalah An-Nur yang memiliki bobot bahasa dan kandungan isinya yang berat. Sehingga mesti dibaca dengan penuh perhatian.<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12px; margin-bottom: 6pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: 19.85pt;">
<span lang="SV" style="font-family: 'DellaRobbia BT', serif;"><span style="font-size: small;">Usia Said Nursi memang panjang hingga 85 tahun. Yang mengagumkan adalah perjuangannya yang tidak pernah berhenti. Di akhir hayatnya ia masih mengunjungi berbagai kota untuk bertemu murid-muridnya dalam keadaan kondisi fisik yang buruk. Said Nursi meninggal pada 23 Maret 1960 bertepatan dengan 25 Ramadhan 1379 di Urfa. Pemakamannya dihadiri puluhan ribu umat. Tiga bulan kemudian makamnya dibongkar oleh junta militer yang baru mengkudeta pemerintahan Adnan Menderes (yang banyak memberi kebebasan pada Said Nursi namun tidak berdaya menghadapi serangan kelompok sekuler) dan dimakamkan kembali di tempat yang tidak diketahui hingga kini</span></span></div>Nadya Artaniahttp://www.blogger.com/profile/05671477616970467918noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5532723090993238615.post-89597446062597700472012-02-21T21:08:00.001-08:002012-02-21T21:19:28.950-08:00Sayyid Muhammad Husein Tabataba i<br />
<span class="judul" style="font-family: Georgia; font-size: 14px; font-weight: bold; line-height: 23px; text-align: justify;">Sayyid Muhammad Husein Tabataba i</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: 11px; line-height: 16px;"><br style="text-align: justify;" /></span></span><br />
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px; padding-bottom: 5px; padding-left: 15px; padding-right: 0px; padding-top: 5px; text-align: justify;">
<span class="image" style="background-color: white; border-bottom-color: rgb(204, 204, 204); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-image: initial; border-left-color: rgb(204, 204, 204); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(204, 204, 204); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: rgb(204, 204, 204); border-top-style: solid; border-top-width: 1px; float: left; margin-bottom: 3px; margin-left: 0px; margin-right: 5px; margin-top: 3px; padding-bottom: 2px; padding-left: 2px; padding-right: 2px; padding-top: 2px;"><img border="0" src="http://www.radiodaqu.com/foto_berita/79sayyid1.jpg" /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; padding-bottom: 5px; padding-left: 15px; padding-right: 0px; padding-top: 5px; text-align: justify;">
<span class="apple-style-span"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;">Sayyid Muhammad Husein Tabataba'i, Lahir pada tanggal 16 Februari 1991 di kota Qom, sekitar 135 kilometer dari Teheran, ibu kota Iran. </span></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 13px;">Dia adalah Doktor Cilik Hafal dan Paham Alquran. </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 13px;">Dia mendapat gelar Doktor pada usia 7 tahun di Hijaz Collage Islamic University yang terletak di jantung wilayah Kerajaan Inggris,sekitar 32 kilometer dari kota Birmingham.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; padding-bottom: 5px; padding-left: 15px; padding-right: 0px; padding-top: 5px; text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 13px;">Dia menjalani ujian selama 210 menit dan memperoleh nilai 93. </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 13px;">Sesuai standar dari Hijaz Collage Islamic University, dengan nilai 93, </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 13px;">Husein menerima ijazah Doktor Honoris Causa dalam bidang “Science of The Retention of The Holy Quran ”.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; padding-bottom: 5px; padding-left: 15px; padding-right: 0px; padding-top: 5px; text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 13px;">Jika Anda seorang muslim, pada usia berapa Anda belajar membaca Al Quran, dan berapa juz yang Anda hafal? </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 13px;">Umumnya anak - anak muslim di Indonesia mulai belajar mengaji pada usia sekolah dasar.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; padding-bottom: 5px; padding-left: 15px; padding-right: 0px; padding-top: 5px; text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 13px;">Dulu, orang tua memanggil ustadz/ustadzah ke rumah untuk mengajar anak-anaknya mengaji. </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 13px;">Namun kini, seiring maraknya Taman Pendidikan Al Quran (TPA) dan ditemukannya metode belajar cepat baca Al Quran, orang tua memasukkan anak-anaknya ke TPAuntuk belajar membaca dan menulis Al Quran.</span></div>
<a name='more'></a><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; padding-bottom: 5px; padding-left: 15px; padding-right: 0px; padding-top: 5px; text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 13px;">Hasilnya, anak-anak muslim saat ini sudah banyak yang melek huruf Al Quran dan hafal juz amma (juz 30), yang terdiri dari surah-surah pendek yang mudah di hafal. </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 13px;">Tapi tak banyak produk TPA yang menjadi hafiz (penghafal Al Quran), karena TPA tidak didesain untuk mencetak hafiz, dan program menjadi hafiz biasanya ditangani pesantren-pesantren Al Quran.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; padding-bottom: 5px; padding-left: 15px; padding-right: 0px; padding-top: 5px; text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 13px;">Seorang anak Iran bernama Sayyid Muhammad Husein Tabataba'i, yang mulai belajar Al Quran pada usia 2 tahun, dan berhasil hafal 30 juz dalam usia 5 tahun! Pada usia sebelia itu dia tidak hanya mampu menghafal seluruh isi Al Quran, tapi juga mampu menerjemahkan arti setiap ayat ke dalam bahasa ibunya (Persia), memahami makna ayat-ayat tersebut, dan bisa menggunakan ayat-ayat itu dalam percakapansehari-hari.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; padding-bottom: 5px; padding-left: 15px; padding-right: 0px; padding-top: 5px; text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 13px;">Bahkan dia mampu mengetahui dengan pasti di halaman berapa letak suatu ayat, dan di baris ke berapa, di kiri atau di sebelah kanan halaman Al Quran. Dia mampu secara berurutan menyebutkan ayat-ayat pertama dari setiap halaman Al Quran, atau menyebutkan ayat-ayat dalam satu halaman secara terbalik, mulai dari ayat terakhir ke ayat pertama.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; padding-bottom: 5px; padding-left: 15px; padding-right: 0px; padding-top: 5px; text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 13px;">Yang lebih mengagumkan lagi, di usia 7 tahun Husein berhasil meraih gelar doktor honoris causa dari Hijaz College Islamic University, Inggris, pada Februari 1998. Saat itu, Husein menjalani ujian selama 210 menit, dalam dua kali pertemuan. Ujian yang harus dilaluinya meliputi lima bidang. </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 13px;">Yakni, menghafal Al Quran dan menerjemahkannya ke dalam bahasa ibu, menerangkan topik ayat Al Quran, menafsirkan dan menerangkan ayat Al Quran dengan menggunakan ayat lainnya, bercakap-cakap dengan menggunakan ayat-ayat Al Quran, dan metode menerangkan makna Al Quran dengan metode isyarat tangan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; padding-bottom: 5px; padding-left: 15px; padding-right: 0px; padding-top: 5px; text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 13px;">Setelah ujian selesai, tim penguji memberitahukan bahwa nilai yang berhasil diraih bocah itu adalah 93. </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 13px;">Menurut standar yang ditetapkan Hijaz College, peraih nilai 60-70 akan diberi sertifikat diploma, 70-80 sarjana kehormatan, 80-90 magister kehormatan, dan di atas 90 doktor kehormatan (honoris causa). </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 13px;">Pada 19 Februari1998, bocah Iran tersebut menerima ijazah doktor honoris causa dalam bidang Science of The Retention of The Holy Quran.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; padding-bottom: 5px; padding-left: 15px; padding-right: 0px; padding-top: 5px; text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 13px;">Selama di Inggris, Husein juga diundang dalam berbagai majelis yang diadakan komunita smuslim setempat. </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 13px;">Umumnya hadirin ingin menguji kemampuan bocah ajaib tersebut. Uniknya, Husein menjawab semua pertanyaan dengan mengutip ayat Al Quran. </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 13px;">Contohnya, dalam satu forum seseorang bertanya, "Bagaimana pendapatmu tentang budaya Barat?" Husein menjawab, "(Mereka) menyia-nyiakan salat dan memperturutkan hawa nafsunya." (QS 19:59).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; padding-bottom: 5px; padding-left: 15px; padding-right: 0px; padding-top: 5px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;">Penanya lain bertanya, "Apa yang dilakukan Imam Khomeini terhadap Iran?" Husein menjelaskan, "(Dia) membuang dari mereka beban - beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka." (QS 7:15). </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 13px;">Maksudnya, pada masa pemerintahan monarki, rakyat Iran terbelenggu dan tertindas. </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 13px;">Lalu Imam Khomeini memimpin revolusi untuk membebaskan rakyat dari belenggu dan penindasan. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; padding-bottom: 5px; padding-left: 15px; padding-right: 0px; padding-top: 5px; text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 13px;">Untuk kasus Husein, proses pendidikan Al Quran telah dimulai sejak dia masih dalam kandungan. Orang tua Husein menikah ketika mereka masing-masing berusia 17 tahun, dan setelah menikah keduanya bersama-sama berusaha menghafal Al Quran. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; padding-bottom: 5px; padding-left: 15px; padding-right: 0px; padding-top: 5px; text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 13px;">Tekad itu akhirnya tercapai enam tahun kemudian, ketika mereka berhasil menghafal 30 juz Al Quran. Dalam proses menghafal itu, keduanya membentuk kelompok khusus penghafalan Al Quran. </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 13px;">Dalam kelompok itu, secara teratur dan terprogram, orang tua Husein dan rekan-rekannya yang juga berkeinginan untuk menghafal AlQuran, bersama-sama mengulang hafalan, mengevaluasi dan menambah hafalan. Orangtua Husein juga mendirikan kelas-kelas pelajaran Al Quran yang diikuti oleh para pencinta Al Quran.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; padding-bottom: 5px; padding-left: 15px; padding-right: 0px; padding-top: 5px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;">Seiring dengan kegiatan belajar dan mengajar Al Quran orang tuanya, Husein dan saudara-saudaranya tumbuh besar. Husein sejak kecil selalu diajak ibunya untuk menghadiri kelas-kelas Al Quran. </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 13px;">Meskipun di kelas-kelas itu Husein hanya duduk mendengarkan, namun ternyata dia menyerap isi pelajaran. Pada usia 2 tahun 4 bulan, Husein sudah menghafal juz ke-30 (juz amma) secara otodidak, hasil dari rutinitasnya dalam mengikuti aktivitas ibunya yang menjadi penghafal dan pengajar Al Quran, serta aktivitas kakak-kakaknya dalam mengulang-ulang hafalan mereka. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; padding-bottom: 5px; padding-left: 15px; padding-right: 0px; padding-top: 5px; text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 13px;">Melihat bakat istimewa Husein, ayahnya, Sayyid Muhammad MahdiTabataba'i, pun secara serius mengajarkan hafalan Al Quran juz ke-29. </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 13px;">Setelah Husein berhasil menghafal juz ke-29, dia mulai diajari hafalan juz pertama oleh ayahnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; padding-bottom: 5px; padding-left: 15px; padding-right: 0px; padding-top: 5px; text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 13px;">Awalnya, sang ayah menggunakan metode biasa, yakni membacakan ayat-ayat yang harus dihafal, biasanya setengah halaman dalam sehari dan setiap pekan. Namun ayahnya menyadari bahwa metode seperti itu memiliki dua persoalan. Pertama, ketidakmampuan Husein membaca Al Quran membuatnya sangat tergantung kepada ayahnya dalam mengulang-ulang ayat-ayat yang sudah dihafal. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; padding-bottom: 5px; padding-left: 15px; padding-right: 0px; padding-top: 5px; text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 13px;">Kedua,metode penghafalan Al Quran secara konvensional ini sangat ‘kering' dan tidak cocok bagi psikologis anak usia balita. Selain itu, Husein tidak bisa memahami dengan baik makna ayat-ayat yang dihafalnya karena banyak konsep-konsep yang abstrak, yang sulit dipahami anak balita.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; padding-bottom: 5px; padding-left: 15px; padding-right: 0px; padding-top: 5px; text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 13px;">Untuk menyelesaikan persoalan pertama, Husein mulai diajari membaca Al Quran , agar dia bisa mengecek sendiri hafalannya. Untuk menyelesaikan persoalan kedua, ayah Husein menciptakan metode sendiri untuk mengajarkan makna ayat-ayat Al Quran,yaitu dengan menggunakan isyarat tangan. </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 13px;">Misalnya, kata Allah, tangan menunjukke atas, kata <em>yuhibbu</em> (mencintai) , tangan seperti memeluk sesuatu, dan kata <em>sulh</em> (berdamai), duatangan saling berpegangan. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; padding-bottom: 5px; padding-left: 15px; padding-right: 0px; padding-top: 5px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;">Ayah Husein biasanya akan menceritakan makna suatu ayat secara keseluruhan dengan bahasa sederhana kepada Husein. Kemudian dia akan mengucapkan ayat itu sambil melakukan gerakan-gerakan tangan yang mengisyaratkan makna ayat.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; padding-bottom: 5px; padding-left: 15px; padding-right: 0px; padding-top: 5px; text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 13px;">Metode ini sedemikian berpengaruhnya pada kemajuan Husein dalam menguasai ayat-ayat AlQuran sehingga dengan mudah dia mampu menerjemahkan ayat-ayat itu ke dalam bahasa Persia dan mampu menggunakan ayat-ayat itu dalam percakapan sehari-hari.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; padding-bottom: 5px; padding-left: 15px; padding-right: 0px; padding-top: 5px; text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 13px;">Sayyid Muhammad Mahdi Tabataba'i, menampik pendapat yang mengatakan anaknya istimewa. Menurut Mahdi, Husein memiliki kemampuan di atas rata-rata, dan setiap anak bisa saja dididik untuk memiliki kemampuan seperti Husein. Namun, tentu saja, prakondisi dan kondisinya haruslah lengkap. Misalnya, sejak sebelum masa kehamilan, kedua orang tua Husein sudah mulai menghafal Al Quran. Selama masa kehamilan dan menyusui, ibunda Husein juga teratur membacakan ayat-ayat suci untuk putranya. </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 13px;">Dan sejak kecil Husein sudah dibesarkan dalam lingkungan yang cinta Al Quran.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; padding-bottom: 5px; padding-left: 15px; padding-right: 0px; padding-top: 5px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;">Ayahanda Husein juga berpesan, bila orang tua menginginkan anaknya jadi pencinta AlQuran dan penghafal Al Quran, langkah pertama yang harus dilakukan adalah orangtua terlebih dahulu juga mencintai Al Quran dan rajin membacanya di rumah. Husein sejak matanya bisa menatap dunia telah melihat Al Quran, mendengarkan bacaan Al Quran, dan akhirnya menjadi akrab dengan Al Quran.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; padding-bottom: 5px; padding-left: 15px; padding-right: 0px; padding-top: 5px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;">Bagi pararemaja, perlu disimak pesan Husein tentang cara pandang seorang remaja terhadapAl Quran. Menurut dia, pandangan seorang remaja terhadap Al Quran haruslah seperti pandangan terhadap minyak wangi. Ketika kita keluar rumah, tentu kita selalu ingin wangi dan menggunakan minyak wangi. Kita juga harus berusaha mengharumkan jiwa dengan membaca dan menghayati Al Quran. Seorang remaja, kataHusein, harus menyimpan Al Quran di dadanya supaya sedikit demi sedikit perilaku dan pembicaraannya dipengaruhi oleh Al Quran.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="padding-bottom: 5px; padding-left: 15px; padding-right: 0px; padding-top: 5px; text-align: justify;">
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: xx-small;">sumber : Sinopsis Buku <span class="Apple-style-span" style="line-height: 14px;">Sayyid Muhammad HuseinTabataba’i.</span></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="padding-bottom: 5px; padding-left: 15px; padding-right: 0px; padding-top: 5px; text-align: justify;">
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: xx-small;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 14px;"> </span>"Doktor Cilik Hafal & Paham AL Qur'an" </span></div>
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: xx-small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: xx-small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: xx-small;"><br /></span></div>
</div>Nadya Artaniahttp://www.blogger.com/profile/05671477616970467918noreply@blogger.com0